Michelle Kuhnle yang sebelumnya sempat diisukan jadi calon nyonya Kaesang Pangarep mendadak kembali jadi sorotan. Kini, Michelle justru dipecat oleh klub bola Persis Solo.
Michelle Kuhnle mengakui pemecatan itu sudah terjadi beberapa hari lalu. Namun ia tak tahu apakah Kaesang dan Kevin Nugroho sebagai petinggi klub berjuluk Laskar Sambernyawa ini mengetahui hal tersebut.
“Tiga empat hari lalu dipecat tanpa alasan yang jelas, belum ada obrolan dengan Kaesang,” ujar Michelle Kuhnle dikutip dari Tribun Solo.
Michelle kemudian menunjuk pengacara Muhammad Taufik untuk membicarakan hal itu. Menurut Muhammad Taufik, Michelle dipecat secara lisan tanpa surat resmi.
“Tiba – tiba dinyatakan PHK, orang dia kerja pakai surat perjanjian kerja diputuskan gak pakai surat cuma lisan. Lagian secara prosedural, secara hubungan industrial, kesalahan fundamental yang mem-PHK dia Media Officer bukan Manajer HRD,” ujar Muhammad Taufik.
Taufik juga menilai masalah ini bisa mencoreng nama baik Persis Solo. “Tidak boleh seperti itu ini negara hukum, jangan pakai aturan sendiri. Kaesang gak ngerti, kalau ini meletus, malu-maluin Persis,” ungkap Taufik.
Menanggapi kabar pemecatan Michelle Kuhnle, pihak Persis Solo buka suara. Media Officer Persis Solo, Bryan Barcelona, menyangkal kalau dirinya berwenang memecat Michelle. Menurut Bryan, pemecatan itu merupakan ranah kerja HRD.
“Saya tidak bisa memecat, bukan ranahnya. HRD yang punya kuasa, saya cuma laporan progress dia saja dari perspektif kerjaan. Intinya, pemutushubungan pekerjaan itu dari HRD dan itu berdasarkan kinerja yang dipantau divisi saya (media) dan manajemen lain. Jadi ya, profesional aja,” tegas Bryan.
Michelle sebelumnya sempat mengungkap rasa bangga ketika ditunjuk menjadi humas Persis Solo per 24 Maret lalu. Ia mengaku siap memotivasi kaum hawa untuk ikut menggemari sepakbola.
“Memang biasanya sepakbola identik dengan laki-laki. Meyakinkan supporter bagi wanita itu ramah, bukan di dominasi yang maskulin, dan tentu woman friendly,” kata kontestan “Indonesian Idol” 2020 tersebut.
“Ya untuk menjadi suporter itu yang penting kita aman dan tidak boleh anarkis. Langkah ke depan kita akan bersinergi bersama dengan Srikandi Pasoepati,” imbuhnya.