Polda Papua menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya yang menyandera pilot Susi Air, Kapten Philip Mehrtens, meminta uang tebusan sebesar Rp 5 miliar.
“Saat di awal penyanderaan pilot Susi Air minta (tebusan) Rp 5 M,” ujar Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny, saat dihubungi, Jumat (30/6).
Namun saat pihaknya ingin memenuhi permintaan, KKB menutup pintu komunikasi dengan aparat.
“Tapi tidak pernah ada komunikasi hingga sekarang dari pihak KKB pimpinan Egianus Kogoya,” imbuhnya, dikutip dari kumparan pada 30 Juni.
Uang dari Pemda Papua
Benny menjelaskan, uang tebusan tersebut nantinya akan dibayarkan menggunakan uang dari Pemda Papua setelah pihaknya berhasil menjalin komunikasi dengan KKB.
Berbagai upaya membuka jalur komunikasi pun, kata Benny, terus dilakukan.
“Komunikasi melalui keluarga Egianus Kogoya. Karena komunikasi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat belum memberi hasil. Namun masih terus diupayakan,” tutur Benny.
Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri, sebelumnya menyatakan pihaknya siap memenuhi permintaan KKB yang menyandera pilot Susi Air kecuali “merdeka dan senjata”.
“Tidak mungkin kami mengabulkan kedua permintaan itu namun untuk uang yang juga diminta akan disiapkan dan diserahkan kepada Egianus Kogoya asal sandera yang berkebangsaan Selandia Baru itu dibebaskan dan diserahkan ke aparat keamanan,” kata Mathius di Jayapura, sebagaimana dikutip dari Antara, Kamis (29/6).
Saat ini negosiasi masih terus dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak termasuk keluarga Egianus Kogoya.
Melalui negosiasi yang melibatkan keluarganya, Egianus Kogoya diharapkan menyerahkan tawanannya yang disandera sejak tanggal 7 Februari lalu itu.
