Tag: Band

  • Dedikasi Bagindas Untuk Piala Dunia U-17 Rilis “Jayalah Selamanya”

    Dedikasi Bagindas Untuk Piala Dunia U-17 Rilis “Jayalah Selamanya”

    Bagindas, Band asal Indonesia yang digawangi oleh Andra (Vokal), Feri (Gitar), Ragil (Drum), dan Wendy (Bass) kembali eksis di dunia musik tanah air dengan merilis single baru.

    Single baru milik Bagindas ini bertajuk “Jayalah Selamanya”, band ini tak sendiri dalam merilis lagu tersebut, Mereka mengandeng Ipang Lazuardi, vokalis dari BIP.

    Lagu Jayalah Selamanya Bagindas ini Bermakna Kecintaan Terhadap Tanah Air Indonesia yang dibuat tanpa sengaja setelah mereka ngobrol bersama Pay diluar bahasan musik.

    Bagindas
    Foto: Eny

    “Awalnya kita membuat lagu ini kebetulan bareng – bareng sama produser kami, bang Pay. kita waktu itu sebenarnya lagi ngobrolin sesuatu yangg ga jelas di luar musik tiba-tiba kok kita kepikiran untuk membuat sebuah lagu, lagu yang gimana ya.”kata Andra vokalis Bagindas saat ditemui di acara Parade Budaya Merah Putih di Taman Lapangan Banteng Pasar Baru Jakarta Pusat, Minggu (27/8/2023).

    “Musik itu kan alat propaganda paling bagus, gimana sih dengan musik kita bisa meningkatkan nasionalisme kembali apalagi ke generasi-generasi muda. Ya udah kita coba membuat lagu ya. Kebetulan Bagindas launching di bulan agustus ya,”tambah Andra.

    Mengenai proses pembuatannya dari mulai pemilihan lagu, rekaman hingga proses mixing dan mastering dilakukan di Bali dengan proses yang cukup lama.

    Bagindas
    Foto: Eny

    “Ga di Jakarta, itu di Bali. Proses recordingnya itu satu album termasuk lagu “Jayalah Selamanya”  kalau ga salah 1 bulan. Di Bali, workshop, album sekalian, ada 9 lagu. Jadi makan waktu satu bulan lah. Lagi Jayalah Selamanya Untuk membangkitkan nasionalisme dan semangat sih,”ujar Wendy

    Lagu Jayalah Selamanya dirilis karena terinspirasi dari perkembangan yang band ini rasakan dengan gempuran sosial media dan budaya asing.

    “Kalau inspirasi kita sebenernya melihat dari perkembangan yg kami rasakan juga. Dg kerasnya sosmed yg anak kecil saja sudah bisa pegang. Sepertinya event-event kebangsaan sudah kurang, apa karena nasionalismenya kita ga dibikin lagi. Kayak dulu zamannya kita sekolah upacara bercanda bisa ditampar sama guru kita, kalau sekarang bercanda ditampar bisa dilaporin. Mungkin kedisiplinan dan nasionalismenya kurang, jadi kami inspirasinya dari situ sih.”kata Andra.

    Bagindas
    Foto: Eny

    “Makanya kami membuat lagu ini dengan tujuan supaya generasi kita bahkan generasi yang akan datang lebih bisa merasakan semangat yang pernah dilakukan oleh para pendahulu dalam menyayangi bangsa dan tanah airnya,” lanjutnya

    Selain untuk membangkitkan semangat nasionalisme lagu “Jayalah Selamanya” ini didedikasikan untuk menyambut gelaran final Piala Dunia U-17 di Indonesia, dengan harapan dapat menambah semangat bagi Timnas Indonesia dalam bertanding.

    “Dengan lagu ini kami berharap dapat memberi semangat dan spirit semoga timnas Indonesia U-17 bisa menjadi juara pada Piala Dunia U-17 di Indonesia,” tandasnya

    Setalah dirilis album baru dan single “Jayalah Selamanya” band yang mempopulerkan lagu “Cinta” ini akan merencanakan album – album berikutnya.

    “Rencana kita akan mempersiapkan album berikutnya, tunggu aja ya,”tutup Andra, Feri, Ragil dan Wendy. (EH).

  • UNGU 2023 Rilis Album Studio Session “Waktu yang Dinanti”

    UNGU 2023 Rilis Album Studio Session “Waktu yang Dinanti”

    UNGU menghadirkan sebuah kejutan untuk fans mereka, Cliquers. Band yang beranggotakan Pasha (vokal), Enda (gitar), Oncy (gitar), Makki (bass), dan Rowman (drum) itu merilis 8 lagu yang jarang dibawakan saat perform dalam versi studio session, lewat album berjudul “Waktu yang Dinanti”.

    Sebelumnya, lagu-lagu UNGU yang kini sudah bisa didengarkan di seluruh digital streaming platform tersebut telah lebih dulu hadir di program yang berjudul sama dengan tajuk album.

    UNGU

    Program itu tayang pertama kali di kanal YouTube UNGU band pada tahun 2021. Lagu-lagu yang dipersembahkan adalah “Tiada Kata”, “Antara Kita”, “Cinta yang Lain”, “Rasa Sayang”, “Andai Aku Bisa”, “Suara Hati”, “Hanya Cinta”, dan “Aku Datang untuk Mencintaimu”.

