Aksi premanisme dan pungli yang selama ini membuat muak mayoritas warga masyarakat. Aksi pemalakan oleh para preman ini sering terjadi di pusat-pusat keramaian, seperti terminal, pasar, dan Pelabuhan.
Bahkan, aksi premanisme juga terjadi di kawasan elit dan menimbulkan kegaduhan serta ketidak kenyamanan warga masyarakat, juga sering menimbulkan kasus kriminal seperti penusukan dan pembunuhan.
Seperti halnya aksi premanisme yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sebanyak 24 preman di Kawasan ini diamankan. Hal ini bagian pengamanan terhadap puluhan orang yang diduga kerap melakukan aksi pemalakan di Pelabuhan Tanjung Priok.
Tindakan ini dilakukan setelah Presiden Jokowi sempat mendapatkan keluhan dari para sopir truk di Pelabuhan Tanjung Priok soal aksi premanisme dan pungli. Jokowi bahkan langsung menelepon Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk segera ditindaklanjuti.
“Sudah kita amankan ada 24 lagi, kita periksa secara intensif,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Guruh Arif Darmawan, Jumat (11/6).
Puluhan orang itu ditangkap di dua lokasi berbeda di PT Dwipa Kharisma Mitra Jakarta BKN Marunda dan di depo Greating Fortune Container Indonesia. Ia menuturkan saat ini mereka belum berstatus sebagai tersangka dan masih menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik. Sampai Kamis sore, para pihak yang diamankan masih periksa.
Wakapolres Metro Jakarta Utara AKBP Nasriadi menuturkan aksi pungli yang dilakukan para preman ini memiliki berbagai tahap pos. Besaran harga yang ditarik di setiap pos juga bervariasi, mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 5.000.
“Seluruh pos ini tidak ada karcis dari pihak depo yang diberikan kepada pihak s0pir,” ucap Nasriadi.
Pada Kamis siang (10/6) Jokowi mengaku mendapat informasi pemalakan ini saat berdialog dengan para pengemudi di Tanjung Priok.
“Kalau pas macet, itu banyak driver-driver yang dipalak sama preman-preman. Ini tolong bisa diselesaikan,” kata Jokowi saat menelepon Listyo, disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden.
Argo Datangi Markas Polda Jawa Timur
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono mendatangi Markas Polda Jawa Timur di Surabaya, Jumat (11/6).
Kedatangan pria kelahiran 2 April 1968 itu untuk menyampaikan perintah Kapolri kepada jajaran Polda Jatim untuk fokus melakukan pemberantasan aksi premanisme di masyarakat.
“Bapak Kapolri memberikan instruksi dan arahan kepada seluruh jajaran di seluruh Indonesia untuk melakukan operasi terhadap premanisme,” kata Irjen Argo
Argo menyebut bahwa saat ini Polda Metro Jaya sudah mengamankan sebanyak 49 orang yang diduga melakukan pemerasan dan pungli di wilayah Tanjung Priok tersebut.
“Mereka modusnya meminta uang tip, tarifnya mulai Rp10 ribu hingga Rp20 ribu setiap kendaraan,” beber dia.
Mabes Polri saat ini sedang mengirimkan surat perintah kapolri kepada seluruh kapolda di Indonesia, termasuk Jatim.
“Kami akan tindak tegas praktik premanisme, hal itu supaya tak berkembang begitu saja. Begitu juga dengan polda-polda di daerah lainnya,” kata dia.
Argo mengaku bahwa di semua daerah pasti ada praktik premanisme dan pungli. Baik di pelabuhan maupun di tempat-tempat lain yang biasa dikunjungi sopir kontainer.
Namun, pihaknya nanti akan tetap mengutamakan tindakan preventif dengan menggandeng Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
“Kalau tidak bisa kami edukasi, maka tetap akan ada penindakan kepada orang yang melakukan praktik premanisme,” pungkas Argo Yuwono.