Ketua Tim dokter forensik otopsi ulang Jenazah Brigadir J, Ade Firmansyah Sugiharto tiba-tiba saja menyampaikan permintaan maaf usai mengumumkan hasil pemeriksaan timnya kepada publik.
Ketua dokter forensik ini meminta maaf karena tidak bisa memuaskan banyak pihak terkait informasi otopsi kedua Brigadir J yang bisa diungkap ke publik.
Ade mengatakan, tidak semua hasil otopsi jenazah Brigadir J bisa diungkap saat ini karena hasil otopsi masih berkaitan dalam proses penyidikan pembunuhan Brigadir J.
“Kami minta maaf kalau memang tidak bisa memuaskan banyak pihak,” kata Ade Firmansyah Sugiharto, Jumat (2/9/2022).
Dokter forensik ini mengatakan, informasi terkait otopsi kedua Brigadir J kepada publik memang dibatasi agar tidak mengganggu proses penyidikan yang sedang berlangsung.
Namun, Ade mengatakan, tim dokter forensik berjanji akan membuka seluruh hasil otopsi Brigadir J saat proses pengadilan berlangsung.
“Namun tentu analisa detil perkara hasil pemeriksaan pastinya kami bisa sampaikan ke dalam sidang pengadilan,” ujar Ade.
Saat dicecar Rosi, apakah tim kedokteran mendapat tekanan dari kepolisian, membantah hal tersebut. Dokter forensic ini mengatakan, apa yang dilakukan tim kedokteran sudah sesuai koridor keterbukaan informasi publik dan sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
“Kami enggak mungkin menjelaskan dengan detil seperti yang diharapkan, kami tahu kami sadar itu, tapi memang tidak bisa, karena memang kami masih berada dalam koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ujar Ade.
Sebelumnya, Ade menyapaikan hasil otopsi kedua Brigadir J di Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Senin (22/8/2022).
Sejumlah temuan berhasil disingkap dari hasil otopsi ulang jenazah Brigadir J. Salah satunya adalah fakta bahwa tidak ada luka-luka selain luka akibat kekerasan senjata api.
Ade juga menjelaskan, saat melakukan otopsi, gambaran luka-luka di jenazah Brigadir J masih sangat jelas. “Saya bisa yakinkan sesuai dengan hasil pemeriksaan kami, baik pada saat kita lakukan otopsi maupun dengan pemeriksaan penunjang dengan pencahayaan dan hasil mikroskopik, tidak ada luka-luka pada tubuhnya selain luka-luka akibat kekerasan senjata api,” ujarnya.
Selain itu, perbedaan dengan otopsi sebelumnya adalah jumlah luka tembak masuk dan keluar.
Otopsi pertama disebutkan ada tujuh luka tembak masuk dan enam luka tembak keluar. Sedangkan otopsi kedua diketahui terdapat lima luka tembak masuk dan empat luka tembak keluar.
Adapun Brigadir J tewas di rumah dinas Ferdy Sambo, Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta, 8 Juli 2022. Brigadir J tewas ditembak oleh Bharada E atau Richard Eliezer atas perintah Ferdy Sambo.
Polri telah menetapkan Ferdy Sambo, Bharada Richard Eliezer, Putri Candrawathi, serta Bripka RR atau Ricky Rizal dan Kuat Ma’ruf sebagai tersangka pembunuhan berencana Brigadir J.