    Ini dilakukan karena banyaknya permintaan Cliquers untuk merilis versi studio session lagu-lagu tersebut di digital streaming platform. Perilisan “Waktu yang Dinanti” sendiri pun tidak hanya terdiri dari satu season saja. Nantinya, akan hadir season ke-2 yang rencananya rilis akhir tahun ini.

  • Base Jam di The 90’s Festival Ajak Bermimpi Jatuh Cinta Hingga Bukan Pujangga

    Base Jam di The 90’s Festival Ajak Bermimpi Jatuh Cinta Hingga Bukan Pujangga

    Base Jam Group musik asal Indonesa tampil memukau, pecah dan sangat menghibur di Konser musik The 90s Festival 2023 hari pertama yang berlangsung 12/8/23 semalam. Tampil di panggung Telkomsel Halo+, Base Jam sudah di tunggu oleh ribuan penonton yang sudah berdesakan menanti Sigit, Alvin, Oni, Aris, Sita dan Alsa naik panggung.

    Base Jam langsung membuka penampilannya dengan lagu berjudul “Jatuh Cinta” yang sontak membuat ribuan penonton yang sudah menunggu di areal super festival dan festival berjingkrakan mengikuti irama musik sambil bernyanyi bersama. Band pelantun lagu Bukan Pujangga tampil selama kurang lebih 30 menit di helatan musik ini

    Para personil Base Jam sendiri terlihat sangat menikmati sambutan meriah yang ditunjukan para penonton terhadap penampilan mereka tersebut, bahkan penonton yang hadir nampak bukan hanya dari generasi 90 an bahkan juga nampak banyak generasi milenial yang ikut larut menikmati penampilan keren Base Jam.

    Base Jam
    Foto: Dok. Dissy Eka Pramudita

    “Seneng banget bisa main di The 90s Festival tahun ini. Apalagi ternyata Jumlah penonton dan sambutan mereka melebihi ekspektasi kami. Pokoknya Base Jam happy, yang nonton juga happy.” ujar Sigit Wardana, vokalis Base Jam mengkomentari sambutan para penonton The 90s Festival 2023 di Telkomsel Halo+

    Usai lagu pembuka yang pernah jadi hits di era 90 an tersebut Base Jam langsung tancap gas dengan memainkan beberapa lagu hits nya lagi seperti “Takkan Berpaling Cinta”, “Hujan Tanpa Awan” dan “Rindu” serta “Cinta Tak Berubah” yang di medley dengan lagu “Jalan Kita Berbeda”. keseluruhan lagu – lagu tersebut semakin memanaskan suasana hingga akhirnya di penghujung penampilannya Base Jam mampu membuat seluruh penonton yang hadir untuk ikut bernyanyi bersama di dua lagu hits mereka yaitu “Bermimpi” dan “Bukan Pujangga”.

    Para personil band ini tampil kompak, energik dan apik selama berada di atas panggung. Lagu – lagu yang mereka bawakan sangat mengobati kerinduan para penikmat musik era 90 an yang hadir malam tersebut sehingga seluruh penonton rela menunggu Base Jam tampil dan berkaraoke massal sepanjang penampilan banaad ini diatas panggung.

    Base Jam
    Foto: Dok. Dissy Eka Pramudita

    “Ini adalah penampilan kami ke 4 di acara The 90s Festival dan kami sangat senang bisa berada di acara ini lagi”, tutur Aris, sang gitaris.

    Band ini sendiri akan memasuki 30 tahun usia berkarir mereka di industri musik Indonesia pada Januari 2024 depan, ada beberapa rencana yang masih jadi wacana untuk perayaan 30 tahun perjalanan karir band tersebut.

    Base Jam
    Foto: Dok. Dissy Eka Pramudita

    “Januari 2024 kita berusia 30 tahun, rencananya kita mau rilis single baru, untuk itu kita juga masih memikirkan mau buat acara seperti apa untuk band kami nanti, apakah mau menggelar konser atau tur, kita belum tahu, soalnya tahun depan khan memasuki tahun politik, jadi kita masih belum tahu mau gimana memasuki usia 30 tahun kami nanti”, terang Aris lagi.

  • DRIVE 2023 Merilis Ulang ‘Akulah Dia’ Bersama Axl Ramanda

    DRIVE 2023 Merilis Ulang ‘Akulah Dia’ Bersama Axl Ramanda

    DRIVE hadir dengan formasi: Axl Ramanda (vokal), Bhusdeq (gitar), Dygo (bass) dan Rudy (drums). Axl adalah penyanyi lulusan Indonesian Idol 2021 yang sebelumnya juga sudah banyak pengalaman perform di berbagai panggungan tanah air.

    Menggantikan posisi Arizki sebagai vokalis sebelumnya, kehadiran Axl di DRIVE mendapat respon positif dari para Drivemaniacs (sebutan fans DRIVE) dan masyarakat Indonesia.

