Tag: vaksin covid-19

  • 1.298 Anak di Pasaman Barat telah Vaksin Covid-19

    1.298 Anak di Pasaman Barat telah Vaksin Covid-19

    Guna meningkatkan imun tubuh dan mencegah penyebaran Covid-19, Sebanyak 1.298 anak-anak usia 6-11 tahun di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat telah divaksin hingga Selasa (8/2).

    Juru Bicara Satgas Covid-19 Pasaman Barat Gina Alecia mengatakan sejak kita memulai vaksin untuk anak-anak sejak Kamis (3/2) hingga hari ini capaian vaksin baru 2,65 persen atau 1.298 orang dan kita terus memacu capaian setiap hari,” ujarnya. Selasa (8/2).

    Gina mengatakan pihaknya bersama Polres Pasaman Barat saat ini terus melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah yang ada memberikan pemahaman kepada guru dan orang tua murid tentang pentingnya dilakukan vaksin.

    “Bagi sekolah yang telah menerima sosialisasi maka langsung diadakan pelaksanaan vaksin di sekolah,” kata Gina.

    Vaksinasi anak dilakukan dalam rangka usaha untuk mengatasi penyebaran Covid-19,” ujar Sekretaris Daerah Pasaman Barat Hendra Putra.

    Pemerintah pusat sudah banyak melaksanakan langkah-langkah kongkrit penanganan Covid-19, salah satunya dengan program vaksin yang sudah dilaksanakan beberapa waktu terakhir serentak di seluruh wilayah Republik Indonesia.

    “Pelaksanaan vaksinasi ini berdasarkan rekomendasi dari Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) melalui surat nomor 166/ITAGI/Adm/XII/2021 tanggal 9 Desember 2021 perihal kajian vaksinasi Covid-19 pada anak usia 6-11 tahun,” ujarnya.

    Menteri Kesehatan RI telah mengeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) Nomor HK.01.07/MENKES/6688/2021 tentang pelaksanaan vaksin Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun,” ucapnya.

    Adapun jenis vaksin yang digunakan adalah Sinovac yang sudah ada Emergency Use Of Authorization (EUA) dari BPOM.

    “Untuk Pasaman Barat, dari data terdapat sasaran vaksinasi untuk anak usia 6 -11 tahun sebanyak 49.043 orang,” sebutnya.

    Sekretaris Daerah Pasaman Barat Hendra Putra berharap, dengan dicanangkan vaksin anak ini kedepan tidak ada pendapat yang menyesatkan beredar di tengah-tengah masyarakat terkait kegiatan vaksinasi COVID-19 terhadap anak usia 6-11 tahun ini.

    Ia meminta kepada kepala sekolah berserta jajaran guru dan Dinas Kesehatan, untuk bekerjasama memastikan seluruh data anak usia 6-11 tahun bisa mendapatkan vaksinasi secara merata.

    Kepala Polres Pasaman Barat AKBP M. Aries Purwanto menambahkan pihaknya saat ini terus gencar memberikan sosialisasi ke sekolah dan membuka gerai vaksin di sekolah dasar yang ada.

    “Kita juga mengawal pelaksanaan lomba vaksin buat anak-anak yang digagas Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa,” katanya.

    Menurutnya pihaknya mendorong capaian vaksin anak-anak dengan memberikan sosialisasi serta pemahaman kepada orang tua wali murid agar mengizinkan anaknya untuk mau divaksin.

    “Vaksin ini merupakan salah satu ikhtiar kita untuk terhindar dari wabah virus Covid-19, terutama kepada anak sekolah,”  tutup Sekda. (Kay)

  • Target Vaksin Covid-19 di Sumbar Belum 70 Persen

    Target Vaksin Covid-19 di Sumbar Belum 70 Persen

    Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) belum memenuhi target 70 persen vaksinasi Covid-19. Selain Sumbar, masih ada enam provinsi lainnya yang belum sentuh target.

