Penipuan online dari balik jeruji penjara kian marak. Penipuan yang dikenal dengan istilah Love Scam sudah begitu banyak memakan korban.
Maraknya penipuan online dari balik jeruji ini diungkap saat Rapat Dengar pendapat (RDP). Hal ini ditanggapi langsung oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Reynhard S.P Silitonga, memberi tanggapan.
“Penipuan dalam lapas Love Scam, sampai saat ini bukan 14 sudah 22 yang dipindahkan ke nusakambangan, dulu saya berpikir pak terimakasih pak masukan dari bapak- bapak, saya berpikir bahwa narkoba saja yang menjadi mengganggu masyarakat, yang tentu semua mengganggu tapi yang paling utama narkoba, ternyata perkembangan sekarang ini kami ada tim pak, kami ada tim untuk selalu mengikuti Partai Socmed, jadi yang bapak sampaikan itu kami ada tim cyber kami, tentang apa yang ada berita-berita di PartaiSocmed, sehingga benar kita lakukan tindakan, lakukan operasi, lakukan razia, itu jadi sampai saat ini dari beberapa pak, dari beberapa dan kebanyakan memang ini, perilaku berulang pak,” ujar Reynhard dilansir dari unggahan instagram @hinca pandjaitan.
Reynhard juga mengatakan jika ada oknum yang memasukkan hp, pihaknya akan segera berindak.
“ketika dia di kepolisian ditangkap, memang dia melakukan penipuan sama seperti ini nah oknum-oknum juga yang memasukkan hp dan sebagainya juga kita tindak pak, jadi sampai saat ini pak ada 22 yang sudah masuk ke nusakambangan high risk super maksimum security,” ujarnya.
“Mudah-mudahan bertobat dia pak, kalau gak bertobat lagi one man one cell pak, biasanya bertaubat itu dari sana, kemudian agenda dalam master plan ini, kami sudah pernah bicara lisan pak kepada bappenas karena nanti tergantung lahan dan lokasi, dan pembicaraan ini sudah ada secara informal kepada beliau-beliau di bappenas deputi hukum dan ham itu juga tentu kami terima masukan-masukan dari mereka juga terhadap anggaran, kepada daerah, wilayah,” imbuhnya lagi.
Reynhard juga mengatakan saat ini pihaknya masih berkonsultasi dengan Bappenas.
“tanah -tanah siapa diberikan atau tidak di sini termasuk dari menteri keuangan tapi kami akan terus pak untuk mendalami terhadap memang pemikiran kami juga sama pak kalau narkoba di taruk di ujung-ujung sana itu pak, lalu di taruk semuanya di sana pak, tapi pemindahan 140.000 itu pak berapa duit pak nanti memindahkan ke sana ini juga jadi bahan pertimbangan dari bappenas,” ujarnya.
Dalam unggahan di akun twitter partai socmed itu memperlihatkan video seorang pria yang merupakan narapidana dimana video itu memperlihatkan narapidana itu sedang mencoba melakukan penipuan secara online.
“Canggihnya organized crime didalam lapas. Ini adalah video napi yg sedang melakukan pendekatan pd calon korban love scam dgn menggunakan aplikasi pengganti wajah reface app. Lihat gerakan mulutnya yg tidak alami,” tulis cuitan @partaisocmed.
Penipuan Modus Love Scam
Love Scam atau dikenal dengan romance scam merupakan jenis penipuan dimana pelaku penipuan ini memanipulasi korban secara emosional melalui suatu hubungan yang palsu.
Pelaku penipuan ini terjadi melalui aplikasi media sosial, seperti aplikasi kencan atau aplikasi pesan lainnya.
Biasanya pelaku penipuan ini mencari korban yang sedang mencari cinta atau ingin mencari persahabatan, sehingga korban mudah untuk ditipu.
Setelah pelaku mendapat kepercayaan dari korban, pelaku biasanya mengeluhkan soal nasibnya dan menceritakan masalah ekonomi sehingga korban bisa membantu pelaku untuk memberikan uang secara cuma-cuma.
Korban dari Love Scam ini juga jarang melapor ke pihak berwajib karena beberapa faktor, diantaranya merasa malu karena tertipu oleh topeng asmara, takut dijadikan bahan guyonan dan mendapat bully-an dari netizen, serta khawatir malah disalahkan karena kesalahannya.