    Sejak Januari 2023, Axl Ramanda resmi sebagai personil DRIVE. Masuknya Axl dengan range vocal yang lebar dan karakter vokal yang kuat, membuat DRIVE merasa lebih bebas dalam eksplorasi musik. Lagu- lagu lama DRIVE pun menjadi lebih fresh dan membuat penampilan mereka di panggung jadi lebih keren.

    DRIVE

    “Awalnya enggak ada niatan untuk mencari vokalis baru. DRIVE dan Axl pernah berkolaborasi untuk konten Youtube di era pandemi dulu sekitar tahun 2021. Di bulan Oktober 2022, kebetulan ada satu event yang sudah kontrak, tapi ARizki mendadak sakit. Lalu manajemen DRIVE menawarkan Axl untuk menggantikan, dan jadwalnya cocok. Konser saat itu berlangsung sangat menyenangkan, bahkan beberapa pihak menyatakan Axl terlihat sangat cocok sebagai vokalis DRIVE”, ungkap Dygo.

    “Tidak lama setelah itu, kita memutuskan untuk mencari vokalis tetap. Karena memang sebenarnya Arizki juga bukan vokalis tetap DRIVE dan hanya sementara mengisi kekosongan vokalis saja. Lalu kita coba tawarkan ke Axl untuk masuk sebagai personil, dan dia bersedia. Tentunya masuknya Axl memberikan angin segar buat kita, selain dia masih muda, kemampuan vokal Axl juga luar biasa, membuat kita bisa menciptakan lagu-lagu baru dengan notasi yang lebih luas lagi”, tambahnya.

    Bagi Axl, bisa menjadi bagian salah satu band besar di Indonesia ini merupakan kesempatan langka dan tanpa pikir panjang, ia pun menyambut baik kepercayaan yang datang kepadanya tersebut.

    DRIVE

    “Rasanya jadi vokalis baru ban itu pastinya senang banget dan bangga, bisa jadi bagian dari band ini yang kita tau adalah band besar yang mempunyai banyak lagu hits dan juga sebuah band yang memiliki karakter musik yang kuat. Saya tau lagu-lagu DRIVE dari jaman masih kelas 6 SD. Saat masuk SMP, saya suka nyanyi lagu ‘Bersama Bintang’ dengan temen-teman band saya. Sekarang menjadi vokalisnya, tentunya challenge tersendiri apalagi DRIVE ini besar dengan vokalis yang lama. Aku berharap bisa membuat DRIVE jauh lebih besar lagi dari sebelum-sebelumnya”, tutur Axl soal keputusannya berjalan bersama DRIVE.

    Merilis Ulang “AKULAH DIA”

    Lagu “AKULAH DIA” adalah lagu yang diciptakan Bhusdeq (Budi Rahardjo) dan pertama kali dirilis band ini pada tahun 2010. Sebuah lagu yang menjadi jagoan dari album ke-3 band ini yang mengisahkan tentang ungkapan seorang pria yang ingin menyadarkan teman wanitanya bahwa dialah pria impian yang selama ini yang dicari oleh sang wanita.

    Kini 13 tahun kemudian, band ini kembali merilis ulang lagu ini dengan aransemen yang berbeda dan dengan vokal Axl Ramanda yang luar biasa, membuat lagu ini terdengar lebih bertenaga dari versi sebelumnya.

    DRIVE

    The right moment with the right vocalist… merilis ulang karya yang sudah ada buat saya pribadi kurang seru, karena kreatifitasnya terbatas. Tapi orang banyak yang nungguin, karena trend dan banyak artis yang melakukannya juga. Jadi waktu Axl Ramanda akhirnya masuk, ini saat yang paling tepat. Karena hasilnya akan jadi keren dan unik. Notasi lagu dan lirik tidak berubah, sesuai yang direkam saat 2010. Aransemen tentunya berubah, dan merupakan satu dari beberapa pilihan aransemen yang biasa dipakai DRIVE saat manggung”, ujar Bhusdeq.

    “Tiap vokalis yang sudah ‘lulus’ dari DRIVE selalu membuat warna baru, walau tidak semuanya mencolok. Masalahnya di dalam produksi musik, faktornya bukan hanya warna suara, tapi juga hal-hal non-musikal seperti misalnya: keakraban dalam berteman, mood si vokalis saat sesi rekaman, sampai keadaan keluarganya saat itu.”kata Bhusde

    Anda akan bisa mendengarkan di lagu ‘AKULAH DIA (New Version)’, Axl berada di momen yang paling pas untuk berbagai faktor musikal dan non-musikal. Dia bahkan baru saja menjadi seorang bapak, karena kelahiran anak pertamanya hanya berselang 2 hari sebelum rekaman vokal. ‘Kegembiraan’ yang terdengar adalah orisinil dan semangat ngeband-nya juga terasa banget. Itu semua membuat lagu ini menjadi unik, bahkan dibandingkan versi lamanya”, tambah Bhusdeq.

    Proses rekaman lagu “Akulah Dia” dikerjakan bersamaan dengan persiapan album ke-7 band ini. Rencananya setelah ini, band ini pun akan merilis ulang lagu “Melepasmu” dengan aransemen baru. Dan kedua lagu ini pun akan turut hadir diantara 7 lagu di album baru tersebut.