    “Provinsi masih di kejar target pencapaian vaksinasi dosis pertama di antaranya Kalimantan Barat, Sumatera Barat, Aceh, Sulawesi Barat, Maluku, Papua Barat dan papua,” ujar Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, Senin lalu (3/1/2022).

    Budi menambahkan, target 70 persen ini ditargetkan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

    “Sekarang Bapak Presiden menargetkan 70 persen provinsi sudah selesai vaksinasi dosis pertama, sekarang tinggal tujuh lagi yang belum,” terang Budi.

    Budi mengatakan, stok vaksin yang tersedia di pemerintah saat ini berjumlah total 390 juta dosis, sebanyak 281 juta dosis lainnya telah disuntikan kepada kelompok masyarakat sasaran.

    “Jadi masih cukup banyak stok yang ada kita pegang dan ini membutuhkan bantuan rekan-rekan sekalian untuk mempercepat vaksinasi,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Juru Bicara Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan Indonesia menutup tahun 2021 dengan capaian 280 juta dosis suntikan vaksin Covid-19.

    Data tersebut dihimpun pada Jumat (31/12/2021) pukul 19.30 WIB. Cakupan 280 juta dosis merupakan gabungan antara dosis 1, dosis 2, dan dosis 3 dengan total sasaran 208, 2 juta jiwa.

    Secara rinci dosis 1 mencapai 165,2 juta dosis, dosis 2 mencapai 113,8 juta dosis dan dosis 3 mencapai 1,3 juta dosis.

    Sebanyak 280 juta dosis yang dicapai ternyata lebih tinggi dari estimasi yang dihitung yakni sebesar 277 juta dosis.

    Kemenkes telah menargetkan vaksinasi lengkap untuk 208,2 juta warga akan dicapai di pertengahan tahun 2022.(Kay)

    Sumber: InewsSumbar.id

     

  • 5 Hal yang Harus Dilakukan Usai Divaksin COVID-19

    5 Hal yang Harus Dilakukan Usai Divaksin COVID-19

    Pemerintah tengah gencar melakukan vaksinasi COVID-19 hingga ke pelosok Indonesia. 5 hal ini harus dilakukan guna mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok.

    Bila Anda sudah menerima undangan divaksin COVID-19, tidak perlu khawatir. Berikut 5 hal yang perlu dilakukan setelah disuntik vaksin.

    1. Tetap di tempat untuk observasi

    Setelah disuntik vaksin, hal pertama dari 5 hal yang harus Anda lakukan adalah tetap berada di lokasi vaksinasi selama 15 sampai 30 menit. Gunanya, mengobservasi kemungkinan adanya reaksi alergi atau efek samping lain setelah mendapatkan suntikan vaksin.

    Beberapa tanda alergi terhadap vaksin adalah gatal di seluruh tubuh, muntah, bersin-bersin, sesak napas, hingga pingsan. Bila Anda merasakan gejala ini, segera laporkan petugas vaksin atau panitia vaksin yang ada di lokasi.

    2. Cari tahu tanggal vaksin kedua

    Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan vaksinasi COVID-19 dilakukan dua kali dosis penyuntikan. Begitu pula dengan aturan yang berlaku di Indonesia.

    Pastikan Anda mengetahui jadwal vaksinasi berikutnya sebelum meninggalkan lokasi vaksin. Tanyakan pada petugas atau panitia vaksinasi kapan Anda harus menerima vaksin kedua dan dimana lokasinya.

    Biasanya jarak suntikan kedua 4-12 minggu tergantung merek vaksin yang Anda terima. Segera catat tanggalnya, bila perlu buat pengingat di ponsel Anda agar tidak terlewat.

    3. Perhatikan diri Anda

    Sesampai di rumah, tetap pantau kondisi tubuh Anda. Respon tubuh setiap orang terhadap vaksin berbeda-beda termasuk efek samping yang dirasakan. Efek samping ini normal dirasakan. Hal ini berarti imun tubuh Anda merespon materi genetik virus yang dimasukkan ke dalam tubuh Anda.

