Rumah pribadi Gubernur Papua, Lukas Enembe yang beralamat di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, kini dijaga ketat oleh ribuan pendukung dan simpatisan.
“Iya, ribuan orang itu adalah simpatisan dan pendukung Pak Gubernur (Lukas Enembe),” ujar Juru Bicara Gubenur Papua Rifai, Rabu (14/9) malam.
Dia mengatakan, ribuan orang itu datang secara sukarela setelah mendengar dan membaca berita KPK menetapkan Gubernur Papua sebagai tersangka kasus gratifikasi.
“Tidak ada penggalangan massa dan sebagainya. Mereka (massa, red) datang dengan sendiri,” ujar Rifai.
Rifai juga menjelaskan selain memberikan dukungan, para simpatisan pun ikut menjaga kediaman rumah pribadi Gubernur Papua.
“Itu reaksi spontan. Para simpatisan tidak mau ada hal yang terjadi kepada Lukas Enembe sehingga mereka berjaga sejak Senin (12/9) malam,” ujar Rifai.
Menurut Rifai, simpatisan tidak mengizinkan adanya kunjungan orang lain. “Jangankan tamu, Pak Gubernur saja tidak diizinkan untuk keluar dari kediamannya. Itu karena mereka tidak ingin suatu hal terjadi,” ungkapnya.
Sebelumnya, KPK telah menetapkan Gubernur Papua Lukas Enembe sebagai tersangka dalam kasus gratifikasi senilai Rp 1 miliar.
Penetapan tersangka itu berdasarkan surat KPK RI Nomor B/536/dik.00/23/09/2022 tanggal 5 September 2022.