    Band ini berharap formasi terbaru ini bisa mendapat sambutan yang baik dari penikmat musik Indonesia, layaknya karya-karya sebelumnya. Terlepas banyaknya fase yang dilalui band ini, mereka tetap pada komitmen untuk terus berkarya di industri musik Indonesia.

    “Ini mungkin adalah formasi kami yang kesekian kali. Kita juga tidak pernah berharap ada pergantian berkali-kali, namun memang jalannya kami harus seperti ini. Semoga yang sekarang ini menjadi formasi terbaik dan langgeng”, ucap Rudy.

    “Publik melihatnya mungkin seakan kami adalah band yang doyan ganti-ganti vokalis. Sedangkan dari persepsi kami sendiri, terutama saya dan Dygo sebagai founder, kami ini musisi yang proses kreatifnya enggak pernah berhenti walau dihadang berbagai masalah. Untuk itu, kami akan terus mengeluarkan karya terbaik untuk penikmat musik Indonesia”, tutup Bhusdeq.

  • Coldplay Umumkan Tanggal Tur Asia & Australia 2023

    Coldplay Umumkan Tanggal Tur Asia & Australia 2023

    Coldplay telah mengumumkan kembalinya mereka yang sangat dinantikan ke Asia dan Australia dengan pertunjukan khusus yang akan berlangsung di stadion pada November 2023, sebagai bagian dari Music Of The Spheres World Tour yang memecahkan rekor.

    Pengumuman tersebut sekaligus menjadi tanda band Coldplay ini akan melangsungkan pertunjukan pertamanya di Jakarta, yang berlangsung pada 15 November mendatang di Stadion Gelora Bung Karno.

    Sejak tanggal pertama tur pada Maret 2022, band ini telah menjual lebih banyak tiket dibandingkan artis lain manapun di dunia, menerima sambutan hangat dari penggemar dan juga kritikus serta meraih penghargaan ‘Favorite Touring Artist’ AMA 2022 dan ‘Tour of The Year’ di Penghargaan iHeartRadio 2023.

    Coldplay
    Foto: Anna Lee Media

    Bulan ini juga menampilkan kembali pertunjukan Coldplay pertama di Tokyo sejak 2017, dan merupakan pertunjukan perdana Coldplay di Kaohsiung juga Jakarta, dan band ini kembali hadir ke Perth setelah pertunjukan terakhirnya pada tahun 2009.

    Coldplay Music of the Spheres World Tour Jakarta

    Tiket akan mulai dijual Kamis, 19 Mei 2023 mulai pukul 10.00 WIB secara eksklusif di www.coldplayinjakarta.com.

    Bank Central Asia (BCA) adalah Bank Resmi Sponsor Tur Dunia Music Of The Spheres Jakarta. Pemegang kartu debit dan kredit BCA dapat mengakses tiket presale eksklusif mulai Selasa, 17 Mei pukul 10.00 hingga Rabu, 18 Mei pukul 23.59 hanya di www.coldplayinjakarta.com.

    Coldplay
    Foto: Anna Lee Media

    “TEM Presents sangat senang bisa bermitra dengan PK Entertainment sebagai co-promotor untuk membawa Coldplay Music of the Spheres World Tour Jakarta pada 15 November 2023. Ini akan menjadi konser pertama band ini di Indonesia yang akan diadakan di tempat legendaris Stadion Gelora Bung Karno di Jakarta,” ungkap co-promotor Sam Tzovolos dari TEM Presents dan Harry Sudarma dari PK Entertainment.

    NOVEMBER

    6: Tokyo – Tokyo Dome (Support: TBA)

    7: Tokyo – Tokyo Dome (Support: TBA)

    11: Kaohsiung – Stadion Nasional Kaohsiung (Support:TBA)

    15: Jakarta – Stadion Gelora Bung Karno (Support: TBA)

    18: Perth – Stadion Optus (Support: Amy Shark, Thelma Plum)

    22: Kuala Lumpur – National Stadium Bukit Jalil (Support: TBA)

    Untuk info presale serta penjualan tiket untuk semua pertunjukan, kunjungi coldplay.com/tour dan coldplayinjakarta.com

    DHL adalah Mitra Logistik Resmi Tur Dunia Music Of The Spheres, mendukung band ini dalam misi mereka untuk mengurangi emisi tur hingga 50%.

    MUSIC OF THE SPHERES 2023 WORLD TOUR, tanggal:

     MEI

    17: Coimbra, PT – Stadion Cidade de Coimbra (Support: GRIFF, Bárbara Bandiera)

    18: Coimbra, PT – Stadion Cidade de Coimbra (Support: GRIFF, Bárbara Bandiera)

    20: Coimbra, PT – Stadion Cidade de Coimbra (Support: GRIFF, Bárbara Bandiera)

    21: Coimbra, PT – Stadion Cidade de Coimbra (Support: GRIFF, Bárbara Bandiera)

    24: Barcelona, ​​​​ES – Stadion Olimpiade Lluís Companys (Support: CHVRCHES, Hinds)

    25: Barcelona, ​​​​ES – Stadion Olimpiade Lluís Companys (Support: CHVRCHES, Hinds)

    27: Barcelona, ​​​​ES – Stadion Olimpiade Lluís Companys (Support: CHVRCHES, Ona Mafalda)