    Biasanya, efek samping akan hilang dengan sendirinya dalam kurun waktu 1-3 hari. Untuk meringankan efek samping, Anda boleh minum obat penahan rasa sakit seperti parasetamol.

    Selain itu, jangan lupa konsumsi air putih yang banyak dan beristirahat untuk meredakan efek sampingnya. Jika Anda merasakan efek samping lebih dari satu minggu, segera hubungi dokter yang memberikan vaksin atau nomor kontak dokter yang diberikan saat vaksinasi.

    4. Merawat lengan yang disuntik vaksin

    Biasanya lengan yang disuntik akan terasa pegal dan sedikit bengkak. Kompres dengan es atau handuk yang direndam air dingin untuk mengurangi gejala. Pengalaman saya, ini cukup membantu menghilangkan pegal dan bengkak.

    5. Disiplin protokol kesehatan

    Meski sudah divaksin, bukan berarti Anda kebal dari infeksi COVID-19. Antibodi tubuh akan lebih siap menghadapi virus SARS-CoV-2. Antibodi tubuh baru akan terbentuk dua minggu setelah disuntik vaksin.

    Itulah 5 hal yang harus anda lakukan usai divaksin, Anda tetap wajib menerapkan protokol kesehatan. Terutama memakai masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan menghindari keluar rumah jika tidak benar-benar diperlukan.

    5 Hal Harus Dilakukan Usai Vaksin (artikel Asli)

  • 5 Fakta Vaksin COVID-19

    5 Fakta Vaksin COVID-19

    Vaksin COVID-19 aman nggak ya? Bagaimana cara vaksin melindungi tubuh kita? Dari semua vaksin yang ada, mana yang terbaik atau aman?

    Cari tahu berbagai informasi tentang vaksin di https://s.id/infovaksin atau kunjungi laman fakta vaksin dari UNICEF di https://bit.ly/faktavaksincovid19

    Vaksin COVID-19

    Untuk informasi terkait COVID-19 kunjungi situs resmi Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional https://covid19.go.id/

    #IndonesiaBangkit #SEMUAWAJIBPAKAIMASKER

  • Ingat! Sebelum Disuntik Vaksin COVID-19 Ada 6 Jenis Obat yang Tak Boleh Dikonsumsi

    Ingat! Sebelum Disuntik Vaksin COVID-19 Ada 6 Jenis Obat yang Tak Boleh Dikonsumsi

    Sebelum Anda disuntik vaksin COVID-19, pastikan tubuh kamu dalam kondisi fit dan sehat, agar vaksinasi berjalan lancar. Apabila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, sebaiknya tanyakan dulu pada dokter apakah obat tersebut masih boleh diminum menjelang vaksin atau tidak. Sebab, ternyata ada beberapa jenis obat yang perlu dihindari sebelum vaksin COVID-19.

    Sebagian penerima vaksin COVID-19 mungkin sedang bergantung dengan obat-obatan tertentu dalam kesehariannya. Misalnya penderita diabetes yang membutuhkan obat antidiabetes atau lansia yang sedang rutin minum vitamin.

    Bagi Anda yang saat ini sedang rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu dan berencana akan divaksin dalam waktu dekat, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

    Tanyakan pada dokter apakah Anda harus berhenti minum obat tersebut atau tidak sebelum divaksin. Pasalnya, ada beberapa jenis obat yang dikhawatirkan dapat berinteraksi dengan kandungan vaksin sehingga berpotensi mengganggu cara kerja vaksin bahkan memicu efek samping tertentu.

    Berikut beberapa jenis obat yang tidak boleh dikonsumsi sebelum vaksin COVID-19:

    1. Obat pereda nyeri

    Nyeri di tempat yang disuntik, pusing, dan nyeri otot adalah sejumlah efek samping vaksin COVID-19 yang dapat terjadi. Meski tergolong wajar, beberapa orang berpikir untuk minum obat pereda nyeri sebelum vaksin untuk menghindari efek samping tersebut.

