Striker Timnas Prancis Karim Benzema dituding terkait dengan organisasi teroris Ikhwanul Muslimin. Tudingan itu disampaikan Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin.
Terkait tudingan bahwa Karim Benzema memiliki hubungan dengan kelompok teroris tersebut, Senator Prancis Valerie Boyer menuntut kejelasan terkait tuduhan tersebut dan menyerukan agar kewarganegaraan Karim Benzema dan Ballon d’Or dicabut.
Senator Prancis bernama Valerie Boyer menyerang Benzema, dia adalah senator dari Les Republicains, Bouches-du-Rhone.
Boyer menyerukan hukuman terhadap Karim Benzema
Boyer menyerukan sanksi keras terhadap Benzema jika tuduhan Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin itu terbukti.
Dia meminta sang striker dicabut kewarganegaraan Prancisnya dan juga penghargaan Benzema sebagai peraih Ballon d’Or sebagai pesepak bola terbaik di dunia yang diraihnya setahun lalu.
“Jika pernyataan Menteri Dalam Negeri itu benar, kita harus mempertimbangkan sanksi terhadap Karim Benzema,” ujar Boyer dikutip dari Marca.
“Sanksi awalnya yang bersifat simbolis adalah pencopotan gelar Ballon d’Or darinya. Terakhir, kita harus meminta agar kewarganegaraannya dicabut” ujar Boyer.
“Kita tidak bisa menerima bahwa seorang berkewarganegaraan ganda Perancis, yang dikenal secara internasional, dapat mencemarkan dan bahkan mengkhianati negaranya dengan cara seperti ini.”
Karim Benzema Hadapi Tuduhan Tanpa Bukti
Menteri Dalam Negeri Prancis membuat tuduhan tak berdasar terkait dengan bintang sepak bola Karim Benzema. Gérald Darmanin menuduh Benzema memiliki hubungan dengan Ikhwanul Muslimin, sebuah kelompok agama dan politik yang dianggap Prancis sebagai organisasi teroris.
Dalam wawancara yang disiarkan televisi, Darmanin mengatakan: “Kami telah menutup 1.100 perusahaan Islam. Dan dalam beberapa minggu terakhir, saya sangat tertarik, Benzema, kita semua tahu, terkait dengan Ikhwanul Muslimin” katanya dikutip dari CNN.
“Kami menyerang kelompok Ikhwanul Muslimin karena mereka menciptakan ‘jihadisme atmosferik’, seperti yang dikatakan Gilles Kepel,” tambah Darmanin, mengacu pada ilmuwan politik tersebut.
Darmanin tidak memberikan bukti apa pun yang mendukung klaimnya.
Benzema memenangkan Liga Champions UEFA lima kali dan mencetak 354 gol untuk Real Madrid, sebelum pindah musim panas lalu ke tim Liga Pro Saudi Al-Ittihad.
Benzema beberapa hari lalu menyatakan sikapnya terhadap konflik Palestina Israel.
Karim Benzema tidak tahan untuk diam saja saat menyaksikan setiap hari ada saja anak-anak di Gaza Palestina yang terus menjadi korban.
Peraih Ballon d’Or 2022, Karim Benzema kemudian menuliskan doa dan harapan untuk para korban perang di Gaza Palestina.
Karim Benzema, pesepak bola asal Prancis yang memenangkan Ballon d’Or edisi terakhir menuliskan pesan itu di akun X-nya.
Menurut Karim Benzema, banyak para korban di Gaza adalah anak-anak dan juga perempuan.
“Segala doa kami untuk penduduk Gaza yang sekali lagi menjadi korban pemboman tidak adil, yang tidak lagi melihat para korban itu adalah anak-anak dan perempuan” tulis Karim Benzema di akun X (dulu Twitter).
Tidak hanya Benzema, banyak atlet dunia yang telah menunjukkan dukungan untuk warga Gaza setelah perang dahsyat di Jalur Gaza yang terkepung terjadi dalam beberapa hari terakhir di serangan jet-jet Israel.
Dia menulis postingan di Twitter dalam bahasa Prancis, yang diterjemahkan menjadi.
“Segala doa kami untuk masyarakat Gaza, sekali lagi menjadi korban pemboman tidak adil yang bahkan tidak peduli anak-anak dan perempuan,” tulisnya.
Twit dari Karim Benzema itu telah dibaca 44,8 juta kali. Dengan 175 ribu kali di retweet, dan disukai oleh 538,4 ribu kali.
Sikap Benzema yang mendoakan anak-anak Gaza di Twitter tersebut telah membuat Pejabat Prancis menuding Benzema terkait dengan jaringan teroris.
Banyak media yang mempertanyakan hal ini. Mengapa Benzema dikaitkan dengan Ikhwanul Muslimin, yang dianggap sebagai kelompok teroris?
Gerald Darmanin, Menteri Dalam Negeri Perancis, mengatakan di televisi bahwa Benzema memiliki hubungan dengan Ikhwanul Muslimin, yang dianggap sebagai kelompok teroris di Prancis tetapi tidak di Spanyol.
Gérald Darmanin, Menteri Dalam Negeri Prancis, menuduh Karim Benzema memiliki hubungan dengan kelompok Ikhwanul Muslimin.
Ikhwanul Muslimin sendiri di negara-negara seperti Prancis, Amerika Serikat dianggap sebagai organisasi teroris. Tetapi tidak dianggap teroris oleh negara Spanyol.
Benzema kata Gérald Darmanin memiliki hubungan dengan Ikhwanul Muslimin.
“Kami telah menutup lebih dari 1.100 pusat Islam dan yang saya maksud secara khusus adalah Karim Benzema yang memiliki hubungan seperti yang kita semua tahu, dengan Ikhwanul Muslimin,” kata Gérald Darmanin, Menteri Dalam Negeri Perancis.
“Kami menyerang sebuah hydra yaitu Ikhwanul Muslimin yang menghasilkan atmosfir jihadis,” Kata Darmanin di CNews terkait dengan Karim Benzema, penyerang Al-Ittihad saat ini dan mantan pemain Real Madrid.
Namun tuduhan Menteri Dalam Negeri Prancis tidak disertai bukti atau argumen apa pun untuk membuktikan tudingannya tentang Benzema terkait organisasi teroris.
Benzema menunjukkan dukungannya terhadap penduduk Gaza. Dia mengkritik pemboman Israel baru-baru ini.
Benzema mempublikasikan pesan dalam komentarnya di jejaring sosial X atau Twitter. Berisi kritikan terhadap Israel dan menunjukkan dukungannya terhadap penduduk Gaza.
“Semua doa kami untuk penduduk Gaza yang sekali lagi menjadi korban pemboman tidak adil yang tidak melihat perempuan atau anak-anak,” tulis Karim Benzema, striker timnas asal Prancis itu.