Maudy Ayunda, penyanyi muda berbakat sekaligus artis peran kembali hadir dengan single terbarunya di masa PPKM Level 1 di tahun 2021.
Single baru Maudy Ayunda ini adalah lagu ciptaan dari Dee Lestari yang merupakan single ke-2 yang ada di Book Soundtrack Rapijali.
Sebelumnya Dee “Kinari”, lagu pertama dari Book Soundtrack Rapijali yang dinyanyikan Iwan Fals, kini single ke-2 yang berjudul “Awal Mula” di nyanyikan oleh Maudy Ayunda.
“Awal Mula” yang di nyanyikan Maudy Ayunda adalah curahan hati Ping, karakter utama dalam dunia Rapijali, yang tidak pernah mengenal ayah kandungnya. Sosok ayah Ping adalah misteri, karena sejak kecil, dia selalu diberi tahu untuk tidak memikirkan awal mula dirinya. Namun, secara natural, Ping tentu ingin tahu.
Dee Lestari menjelaskan, lagu-lagu yang ditulis olehnya membutuhkan suara yang tulus, tidak mengedepankan embellishment, atau gaya bernyanyi yang terlalu flamboyan, dan Maudy Ayunda bak wadah yang sempurna untuk “Awal Mula”.
“Aku ingin suara yang memiliki kejernihan, kebeningan, dan ketulusan hati untuk “Awal Mula”, dan suara Maudy Ayunda cocok sekali untuk itu. Maudy Ayunda bisa membawakan sesuai sebagaimana aku membayangkan “Awal Mula”.”kata Dee Lestari dalam siaran pers resminya, Jumat (5/11/21).
“Selain itu, cerita Rapijali bak semesta yang sudah bertahun-tahun hidup di dalam kepalaku, dan ketika Maudy Ayunda menyanyikan lagu tersebut, aku merasa mereka—para karakter Rapijali— seperti ikut merasakan euforia karena sudah menanggapi aspirasi mereka dengan sungguh-sungguh. Maudy Ayunda embodies the song and the character as a whole,” jelas Dee Lestari.
Maudy Ayunda sendiri merasa terhormat karena mendapat kesempatan untuk menyanyikan “Awal Mula”. Penyanyi yang belum lama ini merilis EP bertajuk The Hidden Tapes Vol. 1 itu mengatakan bahwa dirinya tertarik saat membaca liriknya. Juga, ada elemen pencarian jati diri di dalamnya. Karena, untuk tahu akan ke mana diri kita, prosesnya harus melibatkan pertanyaan pada diri sendiri dan mencari tahu siapa diri kita.
“Aku kalau mendengarkan lagu pasti dari liriknya dulu. Narasi ‘Wahai cermin di dinding’, aku sedang merasa dalam situasi mempertanyakan who I am generally. Ini juga sangat relevan di luar mencari identitas tapi juga who am I and what I want to do, yang sering kali orang sekitar bilang, ‘Hidup itu dijalani saja, tidak usah terlalu dipikirkan’.ujar Maudy
“Liriknya ‘kena’ di aku dan mungkin juga mereka yang sedang figuring things out. Aku merasa ada koneksi dengan Ping yang membutuhkan jawaban itu. Dia terusik dan kritis tentang hidupnya sendiri. Menurutku, Dee Lestari sangat jujur terkait karyanya dan selalu ada cerita di balik itu. Di luar itu, I have so much respect pada beliau. I would do it in a heartbeat,” kata Maudy Ayunda.
Bagi Dee Lestari, “Awal Mula” diharapkan dapat menjadi tonggak untuk para pendengar, karena merepresentasikan awal dari sebuah penggapaian keinginan, awal seseorang mulai mengenali diri sendiri, hingga awal dari sebuah hubungan yang bermakna, dan lain-lain.
“Bagiku, hidup kita itu dipenuhi oleh berbagi awal tapi itu sangat signifikan. Hidup kita ada ‘awal’ dan ‘akhir’. Kalau ‘akhir’ itu berakhir pada kematian, ‘awal’ bisa saja bukan sekadar kapan kita lahir, tapi kapan kita benar-benar mengenal diri kita sendiri, jadi maknanya dalam dan universal,” tutup Dee Lestari. (EH).