Kapal Mutiara Timur 1 mengalami kebakaran hebat saat melintas di perairan Karangasem, tepatnya di Pantai Jemeluk, Bunutan Kecamatan Abang pada Rabu (16/11). Kapal yang memiliki daya angkut 500 penumpang itu akhirnya tenggelam.
Informasi terbakar dan tenggelamnya Kapal Mutiara Timur 1 dibenarkan langsung oleh KSOP Padangbai, Ni Luh Putu Eka Suyasmin, Kamis (17/11/2022).
Sejak Kamis pagi kemarin, proses pemadaman terus dilakukan. Bahkan KSOP Padangbai, meminta bantuan KN Chundamani yang tengah berada di Pelabuhan Benoa untuk melakukan pemadaman.
“Kami minta bantuan untuk pemadaman. Dari KSOP sendiri juga ikut membantu pemadaman dengan menggunakan kapal milik Pertamina,” ujar Eka.
Saat itu posisi Kapal Mutiara Timur 1, terbawa arus hingga berada di Traffic Separation Scheme (TSS). Atau sudah terpisah dari jalur lalu lintas pelayaran kapal-kapal.
“Ya terbawa arus. Tapi kami dapat informasi, Kapal Mutiara Timur 1 dinyatakan tenggelam,” ungkapnya.
Untung saja, sehari sebelumnya petugas gabungan telah berhasil mengevakuasi 236 penumpang dan 35 ABK untuk diselamatkan. Sehingga, dalam kapal hanya tersisa kendaraan dan juga sejumlah barang lainnya.
“Kalau jumlah kendaraan kami kurang tahu. Karena memang data ada di Pelabuhan Tanjung Wangi. Kapal itu akan menuju pelabuhan Gilimas Lombok. Di Karangasem hanya melintas, kami hanya memfasilitasi,” jelas Eka.
Penyebab kebakaran, kata Eka belum diketahui, namun beredar informasi, sumber kebakaran bermula dari salah satu muatan kendaraan. “Kami belum tahu penyebab pastinya,” ujarnya.
Namun dari pernyataan Kepala Kantor Basarnas Bali, I Gede Darmada menyatakan bahwa sumber api muncul dari bagian dek bawah kapal. Pihak Basarnas pun belum mengetahui secara pasti pemicu kebakaran kapal dengan rute pelayaran Banyuwangi-Lembar ini.
Dalam proses evakuasi yang melibatkan TNI Angkatan Laut bersama sejumlah petugas berhasil mengevakuasi penumpang. Ada yang dibawa bertolak ke Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi.
Kapal Mutiara Timur 1 memiliki daya angkut 500 penumpang, 128 truk besar dan sedang serta 75 mobil. Sebelum resmi beroperasi melayani rute Banyuwangi-Lembar pada 2020 lalu, kapal ini terlebih dulu melayani rute Tanjung Priok-Bandar Lampung.