    28: Barcelona, ​​​​ES – Stadion Olimpiade Lluís Companys (Support: CHVRCHES, Ona Mafalda)

    31: Manchester, Inggris – Stadion Etihad (Support: CHVRCHES, Porij)

    JUNI

    1: Manchester, Inggris – Stadion Etihad (Support: CHVRCHES, Porij)

    3: Manchester, Inggris – Stadion Etihad (Support: CHVRCHES, Porij)

    4: Manchester, Inggris – Stadion Etihad (Support: CHVRCHES, Porij)

    6: Cardiff, Inggris – Stadion Principality (Support: CHVRCHES, Hana Lili)

    7: Cardiff, Inggris – Stadion Principality (Support: CHVRCHES, Hana Lili)

    21: Napoli, IT – Stadion Diego Armando Maradona

    22: Napoli, IT – Stadion Diego Armando Maradona

    25: Milan, IT – Stadio San Siro (Support: CHVRCHES, Mara Sattei)

    26: Milan, IT – Stadio San Siro (Support: CHVRCHES, Mara Sattei)

    28: Milan, IT – Stadio San Siro (Support: CHVRCHES, Mara Sattei)

    29: Milan, IT – Stadio San Siro (Support: CHVRCHES, Mara Sattei)

    JULI

    1: Zurich, CH – Stadion Letzigrund (Support: GRIFF, Caroline Alves)

    2: Zurich, CH – Stadion Letzigrund (Support: GRIFF, Caroline Alves)

    5: Kopenhagen, DK – Parkir (Support: GRIFF, Jada)

    6: Kopenhagen, DK – Parkir (Support: GRIFF, Jada)

    8: Gothenburg, SE – Ullevi (Support: GRIFF, LUCIIA)

    9: Gothenburg, SE – Ullevi (Support: GRIFF, LUCIIA)

    11: Gothenburg, SE – Ullevi (Support: GRIFF, LUCIIA)

    12: Gothenburg, SE – Ullevi (Support: GRIFF, LUCIIA)

    15: Amsterdam, NL – Johan Cruijff ArenA (Support: GRIFF, Zoë Tauran)

    16: Amsterdam, NL – Johan Cruijff ArenA (Support: GRIFF, ZoTauran)

    18: Amsterdam, NL – Johan Cruijff ArenA (Support: GRIFF, ZoTauran)

    19: Amsterdam, NL – Johan Cruijff ArenA (Support: GRIFF, ZoTauran)

    SEPTEMBER

    20: Seattle, WA – Lumen Field (Support: H.E.R. + 070 Shake)

    22: Vancouver, BC – BC Place (Support: H.E.R. + 070 Shake)

    23: Vancouver, BC – BC Place (Support: H.E.R. + 070 Shake)

    27: San Diego, CA – Stadion Snapdragon (Support: H.E.R. + 070 Shake)

    28: San Diego, CA – Stadion Snapdragon (Support: H.E.R. + 070 Shake)

    30: Los Angeles, CA – Rose Bowl (Support: H.E.R. + 070 Shake)

    OKTOBER

    1: Los Angeles, CA – Rose Bowl (Support: H.E.R. + 070 Shake)

    NOVEMBER

    6: Tokyo – Tokyo Dome (Support: TBA)

    7: Tokyo – Tokyo Dome (Support: TBA)

    11: Kaohsiung – Stadion Nasional Kaohsiung (Support: TBA)

    15: Jakarta – Gelora Bung Karno Stadium (Support: TBA)

    18: Perth – Stadion Optus (Support: Amy Shark)

    22: Kuala Lumpur – Stadion Nasional Bukit Jalil (Support: TBA)

  • Ungu dan Dato’ Sri Siti Nurhaliza Ramadan 2023 Rilis “Di Ujung Hari”

    Ungu dan Dato’ Sri Siti Nurhaliza Ramadan 2023 Rilis “Di Ujung Hari”

    Ungu band asal Indonesia kembali mempersembahkan sebuah karya baru di tahun 2023 ini setelah melepas beberapa single sebelumnya sebuah single kolaborasi.

    Lagu terbaru band Ungu yang beranggotakan Pasha (vokal), Enda (gitar), Oncy (gitar), Makki (bass), serta Rowman (drum) ini berjudul “Di Ujung Hari” dan dibawakan bersama diva asal Malaysia, yakni Dato’ Sri Siti Nurhaliza.

    Lagu “Di Ujung Hari” ditulis oleh Oncy ‘UNGU’ di masa pandemi, terinspirasi dari satu hal, yaitu ketika manusia mengalami suatu masalah, kita sebagai manusia harus bisa saling membantu untuk bangkit kembali.

