Universitas Borobudur bersama Senat Mahasiswa mengelar Eksibisi Amal EXPLAIN yang berkolaborasi dengan Sahabat Foundation (syair.org), Linesource Production dan Deteksi Production.
Kegiatan Ini merupakan bagian dari kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) yang diadakan oleh Universitas Borobudur yang mana berhasil menarik perhatian dan partisipasi yang luar biasa.
Menurut Humas Universitas Borobudur, Malika Nur Eman kegiatan CSR yang digelar oleh Universitas Borobudur ini merupakan kegiatan yang positif dan Berawal dari Linesource Production mengajukan konsep ke pihak Universiitas dan kebutulan Linesource memang suka kerjasama dengan Universitas.
“Mereka ajuin konsep bagus banget berkerjasama dengan Sahabat Foundantin (Syair.org) untuk campaign untuk anak – anak HIV. Hasil donasi dari kegiatan ini akan disumbangkan kepada anak-anak yang terdeteksi HIV/AIDS yang berada dibawah naungan dengan Sahabat Foundation. Karena konsep dan campaign nya bagus pihak kampus menyetujuinya.”ujar Malika Nur Eman saat di temui di acara Eksibi EXPLAIN di Universitas Borobudur, Jakarta Timur, Sabtu (19/8/2023).
‘Sejujurnya Acara ini dadakan, persiapannya sendiri ga sampe sebulan. Acara ini sekaligus dalam rangka memperingati 78 tahun Kemerdekaan Indonesia, kami ingin memperingati dengan cara yang berbeda. Kami berharap acara seperti ini akan terus berlanjut dan akan terus lebih baik,”tambah Malika
Acara berlangsung mulai dari tanggal 18 hingga 20 Agustus 2023, Eksibisi ini menghadirkan rangkaian pameran foto, sesi seminar dan diskusi interaktif “Bersatu Melawan HIV/AIDS: Meningkatkan Kesadaran dan Menginspirasi dalam Kepedulian”, serta hiburan musik dimana Universitas Borobudur berhasil menciptakan ruang untuk edukasi yang akurat dan penuh empati.
“Eksibsi ini mencerminkan komitmen universitas kami untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat. Kami berharap generasi penerus Indonesia dapat meneruskan semangat kepedulian terhadap isu kesehatan yang terjadi disekitar kita, salah satunya HIV/AIDS.”kata Rektor Universitas Borobudur Prof, Ir. H. Bambang Bernanthos, M.Sc
Soal konsep acara menurut Angkasa Raya tim kreatif produksi EXPLAIN sesuai dengan program pengabdian Masyarakat yang harus dilakukan oleh sebuah Yayasan atau intansi sebagai sebuah program pengabdian masyarakat. Dimana Konsep kegiatan ini tim Linesource, Syair berkolaborasi dengan universitas Borobudur dengan program yang disebut Pengabdian Masyarakat dimana pengabdian masyarakat harus dilakukan oleh dari instansi – instansi yayasan dan lain sebagainya juga.
“Jadi makannya kita gandeng Universitas Borobudur ini dengan dasar kita mengedukasikan gimana sebenarnya HIV/AIDS ini yang tadinya penyakit yang memang cepet tersebar apalagi Indonesia itu adalah penyandang HIV nomer 3 di Dunia. Maka dari itu epidemi HIV/AIDS ini mulai agak turun perhatiannya di lingkungan masyarakat sejak kemaren karena ada covid -19 itu, orang maindsetnya berubah. Ternyata gak dipungkiri ini juga harus diselesaikan.”ucap Angkasa
“Maka dari itu mungkin paling enak dan paling masuk akal kita mengandeng Universitas untuk penyuluhan masyarakat dan pengabdian masyarakat seperti membuat seminar dan talent-talent kreatif dari anak – anak universitas. Ini juga menunjukkan bahwasanya kita kreatif untuk kita melakukan aktivitas di lingkungan anak muda itu tidak perlu harus terkena narkotika untuk kreatif dan apalagi amit – amit terkena HIV/AIDS itu.”ujar Angkasa
Ditambahkan oleh Dade Sebagai Konsultan acara ini mengatakan bahwa Pada dasarnya dari awal pembicaraan dengan Deteksi Production dan Sahabat Foundation dan karena mereka memang berteman yang kemudian mereka encoba untuk berkolaborasi. Karena memang konsepnya ingin Campaign.
“Karena menurut saya generasi paling tepat itu dimulai dari universitas makanya kita gelar acara ini di Kampus, kebetulan Angkasa ini omnya, kakaknya juga yang berkuliah di sini ternyata mendengar konsep ini, dan karena dia juga dengan saya sering kerja bareng akhirnya kita bikin konsepnya lebih ringan dalam bentuk pameran foto dan kebetulan kita juga mencari donasi buat para penderita HIV/AIDS dan juga sedang mencari donasi atau Founding untuk penyelesaian buku Explain ini. Berangkat dari situ akhirnya kita buat ini, dan semua kita serahkan pada Angkasa dan kawan – kawannya, saya dan Mas Harry Koko Santoso dari Deteksi Production yang juga sebagai Penasehat Sahabat Foundation (Syair.org) hanya mensupport, “ungkap Dade.
“Secara dasar konsepnya kita hanya bikin acara itu cerita foto dan musik . Kenapa ga mau terlalu berat, karena takutnya karena kalau dengar HIV/ AIDS itukan mengesankan penyakit yang menyeramkan. Kita mengemas dengan konsep sesuatu yang ringan pameran foto atau diskusi kecil – kecilan dan acara musik kita tambahkan. Selain disini kita akan mengelar di universitas lainnya, doakan saja ya,”tutup Dade.
Selain mengelar seminar yang bertajuk “Bersatu Melawan HIV/AIDS: Meningkatkan Kesadaran dan Menginspirasi dalam Kepedulian”. Salah satu kegiatan yang menarik adalah pameran fotografi. Dalam kegiatan ini di tampilkan jajaran foto – foto Musisi top Indonesia yang merupakan karya dari Chandra Amin seorang fotografer yang juga mantan wartawan dari Kompas.
Pameran fotografi ini menyoroti kisah nyata dari para musisi/public figure tanah air yang hidup dengan Narkotika, yang dengan berani membagikan pengalaman pribadi mereka melalui dokumentasi cerita foto. Cerita-cerita dalam pameran foto tersebut diharapakan dapat memberikan wawasan mendalam tentang tantangan yang dihadapi oleh penyintas narkoba dan efek buruk yang mereka terima. Perlu di Informasikan Foto – foto yang di pamerkan di Eksibi EXPLAIN ini sudah terjual beberapa foto.