    Eits, sebaiknya urungkan niat tersebut, ya. Anda tidak disarankan untuk minum obat pereda nyeri sebelum vaksin COVID-19 karena hal ini malah bisa mengganggu respons imun terhadap vaksin, sehingga jadi kurang efektif.

    Anda boleh saja minum obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen untuk mengatasi efek samping vaksin COVID-19, misalnya sakit kepala, pusing, atau nyeri otot. Namun, obat tersebut hanya boleh diminum saat efek sampingnya sudah muncul, bukan untuk pencegahan sebelum vaksin COVID-19, ya.

    2. Obat hipertensi dan obat diabetes

    Bagi orang-orang yang memiliki penyakit penyerta (komorbid), seperti hipertensi dan diabetes, minum obat mungkin menjadi salah satu rutinitas sehari-hari. Jika Anda salah satunya, sebaiknya bicarakan hal ini pada dokter atau petugas meja skrining sebelum vaksinasi.

    Efektivitas vaksin tergantung dari seberapa baik tubuh Anda meresponsnya. Pada beberapa kasus ekstrem, tubuh penderita hipertensi maupun diabetes mungkin mengalami respons imun yang lambat. Ditambah lagi bila mereka minum obat sebelum vaksin COVID-19, obat tersebut bisa membuat tubuh lebih ‘sibuk’ sehingga menghambat respons imun terhadap vaksin.

    Maka dari itu, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter sebelum vaksin COVID-19. Tanyakan apakah kamu perlu menunda pengobatan untuk sementara waktu atau boleh lanjut minum obat hipertensi maupun obat diabetes seperti biasanya.

    3. Obat tiroid

    Tiroid adalah suatu kondisi yang mengganggu metabolisme dan fungsi hormonal dalam tubuh. Bagian sistem kekebalan yang bertanggung jawab untuk penyakit tiroid autoimun berbeda dengan sistem kekebalan yang tugasnya melawan infeksi.

    Oleh karena itu, sebagian besar obat tiroid sebetulnya tidak akan memicu gejala atau membuat vaksin jadi kurang efektif. Jika Anda sedang menggunakan steroid atau obat imunosupresif, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter sebelum vaksin COVID-19. Dokter akan menyesuaikan dosis obat dengan kondisi kamu supaya semuanya aman terkendali.

    4. Obat asma dan alergi

    Sebagian besar obat atau antihistamin yang digunakan untuk pengidap alergi terbukti aman bila digunakan bersamaan dengan vaksin COVID-19. Vaksin ini juga aman untuk orang-orang yang mengalami alergi makanan dan kondisi umum seperti asma, rhinitis alergi, dan dermatitis alergi.

    Namun, penggunaan obat alergi tetap saja bukan berarti dapat mencegah reaksi alergi yang parah terhadap vaksin. Jika Anda memiliki alergi berlebihan (anafilaksis) atau berisiko terhadap salah satu kandungan vaksin, sebaiknya jangan divaksin.

    5. Obat-obatan kanker dan imunoterapi

    Pengidap kanker sering kali diberikan obat imunosupresan dosis tinggi. Imunosupresan adalah obat yang berfungsi untuk menekan atau menurunkan sistem kekebalan tubuh.

    Berkat obat imunosupresan, respons imun tubuh penderita kanker umumnya jadi tidak stabil. Atas dasar inilah, mereka tidak dianjurkan untuk menerima vaksin COVID-19 karena dikhawatirkan akan semakin mengganggu sistem kekebalan tubuhnya.

    Lain halnya jika penderita belum menjalani pengobatan kankernya. Dalam kondisi ini, pasien boleh saja divaksin dan ini dinyatakan aman. Diskusikan hal ini lebih lanjut dengan dokter yang menangani pengobatan Anda.

    6. Obat psikiatri dan psikotik

    Saat ini, belum banyak penelitian yang menunjukkan masalah efektivitas vaksin akibat pemberian obat-obat yang berhubungan dengan kesehatan mental. Contohnya obat psikiatri dan psikotik.