    Ungu

    “Lagu ini terinspirasi ketika saya mengamati betapa sulitnya kehidupan di masa pandemi. Kala itu, Bumi tengah mengalami masalah yang serius. Jadi, yang manusia bisa lakukan adalah saling membantu satu sama lain. Peran doa, kekuatan mental, dan dukungan orang terdekat adalah modal utama untuk bisa bangkit kembali.” kata Oncy Ungu

    “Di masa itu juga, dunia menyadarkan kita bahwa, meski kita terlahir berbeda, kita hidup di bawah langit yang sama. Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda mulai dari pendapat hingga keyakinan dengan tujuan yang baik, bukan untuk perpecahan. Hal-hal itulah yang disampaikan oleh lagu “Di Ujung Hari”.”tambah Oncy

    Ungu

    Trinnity Optima Prroduction dan Ungu Memilih Dato Sri Siti Nurhaliza sebagai rekan duet dikarenakan pesona yang dimilikinya sejak turun ke dunia musik tidak pernah padam. Begitu pula Dato’ yang terharu bisa berkolaborasi dengan UNGU, yang dikenal sangat humble dan menyenangkan.

    Meskipun proses rekamannya dilakukan secara terpisah, semoga lagu ini beserta video liriknya dapat melekat di hati pendengar dan menjadi renungan untuk kita semua.
    Ungu

    DI UJUNG HARI (LIRIK)

    BUKA HATI DAN MATA

    TUHAN MENCOBA KITA

    DENGAN TERLAHIR BERBEDA

    NAMUN HIDUP BERSAMA

    TAK SADARKAH KITA

    DIBAWAH LANGIT YG SAMA

    MERABA TAK BERDAYA

     

    HARUSNYA SALING MENJAGA

    MESKIPUN BADAI MELANDA

    KITA HADAPI BERSAMA

    BERSATULAH DENGAN RASA PERDULI

    TUK HARI NANTI

    SAAT KU KEMBALI

    TETAPLAH SALING MEMBERI

    DEMI HATI NURANI

    BILA TERJATUH LAGI

    KITA KEMBALI BERDIRI

    TUHAN SEDANG MENGUJI

    MAKHLUKNYA YANG SEJATI

    TETAPLAH MENCARI

    TEMPATMU NANTI

    DIUJUNG HARI

    MUNGKIN INI COBAAN

    HATI DAN FIKIRAN

    ISTIRAHAT DARI GODAAN

    TUK TEMUKAN JAWABAN

    KITA BUTUHKAN PERCAYA

    AGAR MATA KAN TERBUKA

    BERSATULAH DENGAN RASA PERDULI

    TUK HARI NANTI

    TEMPAT MU KEMBALI

  • GRAUSIG Band 3 Dekade Tetap Eksis Lewat Album ANOMI

    GRAUSIG Band 3 Dekade Tetap Eksis Lewat Album ANOMI

    GRAUSIG tak terbantahkan adalah sebuah band yang konsisten mengusung musik Death Metal hingga saat ini sejak terbentuk di Jakarta pada tahun 1989 lalu.

    GRAUSIG beranggotakan Adam Fauzan (Vocal), Mame Kuskaijan (Guitar, Backing Vocal), Robby Agam (Guitar), Ewin Naiborhu (Bass, Backing Vocal) dan Denny Zahuri (Drums)

    Selama lebih dari 3 dekade eksistensinya dan beberapa kali melakukan pergantian personel, musik GRAUSIG tetap solid dijalurnya.

    GRAUSIG

    Dibuktikan dengan karya -karya yang telah dirilis dalam beberapa format rilisan membuktikan bahwa GRAUSIG sebagai band yang sangat produktif, setelah dirilisnya single “God, is it” ditahun 2021 yang dirilis dalam format CD-Pro.

    Dibawah naungan Playloud Records GRAUSIG kembali merilis Album penuh yang dirilis tanggal 17 Maret 2023 dengan title “ANOMI” dibawah bendera Playloud Records (Indonesia) & Goatlordth (Malaysia).

    GRAUSIG

    ANOMI Merupakan bentuk keresahan dan kritik dari GRAUSIG terhadap kekacauan akibat pembodohan oleh manusia manusia haus kekuasaan, gila kehormatan, rakus kekayaan yang mengatasnamakan Tuhan, Surga & Neraka maupun idealisme pengatasnamaan Agama dan Kitab suci. Dengan penulisan lirik dalam bahasa Indonesia dan Inggris yang dituangkan dengan sarkas di tiap bait nya.

    Bisa dikatakan ANOMI merupakan album penuh terbaik selama karir bermusik band ini. Antusias mereka untuk mendapatkan sound yang detail dari tiap instrument teraplikasi di album ini. Produksi sound, mixing dan mastering yang mumpuni menjadi jembatan terciptanya 8 tracks Brutal Death Metal of Normlessness, Disconformity & Chaos.

    GRAUSIG

    ANOMI di rilis dalam bentuk CD, Kaset pita dan T-shirt. Juga tersedia Box Set Spesial dengan beberapa bonus seperti Poster dan beberapa Cutting sticker. Tersedia tanggal 17 Maret 2023

  • SORE Rilis Album ke-4 Bertajuk “Quo Vadis, SORE?”.

    SORE Rilis Album ke-4 Bertajuk “Quo Vadis, SORE?”.

    SORE grup musik pop asal Jakarta, resmi merilis album baru bertajuk “Quo Vadis, SORE?” pada Jum’at, 10 Februari 2023, atau berselang 8 tahun usai mereka meluncurkan album ketiga berjudul “Los Skut Leboys” pada September 2015 silam.

