Longsor yang terjadi di Nganjuk menyisakan duka yang cukup dalam bagi warga, 20 orang hingga kini belum ditemukan, sementara 14 warga dilarikan ke puskesmas.
Selain longsor, sembilan desa di Nganjuk juga diterjang oleh banjir. Sementara longsor terjadi Dusun Selopuro, Desa/Kecamatan Ngetos.
“Iya betul, infonya juga ada tanah longsor. Untuk korban saya belum bisa memastikan. ini saya masih perjalanan untuk memastikan,” kata Kapolres Nganjuk AKBP Harviadhi Agung Prathama, Minggu (14/2/2021).
Harvi juga belum bisa memastikan dampak longsor yang menerjang warga di RT 01/RW 06 Desa Ngetos. “Untuk dampak kita belum bisa memastikan, nanti saya kabari,” jelas Harvi.
Wakil Ketua DPRD Nganjuk Raditya Haria Yuangga membenarkan ada kabar yang beredar di pesan singkat WhatsApp terkait kabar 20 orang hilang akibat longsor di Dusun Selopuro, Desa/Kecamatan Ngetos.
“Info yang beredar begitu tapi ini saya juga masih cek ke lokasi,” ujar Angga.
Sebelum longsor terjadi, hujan deras turun sekitar pukul 14.30 WIB. Sedangkan longsor itu sendiri dikabarkan terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. “Infonya yang beredar longsor pukul 18.00 WIB saat hujan deras,” kata Angga.
Sementara 16 warga terpaksa diungsikan ke tempat aman. “Sekitar 16 warga yang kita ungsikan akibat tanah longsor,” ujar Komandan Kodim 0810/Nganjuk Letkol Inf. Georgius Luky Minggu (14/2/2021) malam.
Lokasi pengungsian untuk 16 warga tersebut, kata Luky, berada di rumah Kepala Desa Ngetos. 16 Pengungsi terdiri dari dewasa dan anak-anak. “Lokasi pengungsian saat ini di rumah pak kadesnya,” ujar Luky.
Luky juga mengatakan hingga pukul 23.30 WIB masih dilakukan proses pencarian warga yang dikabarkan hilang. Untuk cuaca di lokasi longsor sudah tidak hujan.
“Sampai saat ini masih kita lakukan pencarian dengan mengerahkan baik TNI Polri dan juga Basarnas dan BPBD. Untuk cuaca sudah reda hujan,” katanya.