    Beberapa obat psikiatri maupun psikotik diduga dapat memicu reaksi antiradang yang mungkin dapat mengganggu efektivitas vaksin. Penggunaan obat dosis tinggi pun diketahui dapat memicu neutropenia atau menurunnya jumlah sel neutrofil dalam tubuh.

    Jika terjadi neutropenia, tubuh akan kesulitan melawan bakteri jahat sehingga rentan terkena infeksi. Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter sebelum vaksin COVID-19 bila Anda sedang mengidap gangguan mental tertentu dan rutin mengonsumsi obat-obatan.

    Nah, itulah daftar obat-obatan yang tidak boleh diminum sebelum vaksin COVID-19 demi kesehatan. Jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu dan berencana divaksin, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter. Dokter akan mempertimbangkan keamanan obat dengan kondisi kesehatan Anda, apakah boleh melanjutkan pengobatan atau sebaiknya ditunda untuk sementara waktu sampai selesai divaksin.

    Sumber Artikel

  • Kerja Keras Penuhi Kebutuhan Vaksin COVID-19 Indonesia

    Kerja Keras Penuhi Kebutuhan Vaksin COVID-19 Indonesia

    Pemerintah terus kerja keras memenuhi kebutuhan vaksin COVID-19 bagi masyarakat Indonesia. Tercatat hingga 28 Juli 2021 Indonesia telah memiliki 173,1 juta dosis vaksin, baik vaksin jadi maupun bulk (bahan baku).

    Program Vaksinasi Nasional terus dipercepat dengan menargetkan prioritas berbasis risiko. Pemerintah prioritaskan distribusi vaksin ke daerah dengan angka COVID-19 tinggi seperti Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.

    Setelah itu ke daerah lain dengan mempertimbangkan tingkat risiko, perhitungan laporan stok vaksin hingga kecepatan laju vaksinasi di setiap daerah.

    Terkait distribusi vaksin, pemerintah sangat memegang teguh prinsip keadilan dan mempertimbangkan tingkat risiko tiap wilayah. Sehingga dapat mencapai target vaksinasi nasional sebesar 208.265.720 penduduk Indonesia.

    Kerja

    Tetap disiplin protokol kesehatan, dan segerakan vaksinasi.

    Untuk informasi terkait COVID-19 kunjungi situs resmi Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional https://covid19.go.id/ dan https://s.id/infovaksin

    #IndonesiaBangkit #SEMUAWAJIBPAKAIMASKER

  • Permintaan Tinggi Pfizer Mendapat Ratusan Triliun dari Penjualan Vaksin Corona

    Permintaan Tinggi Pfizer Mendapat Ratusan Triliun dari Penjualan Vaksin Corona

    Pendapatan penjualan vaksin COVID-19 diumumkan oleh produsen vaksin asal Amerika Serikat (AS) Pfizer, Rabu, (28/7/2021).

    Seperti dilansir CNBC, di kuartal II-2021 vaksin COVID-19 Pfizer telah berhasil menjual US$ 7,8 miliar atau sekitar Rp 113 triliun (kurs dolar Rp 14.497) terkait tingginya permintaan dari berbagai negara seiring dengan adanya varian delta yang menyebar.

    Pendapatan Pfizer tersebut otomatis menambah perkiraan penjualan di tahun 2021 untuk vaksin menjadi US$ 33 miliar setara Rp 478 triliun dari sebelumnya US$ 26 miliar Rp 375 triliun.

    Hasil keuangan kuartal kedua itu juga mengalahkan ekspektasi Wall Street. Perseroan saat ini mengharapkan pendapatan dalam setahun di kisaran US$ 3,95 sampai US$ 4,05 per saham, naik dari kisaran sebelumnya US$ 3,55 menjadi US$ 3,65 per saham.

    Perusahaan itu juga mengharapkan pendapatan berada dalam kisaran US$ 78 miliar hingga US$ 80 miliar, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar US$ 70,5 miliar hingga US$ 72,5 miliar. Saat ini posisi saham Pfizer turun 0,4% di pasar saham.