    Karya teranyar ini tetap menjadi sesuatu yang ditunggu oleh para Kampiun (fans SORE), meski setelah album ketiga, SORE sempat merilis EP bertajuk “Mevrouw” pada 29 Juni 2019 lalu.

    Dalam album keempat ini, SORE menyiapkan 14 buah lagu baru dengan tiga nomor yang sudah dirilis sebelumnya dalam bentuk fisik dan digital sebagai teaser, yakni “Real, Is it” (Digital & CD – 2021), “Rosa” (Digital, Postcard Vinyl & Kaset – 2022) dan “Maka terjadilah Sekilas Kisah Murah” (Digital – 2022).

    SORE
    Foto: EH

    Unit yang kini digawangi oleh Firza Achmar Paloh alias Ade Paloh (vocal), Awan Garnida Kartadinata (bass, vocal), dan Gusti Pramudya Dwi Mulya (dram) itu juga mengajak banyak teman-teman musisi dan komposer untuk membantu penggarapan album ini, mulai dari proses kreatif, rekaman dan finalisasi.

    Ade Paloh mengatakan bahwa album dan judul “Quo Vadis, SORE?” memiliki makna tersendiri.

    “Ini tentang kesan kita (SORE) selama 20 tahun lebih, tentang apa yang sudah kita capai, apakah ini semua banyak manfaatnya bagi kita semua atau hanya berkisar pada Riwayat-riwayat yang menikmati dan berkenan,” katanya saat perilisan album di kawasaan Kemayoran, Rabu (8/2/2023)

    SORE
    Foto: EH

    “Dan setelah itu semua, rangkumannya adalah mau kemana lagi kita setelah ini? apakah semua rotasi itu akan berulang?. Karena kita (daun) pun telah tersentuh malam,” ucapnya.

    Proses penggarapan album keempat SORE dimulai sejak era awal pandemi Covid-19, yakni pada 2020 dan berlangsung hingga awal tahun 2023. Proses mixing dan mastering diserahkan kepada Lafa Pratomo, sementara urusan artwork ditangani oleh Yasmin Hutasuhut, yang diarahkan langsung oleh Ade Paloh.

    Produksi album juga melibatkan nama Abdullah Yusro, pemilik label rekaman Setengah Lima Records sebagai eksekutif produser. Album ini, diedarkan di bawah bendera Setengah Lima Records dan dibantu oleh SRM Bookings & Services.

    SORE
    Foto: EH

    Grup band ini sendiri memulai perjalanan musiknya pada Februari 2002 silam, ditandai dengan masuknya single “Etalase” di tangga lagu radio Prambors kala itu. Pada Februari 2023 ini, SORE bakal berusia 21 tahun.

    Album band ini  sudah dapat didengarkan di berbagai platfom pemutar musik digital mulai Jumat, 10 Februari 2023.

    Dengan banyaknya peristiwa yang menemani perjalanan bermusik mereka, band ini berharap albummereka  dapat menjadi kisah yang berkenan di hati para pendengarnya.

  • GIGI Menuju 30 Tahun Gelar Konser, Ini Harga Tiket dan Tanggalnya.

    GIGI Menuju 30 Tahun Gelar Konser, Ini Harga Tiket dan Tanggalnya.

    GIGI salah satu band top Indonesia dengan banyak karya dan prestasi bakal mengelar konser mereka di 5 kota di Indonesia di tahun 2023 ini.

    Konser GIGI ini bertajuk  “The Best of GIGI-Road To 30th Anniversary” dipersembahkan band pelantun lagu 11 Januari ini bersama dengan Neutron Live.

    Mengusung konsep 360 derajat, dipastikan konser kali ini berbeda dari konser-konser sebelumnya. Band yang digawangi Armand Maulana (vokalis), Dewa Budjana (gitar), Thomas Ramdhan (bass) dan Gusti Hendy (drum) ini sedang mempersiapkan penampilan terbaik mereka.

    GIGI
    Foto: GQ

    “Impian kita sederhana, kita bisa bertahan hingga 29 tahun ini karena 4 personil saat ini. Kalau dari Neutron ingin ada kolaborasi, itu nggak masalah. It’s Ok. Tapi kita lebih ingin konser ini menjadi rumah kami kembali. ” ungkap Armand Maulana, vokalis band GIGI mengungkapkan keinginannya bersama para personil selama ini saat konferensi pers di Ecology Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (1/2/23)

    ”Dari kami sebagai promotor, Band GIGI merupakan band Indonesia dengan hits yang sangat banyak dan telah berkarya secara konsisten selama hampir 30 tahun. Dan tentunya untuk sebuah band itu tidaklah mudah. Inilah juga alasan mengapa kami tertarik untuk mengambil bagian dalam rangkaian 30 tahun GIGI berkarya.” jelas Rendy, Direktur Utama Neutron Live.

    Konser “The Best of GIGI-Road To 30th Anniversary” akan menyambangi 5 kota Yaitu Hall UMM Dome – Malang (6 Mei 2023), GOR UNY – Yogyakarta (20 Mei 2023), DBL Arena – Surabaya (3 Juni 2023), Hall Basket Senayan – Jakarta (17 Juni 2023), GOR C-Tra – Bandung (24 Juni 2023).

