Seorang santri berinisial FWA (14) di pesantren Darul Arafah Raya, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, tewas usai diduga dianiaya seniornya.
Santri ini tewas usai terlibat perkelahian dengan santri lainnya berinisial APH, sekitar pukul 22.00 WIB, Sabtu (5/6/2021). Jenazah FWA kemudian dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Medan untuk dilakukan autopsi.
Kepala RS Bhayangkara Medan, AKBP A Ginting, membenarkan bahwa ada satu santri yang telah meninggal sedang diautopsi di rumah sakit tersebut. “Itu sudah masuk RSU Bhayangkara. Sudah diautopsi,” ujarnya, Senin (7/6/2021).
Pimpinan pesantren Darul Arafah Raya, Harun Lubis mengakui, adanya dugaan penganiayaan yang dilakukan APH terhadap FWA.
APH sendiri diketahui merupakan kakak kelas dari FWA di dalam pesantren tersebut. Penganiayaan itu diduga didasari oleh masalah pribadi antara FWA dengan APH.
“Memang ada kejadian kemarin malam dan mengakibatkan meninggalnya anak kami. Sudah kami limpahkan baik dari keluarga dan pesantren ke kepolisian. Kami sudah ikuti prosedur yang ditetapkan kepolisian seperti pengambilan keterangan saksi dan lain-lain telah dilaksanakan. Jadi untuk kepastian hasil dari penyelidikan kami belum tahu,” ujarnya.
FWA sebelum meninggal sempat dilarikan ke klinik pesantren untuk diberikan pertolongan pertama. Namun, nyawa FWA tak terselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia.
Pihak pesantren hingga saat ini masih menunggu hasil visum dari kepolisian untuk memastikan penyebab kematian FWA.