    “Kuartal kedua luar biasa dalam beberapa hal. Yang paling terlihat, kecepatan dan efisiensi upaya kami dengan BioNTech untuk membantu memvaksinasi dunia melawan COVID-19 belum pernah terjadi sebelumnya, dengan sekarang lebih dari satu miliar dosis BNT162b2 telah dikirimkan secara global,” ujar CEO Pfizer Albert Bourla, dikutip dari CNBC.

    Unit bisnis lainnya perusahaan ini juga mengalami pertumbuhan penjualan yang kuat. Pendapatan dari unit onkologinya naik 19% dari tahun ke tahun menjadi US$ 3,1 miliar setara Rp 44 triliun. Kemudian unit rumah sakit perusahaan menghasilkan pendapatan US$ 2,2 miliar setara Rp 33 triliun, naik 21% dari tahun sebelumnya, dan unit penyakit dalam tumbuh 5% dari tahun lalu menjadi US$ 2,4 miliar setara Rp 34 triliun.

    Seperti dikatakan Pfizer bahwa pada awal bulan ini mereka melihat tanda-tanda berkurangnya kekebalan vaksin COVID-19 yang dihasilkan Jerman BioNTech. Pihaknya berencana untuk meminta ‘Food and Drug Administration’ untuk mengesahkan dosis booster.

    Dia juga mengatakan sedang mengembangkan vaksin booster untuk menargetkan varian delta. Dalam slide yang diposting Rabu di samping laporan pendapatannya, Pfizer berpotensi akan mengajukan otorisasi penggunaan darurat untuk dosis booster dengan FDA pada awal Agustus.

    Perusahaan ini berharap dapat segera memulai studi klinis untuk menguji vaksin varian delta di bulan yang sama. Dia juga mengharapkan persetujuan penuh untuk vaksin dua dosisnya pada Januari 2022.

  • Kabupaten Pesisir Selatan Kekurangan Stok Vaksin

    Kabupaten Pesisir Selatan Kekurangan Stok Vaksin

    Ketersediaan vaksin Covid-19 untuk Pesisir Selatan ternyata tidak mencukupi kebutuhan masyarakat. Masyarakat di wilayah ini terpaksa mengalami antrian setidaknya selama 3 hari untuk mendapatkan vaksin.

    Hal ini disampaikan Wakil Bupati Pesisir Selatan, Apt. Rudi Hariansyah, S.Si., saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (19/07).

    “Untuk saat ini kita sedang mengalami kekosongan stok vaksin, padahal masyarakat saat ini begitu antusias untuk divaksin. Kita juga  kekurangan tenaga kesehatan untuk melakukan screening kepada masyarakat yang ingin divaksin”,” ungkap Wabup.

    Dari pantauan lapangan ke puskesmas-puskesmas yang ada di daerah ini, rata-rata pelayanan yang dilakukan oleh Tenaga Kesehatan mencapai 100 dosis per hari.

    “Pesisir Selatan mendapat target vaksinasi sebanyak 390.980 dosis hingga akhir Desember ini,” kata Wakil Bupati.

    Rudi juga memaparkan pada pelaksanaan vaksinasi untuk masyarakat pada Tahap I sudah dilakukan sebanyak 27.493 dosis atau sekitar 7% dan pada Tahap II sebanyak 7.677 dosis atau sekitar 1,96%.

    “Hingga awal Agustus nanti kita menargetkan vaksinasi ini sebanyak 58.647 dosis, atau sekitar 15%. Untuk itu Pesisir Selatan membutuhkan 31.154 dosis,” tambahnya.

    Tingginya antusiasme masyarakat Pesisir Selatan untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19 ternyata tidak diimbangi dengan ketersediaan stok vaksin yang ada.

    “Kita sudah berkoordinasi dengan Plh. Ketua Gugus Tugas Covid-19 Sumbar, Audy Joinaldy (Wakil Gubernur Sumbar) untuk meminta kebutuhan vaksin tersebut untuk Pessel,” ungkapnya.

    Rudi juga mengatakan, berdasarkan informasi dari Wakil Gubernur ternyata Sumatera Barat juga mengalami kekosongan stok vaksin.

    “Saat ini kita sedang menunggu kiriman vaksin dari Pusat sebanyak 2 ribu.(Kay)

  • Vaksin COVID-19 Sinopharm Datang dengan Semangat Gotong Royong Hadapi Pandemi

    Vaksin COVID-19 Sinopharm Datang dengan Semangat Gotong Royong Hadapi Pandemi

    Pada siang hari ini, Indonesia kembali kedatangan vaksin COVID-19 sejumlah 1.408.000 dosis atau setara 704.000 vial vaksin COVID-19 produksi Sinopharm. Vaksin ini tiba dengan dibawa pesawat Garuda Indonesia nomor GA 891.

    “Ini adalah tahap keempat rangkaian kedatangan vaksin Sinopharm yang merupakan bagian dari Vaksin Covid-19 Gotong Royong yang dilaksanakan Kimia Farma bekerja sama dengan Sinopharm,” ujar Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury, Jumat (16/7).

    Saat ini, lanjut Pahala, sudah tiba sebanyak 4,316 juta dosis vaksin Sinopharm. Akan ada ada satu kedatangan lagi dalam waktu dekat, yaitu 1,184 juta pada 19 Juli mendatang, dan 2 juta pada pekan terakhir Juli.

    Sehingga pada bulan ini rencananya tiba menerima 6 juta vaksin Covid-19 Sinopharm. Hal ini adalah bagian dari kontrak pasokan vaksin antara Kimia Farma dengan Sinopharm sebesar 15 juta dosis vaksin untuk kebutuhan vaksinasi Gotong Royong.

    “Dan merupakan bagian dari target mengamankan dan menyuntikkan 20 juta dosis lewat opsi vaksin Gotong Royong pada tahun 2021 ini,” ujarnya.

    Dia menjelaskan, Vaksinasi Gotong Royong adalah pilihan atau opsi tambahan mengakses vaksin Covid-19 bagi korporasi, karyawan, keluarga, dan yang terkait, untuk mendukung tercapainya target vaksinasi nasional sebanyak 2 juta dosis per hari, dan tercapainya herd immunity atau kekebalan kelompok.

    “Juga membantu Warga Negara Asing yang bertugas atau tinggal di Indonesia, agar mereka juga bisa terlindungi,” ujar Pahala.

    Dia menyebut, ada semangat kolaborasi, gotong royong di sini. Apalagi ini juga untuk meringankan beban pendanaan pemerintah Indonesia. Pendanaannya mandiri dari Kimia Farma, sebagai anggota BUMN holding farmasi.

    “Tanpa menggunakan APBN baik untuk pembelian vaksin maupun pengiriman dan pelaksanaan vaksinasinya,” ujarnya.

    Vaksin Covid-19

    Pahala menegaskan, vaksinnya tidak menggunakan vaksin Covid-19 untuk program pemerintah, ataupun vaksin hibah dari negara sahabat atau dari skema hibah multilateral seperti hibah 500.000 dosis vaksin Sinopharm dari pemerintah Uni Emirat Arab, maupun vaksin dari skema GAVI-COVAX.

    “Kehadiran vaksin Sinopharm ditambah vaksin merek lainnya yang telah tiba dan akan tiba nantinya menjadi bukti bahwa ketersediaan vaksin di Indonesia aman,” ujarnya.

    Oleh karenanya, Pahala berharap, masyarakat jangan ragu untuk divaksinasi karena Vaksin dapat mengurangi risiko sakit berat bila terpapar virus COVID-19 yang terus bermutasi ini.

    Selain vaksinasi, yang tidak boleh dilupakan adalah disiplin pada protokol kesehatan dengan menjalankan 5M dan menjaga kesehatan serta mematuhi kebijakan yang telah ditetapkan untuk membantu menurunkan laju penularan.

    “Semoga kita semua sehat, dan selalu dalam lindungan Allah SWT,” harap Pahala.

    Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, pihaknya mengapresiasi upaya dan kerja keras pemerintah dalam memenuhi ketersediaan vaksin bagi masyarakat baik yang diberikan secara gratis maupun berbayar yang pembiayaannya dilakukan perusahaan-perusahaan. Kedatangan vaksin Sinopharm hari ini tentunya bisamemberikan harapan di tengah kondisi pandemi yang mencekam dimana kasus COVID-19 terus meningkat setiap harinya.

    “Kami harapkan dengan ketersediaan vaksin yang aman bisa terus berlangsung dan terus memenuhi semua keburukan vaksinasi bagi semua, termasuk pekerja di seluruh Indonesia,” ujarnya.

    Shinta berkomitmen mempercepat program vaksinasi gotong royong untuk sektor swasta agar menjadi upaya Kadin mendukung vaksin Covid-19 massal yang dilakukan pemerintah untuk segera mencapai target herd immunity. Dengan begitu diharapkan pemulihan kesehatan dan sektor ekonomi bisa segera terwujud.

    “Wujudkan nyata dan komitmen Kadin untuk membantu mempercepat vaksinasi nasional akan terus dilakukan. Buat kami membangkitkan kesehatan adalah upaya juga membangkitkan ekonomi Indonesia,” katanya.

    Selain itu, dia menambahkan, Kadin juga menyiapkan program untuk meringankan beban pemerintah dan masyarakat dengan membangun sentra vaksinasi di kawasan industri, membangun rumah oksigen, pembagian bantuan beras dan obat-obatan.

    “Dukungan ini merupakan pernyataan sikap kami perang terhadap pandemi,” katanya.

    Shinta menegaskan, Kadin mendukung langkah dan kebijakan pemerintah dalam penanganan COVID-19 termasuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

    Meski dia mengakui, kebijakan ini berkonsekuensi banyak terhadap anggota Kadin yang tidak dapat beroperasi secara optimal karena terbatasnya mobilitas. Namun tentu hal ini demi menekan segera laju penularan pandemi.

    “Maka kami berkomitmen memenuhinya, sebagai wujud gotong royong bersama memerangi pandemi. Kami yakin perjuangan bersama kita bisa bengkit melewati krisis kesehatan,” ujarnya.

  • 3.000.060 Dosis Vaksin COVID-19 Moderna Tiba Pertama Kalinya di Indonesia

    3.000.060 Dosis Vaksin COVID-19 Moderna Tiba Pertama Kalinya di Indonesia

    Sebanyak 3.000.060 dosis vaksin COVID-19 siap pakai produksi Moderna (Amerika Serikat) tiba di Indonesia pada 11 Juli 2021.

    Kiriman ini merupakan bagian dari total 4.500.160 dosis yang akan dikirimkan Pemerintah Amerika melalui skema dose-sharing dan jalur COVAX Facility yang didukung WHO, Gavi, CEPI, dan UNICEF.

    Vaksin COVID-19 Moderna sendiri adalah jenis vaksin COVID-19 ke 4 yang digunakan di Indonesia setelah Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm.

    Vaksin Moderna merupakan vaksin berbasis mRNA dan telah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan di masa darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan pada 2 Juli 2021 lalu.

    Dengan ketibaan tahap ke 20 ini, Indonesia telah mengamankan sebanyak 122.726.860 juta dosis vaksin, baik dalam bentuk jadi maupun bahan baku.

    Pelaksanaan vaksinasi nasional menargetkan sekitar 181,5 juta penduduk Indonesia mendapatkan vaksinasi lengkap guna mencapai kekebalan komunal (herd immunity) dalam menghadapi pandemi COVID-19.

    Sukseskan program vaksinasi COVID-19 dan tetap disiplin protokol kesehatan 3M: Memakai masker, Menjaga jarak serta hindari kerumunan, dan rutin Mencuci tangan pakai sabun di air mengalir atau menggunakan hand sanitizer.

    Moderna

    Moderna

    Untuk informasi terkait COVID-19 kunjungi situs resmi Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional https://covid19.go.id/

    #IndonesiaBangkit