    GIGI
    Foto: EH

    Alasan mengapa pihak promotor memilih lima kota besar untuk rangkaian tur konser jelang 30 tahun GIGI berkarya?.

    “Kita pastinya sudah melalui beberapa riset untuk venue konser GIGI kali ini.  Karena kita memang harus memilih venue yang bisa mengakomodir konsep kami, yaitu 360 derajat karena nggak banyak tempat yang bisa mewujudkan konsep tersebut. Ditambah lagi kami menargetkan 4.000 penonton disetiap kotanya.Tentunya harapan kami lima kota ini menjadi gong pembuka yang nantinya bisa terus Kita lanjutkan di pulau-pulau dan kota kota selanjutnya.” jelas Rendy.

    Tentang konsep yang ditawarkan tentunya tim promotor akan menyuguhkan persembahan yang tak biasa. Artinya penggemar yang hadir akan dimanjakan dengan tatanan panggung, pencahayaan dan tata suara yang menakjubkan.

    GIGI
    Foto: GQ

    ”Konsep yang kami tawarkan untuk tour concert kali ini adalah sebuah show berkonsep 360 derajat. Tentu saja akan memberikan pengalaman yang spesial kepada para-audience yang hadir, entah dari segi visual, aksi panggung, maupun lighting dan tata suara,” kata Rendy.

    Konsep konser 360 derajat inilah yang menjadi tantangan tersendiri bagi promotor dimana menyuguhkan banyak hal yang tidak biasa menjadi konser istimewa bagi semua penonton.

    Bocorannya, di setiap kota Band GIGI akan membawakan minimal 25-30 lagu dengan durasi sekitar 2 jam.

    GIGI
    Foto: GQ

    ”Ditambah dengan satu single terbaru yang juga akan dibawakan perdana di tour ini. Mengingat banyak lagu yang mereka miliki selama berkarya. Selain itu, akan ada lagu-lagu yang dijadikan medley atau cuplikan-cuplikan beberapa lagu.”tutur Budjana dan Armand Maulana

    Tiket konser ini hanya bisa dibeli melalui Tiket.com dengan harga Rp 250 ribu untuk festival (berdiri) dan VIP (duduk) seharga Rp 350 ribu.

    Sebagai informasi Neutron sudah berkiprah sejak tahun 2018 dan telah mempromotori artis dari luar negeri maupun dalam negri. Antara lain seperti MLTR, Boyzone, Westlife dan Honne. Dan juga artis Indonesia seperti Reza Artamevia, Tulus, Rachmania Astrini, Abraham Kevin dan Svmmerdose. (EH).

  • REPUBLIK 21 Rilis Pop Reggae Bertajuk “Main Belakang”

    REPUBLIK 21 Rilis Pop Reggae Bertajuk “Main Belakang”

    Republik 21 band beraliran musik raggae dibentuk pada 10 November 2008 oleh Arie sang Vocalist setelah ia kembali dari Kairo setelah sempat membuat Band Reggae dengan teman teman kuliahnya di Mesir.

    “Rutinitas yang gw jalanin sehari hari sudah memasuki fase membosankan. Tapi begitu gw mulai dengerin musik reggae, rasa bosan berubah menjadi warna warni yang menyenangkan……” ujar Arie, Vocalist Republik 21 menceritakan lika liku selama mengenyam pendidikan di Kairo Mesir dan juga asal muasal suka dengan musik reggae.

    Seiring perjalanan waktu, band Reggae yang berasal dari Kabupaten Tangerang ini sempat beberapa kali terjadi pergantian personil. Kini Republik 21 yang beranggotakan Arie (Vocal), Dauz (Gitar), Arland (Keyboard), Adit (Bass) dan Akib (Drum) dari tahun 2009 sampai dengan sekarang sudah banyak melewati panggung panggung event musik.

    REPUBLIK 21

    Sebut saja event besar yang sudah disambangi Republik 21 seperti PRJ Kemayoran, Event Komunitas Reggae Indonesia, dan juga mendapatkan kesempatan opening act Steven Jam, Tony Q Rastafara, dan band band Reggae besar lainnya.

    “Buat kita, musisi Reggae sekelas Alm Imanez,Alm Steven Nugraha Kaligis, Mas Tony Q dan para senior di Reggae lainnya,mereka semua adalah panutan Republik 21. Kita ada sekarang ini karena jasa jasa mereka di genre Reggae khususnya di Negeri ini”, kata Adit.

    “Selain dengerin Reggae,gw juga dengerin Slank dan Jamrud juga lho….”tambah Arie

    Single ‘NGUTANG’ yang sangat familiar di kuping para rastaman di komunitas Reggae adalah karya pertama Republik 21.

     

    Kini, di usia 14 tahun perjalanan Republik 21, band ini merilis single MAIN BELAKANG, dengan harapan single ini di sukai, bukan hanya untuk penikmat musik reggae, tetapi seluruh penikmat musik dengan genre apapun di negeri ini.

    “Kami ingin lebih berkontribusi dengan meneruskan apa yang sudah di perjuangkan para musisi Reggae seperti Alm Imanez, Alm Steven Nugraha Kaligis dan musisi Reggae yang sudah pergi menghadap Sang Ilahi.”tutupnya