Ketua Cyber Indonesia Husin Shihab kini mendapat sorotan pengguna media sosial Twitter pascapengeroyokan dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando.
Sebuah tagar #TangkapHusinShihab masuk jajaran trending topic. Tagar tersebut diduga terkait twit Husin Shihab pada Senin (11/4) yang mengunggah data pribadi empat pria yang disebut pengeroyok Ade Armando di depan gedung DPR/MPR Jakarta.
Salah seorang tertuduh itu ialah Try Setia Budi Purwanto, warga Way Kanan, Lampung. Dalam tangkapan unggahan twit pada akun @HusinShihab, Husin menyertakan narasi yang menuding mereka sebagai teroris yang menyusup ke dalam demo mahasiswa.
Saat dilihat beberapa saat lalu, twit tersebut sudah tidak ditemukan pada akun Husin Shihab di Twitter.
Sebelumnya, Try Setia sudah buka suara dan mengaku kaget melihat foto wajahnya tersebar di media sosial sebagai pengeroyok Ade Armando. Warga Kelurahan Lembasung, Way Kanan itu mengaku tidak mengetahui ada aksi demo mahasiswa di Jakarta.
Menurut Try, aktivitasnya sehari-hari hanya bekerja sebagai honorer dan sesekali pergi memancing.
“Jadi, enggak tahu urusan-urusan begitu,” ucapnya.
Selain itu, saat demo berujung pengeroyokan Ade Armando di Jakarta berlangsung, Try sedang mengawal acara istri bupati setempat.
“Saya jaga sound system waktu Ibu Bupati gelar bazar,” beber Try. Masalah penyebaran data pribadi alias doxing, Try sudah memberi klarifikasi ke pihak Polres Way Kanan.
Husin Shihab sebelumnya berkomentar merespons kejadian Ade Armando babak belur digebuki massa saat demo 11 April itu. Dia menilai aksi pengeroyokan yang dilakukan para pelaku sangat biadab.
“Sangat biadab, sadis, seperti hewan buas yang sedang lapar menerkam mangsanya,” kata Husin Shihab saat dikonfirmasi, Selasa (12/4).
Husin menyindir para pelaku yang menghajar Ade Armando. Dia menyebut mereka bukanlah manusia yang seharusnya punya hati.
“Saya melihat mereka itu bukan manusia, apalagi ini masih bulan suci Ramadan,” ujar Husin.
Oleh karena itu, Husin Shihab meminta polisi menangkap dan menghukum para pelaku dengan tegas. “Bahaya kalau tidak ditindak tegas dan terukur,” imbuh Husin.