Pelajar Tewas Akibat Luka Bacokan di SPBU Helvetia Ternyata Anak Tunggal, Ayahnya Sudah Meninggal

- Advertisement -
Seorang pelajar tewas akibat luka bacok di SPBU yang terletak di Jalan Kapten Sumarsono, Desa Helvetia Kecamatan Sunggal, Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (25/11/2022) menyisakan luka mendalam bagi keluarganya.

Terutama bagi sang ibu bernama Reni. Dia sangat terpukul atas tewasnya putra tunggalnya F (15). Reni mengaku, korban merupakan harapan keluarganya.

“Saya tidak menyangka kejadiannya seperti ini. Korban anak tunggal, ayahnya sudah gak ada (meninggal),” ucap Reni.

Dirinya mengaku putranya adalah sosok yang baik dan bergaul dengan teman-teman sebayanya.

“(korban) sosialisasi dengan temannya juga baik, dia juga anak remaja mesjid yang baik,” ungkap Reni.

Pihak keluarga terkejut mengetahui korban sampai bisa ikut tawuran dan berakhir dengan kondisi sudah tak bernyawa.

Reni berharap agar pihak kepolisian menangkap seluruh pelaku yang terlibat. Selain itu, memberikan hukuman yang berat agar peristiwa ini tidak terulang kembali.

Terkait hal ini, polisi telah menangkap empat pelaku. Mereka berinisial SA, A, J, S. “Ada empat pelaku yang sudah ditangkap,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa.

Pelajar Tewas
4 Pelaku Pembacokan

Fathir mengatakan, SA merupakan pelaku utama yang melukai korban menggunakan senjata tajam. “Pelaku utama SA membawa celurit dan membacok korban hingga berujung kematian,” ujar Fathir.

Saat ini petugas masih melakukan pengejaran terhadap pelaku lain yang ikut dalam peristiwa itu.

Sebelumnya, aksi tawuran maut yang merenggut nyawa seorang pelajar terjadi di Jalan Kapten Sumarsono, Desa Helvetia Kecamatan Sunggal, Jumat (25/11/2022).

Tawuran terjadi saat Hari Guru Nasional 2022. Korban tewas akibat terkena bacokan senjata tajam. Dalam kondisi berlumuran darah, korban meminta pertolongan ke SPBU di sana.

“Korban meninggal satu orang, pakai baju Pramuka,” kata Erwin, salah seorang petugas SPBU.

Ia mengatakan, korban sempat dikejar-kejar oleh sekelompok pelajar lainnya. “Dia udah dikejar-kejar, lari masuk ke dalam SPBU, terus dikejar dan dibacok. Ramai sekali yang mengejar,” jelasnya.

Pelajar Tewas
Saat Korban Dikejar oleh pelaku

Dalam kondisi terluka, korban masuk ke dalam ruangan kantor SPBU. Di dalam ruangan itulah korban jatuh hingga akhirnya meninggal dunia.

Korban Sempat Minta Maaf Kepada Wali Kelasnya

Sementara, Rohaya Naibaho, wali kelas EF (16) mengatakan Korban EF ternyata sempat meminta maaf kepada sang wali kelas karena tak memberi hadiah saat Hari Guru .

Menurut Rohaya Naibaho ia sempat memeluk korban EF dan mengatakan tak apa-apa walau tak memberinya kado

Rohaya Naibaho mengungkapkan momen pertemuan terakhirnya dengan almarhum EF. Rohaya mengatakan korban sempat meminta maaf karena tidak bisa memberi hadiah saat perayaan Hari Guru.

“Baru semalam dia salam saya, dia minta maaf tidak memberikan kado di hari guru. Jadi saya peluk, bilang ‘Kebaikanmu saja sudah merupakan suatu kado luar biasa bagi ibu’,” ujarnya.

Ketika Jumat (25/11/2022) ia sempat ingin cuti untuk tidak mengajar, namun EF mengancam akan bolos jika ia tidak mengajar.

Momen peringatan Hari Guru menjadi momen terakhir kali Rohaya bertemu dengan EF.

Diketahui EF (16) seorang siswa SMK ditemukan bersimbah darah di SPBU di Jalan Kapten Soemarsono, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (25/11/2022).

spot_img

Trending Topic

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA