Sepak terjang mucikari Ijas atau IS dalam dunia prostitusi atau tindak pidana perdagangan orang di Kota Makassar, ternyata bukan pemain baru. Dia merupakan sosok yang begitu banyak dikenal para pria hidung belang dan para Selebgram yang akan dijajakannya secara online.
Hal itu terungkap dari hasil penyelidikan sementara polisi. Sepak terjang mucikari Ijas di dunia prostitusi sudah cukup lama. Tidak hanya dua selebgram yang menjadi korban atau dijajakan Ijas.
Kasat Resmob Polda Sulsel Kompol Dharma Negara mengungkapkan sudah banyak para Selebgram di Kota Makassar yang ikut bergumul dalam bisnis haram yang dikelola Ijas.
“Sudah lama dan sudah banyak selebgram (yang dilibatkan). Kalau Ijas, pemain-pemain (pria hidung belang) sudah tau itu,” ujar Kompol Dharma Negara, Minggu (13/11/2022) siang.
Kompol Dharma juga menjelaskan, keterlibatan selebgram dalam kasus itu adalah sebagai korban atau objek yang ‘dijual’ mucikari Ijaz dalam tindak Pidana Perdagangan Orang.
“Kalau sesuai hukum dan aturan (Selebgram yang terlibat) pasti korban. Kalau tersangka banyak pasti yang ditangkap,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Tim Reserse Mobile (Resmob) Polda Sulsel membongkar kasus prostitusi online atau perdagangan manusia di salah satu hotel Jl Sultan Hasanuddin, Makassar.
Dalam pengungkapan itu, Tim Resmob Polda Sulsel yang dipimpin Kompol Dharma Negara mengamankan empat orang.
Dua diantaranya pria inisial IS alias Ijas (25) dan perempuan berinisial F alias Cempreng (32) merupakan mucikari.
Sementara dua lainnya, adalah Selebgram DN (23) dan PI (20) adalah korban yang dijadikan mucikari sebagai pelayan pria hidung belang.
Kompol Dharma menjelaskan, pengungkapan itu bermula saat jajarannya melakukan Operasi Pekat Lipu 2022.
Dalam operasi itu, Tim Resmob berhasil mengidentifikasi keberadaan Ijas yang tengah menjajakan DN ke pria hidung belang.
“Ijas berperan memfasilitasi perempuan DN untuk bertemu dengan calon pelanggannya dengan menghubungi perempuan alias Cempreng,” ujar Kompol Dharma, Minggu (13/11/2022) siang.
Dalam praktik perdagangan manusia itu, Ijas dan Cempreng mematok tarif Rp 2 juta untuk sekali kencang dengan DN.
Ijas dan Cempreng pun menunggu tamu atau pria hidung belang di salah satu hotel di Jl Sultan Hasanuddin. Namun, sebelum tamu itu tiba, ketiganya keburu ditangkap personel Tim Resmob Polda Sulsel.
“Kemudian anggota Sat Resmob langsung bergegas ketempat yang dimaksud dan berhasil mengamankan Ijas, F alias Cempreng dan DN,” ujar Dharma.
“Pelaku dan saksi atau korban beserta barang bukti diamankan ke posko Sat Resmob guna penyelidikan lebih lanjut,” imbuhnya.
Hasil interogasi Ijas dan Cempreng, kata Kompol Dharma, keduanya mengakui perbuatannya sebagai seorang mucikari.
“Ijas menerima calon pelanggannya menggunakan aplikasi WhatsApp dengan mematok tarif sebesar Rp 2 Juta. Ijas menerangkan bahwa dia menelfon Cempreng untuk mempertemukan calon pelanggannya kepada perempuan DN,” ujarnya.
Kompol Dharma menjelaskan, sebelumnya Ijas juga telah memasarkan perempuan PI ke pria hidung belang. Bahkan, diungkap Kompol Dharma, beberapa kali Ijas melakukan perdagangan manusia itu dengan melibatkan oknum selebriti Instagram (Selebgram).
“Lelaki Ijas sudah beberapa kali melakukan Tindak Pidana Perdagangan Orang yang melibatkan selebgram-selebgram Makassar,” pungkasnya.