Penyanyi Ridh merasakan bagaimana melepaskan kekasih untuk pergi bukanlah hal yang mudah. Karena ketika kita ingin melepas kepergian yang terkasih, akan ada banyak hal yang dikorbankan.
Bagi Ridh seperti kenangan manis, kejadian-kejadian yang sulit dilupakan, sampai waktu yang telah dihabiskan bersama. Belum lagi jika umur hubungan tersebut yang terbilang cukup lama.
Menurut Ridh Hal tersebut akan membuat kita semakin sulit untuk melepaskannya. Bahkan beberapa orang masih berharap dapat kembali dengan kekasih lamanya, dan dapat membuka lembaran baru yang mungkin bisa sama dengan yang lama.
Hal inilah yang menjadi pemantik bagi Ridh untuk menciptakan karya terbaru miliknya. Sebuah lagu yang bisa menemani siapapun yang masih berharap kembalinya si dia. Bermula dari percakapannya dengan salah seorang temannya pada pukul 2 pagi, berbincang tentang hubungan di masa lampau dengan orang terkasih.
Ridh mengatakan kalau perpisahan adalah hal yang biasa terjadi dalam sebuah hubungan percintaan. Maka dari itu, berharap untuk kembalinya seseorang itu boleh-boleh saja. Jangan terbaru-buru untuk meyakinkan diri kalau kita sudah melepaskannya, karena kita tak pernah tahu apakah kita benar-benar melepaskannya.
Single ini sendiri pun akhirnya ditulis dengan terinspirasi dari percakapan pukul 2 pagi tersebut, dan ditulis dalam waktu kurang dari 12 jam oleh Ridh. Ia mengajak salah satu rekannya untuk melahirkan single terbarunya, yakni Myst Deisanto. Dengan bantuan Myst,
Ridh pun berhasil menyempurnakan lagu bertajuk Still Hoping ini. Ridh dan Myst memilih produksi dengan pilihan sounds yang minim namun dapat dinikmati oleh banyak orang. Pengaruh musik milik Lauv, LANY, The 1975, hingga Julia Michaels dapat kita dengarkan dalam lagu ini.
Menariknya, single terbaru Ridh ini menjadi cara baginya untuk memperkenalkan gaya bermusik yang baru. Bahkan ini menjadi single yang membuka jalan bagi kita sebagai pendengar untuk menikmati lebih banyak karya dari Ridh yang akan segera hadir pada awal tahun 2022 mendatang. (EH).