Menyikapi Video Viral di Medsos dan di respon Netizen yang berujung memojokkan Ormas salah satu LSM di Makassar ini. Pimpinan dan Anggota LSM LPK Makassar memberikan klarifikasi lewat rekaman vidoe yang dilakukan di halaman Polsek Wajo dalam wilayah Polrestabes Makassar.
Klarifikasi dari LSM LPK Makassar terkait Insiden dalam Video yang viral di medsos.
Insiden itu terjadi setelah Pimpinan dan Anggota LSM LPK Makassar melakukan pertemuan dengan pihak Disnaker Kota Makassar terkait pendampingan kasus pemecatan secara sepihak.
LSM LPK Makassar yang mendapat kuasa dari lelaki bernama Husain yang menerima panggilan dari Disnaker untuk dirapatkan dengan pihak perusahaan dimana tempat Husain bekerja, dengan mediator dari pihak Disnaker.
Dalam kesempatan itu sudah ada kesepakatan dari kedua belah pihak hanya tinggal realisasinya saja.
Sekembalinya dari Disnaker, Pimpinan dan Anggota LSM LPK Makassar ini langsung menuju ke kantor DPP LSM LPK yang terletak di Jalan Sangir untuk merapatkan kembali terkait dengan hasil pertemuan itu. Hal itu selalu dilakukan Pimpinan LSM LPK Makassar, Robert Pariakan apabila melakukan pendampingan dalam penanganan kasus.
Usai rapat terbatas dengan seluruh Anggota LSM LPK Makassar, para peserta rapat belum ada yang melakukan makan siang, sehingga Pimpinan LSM LPK merasa bertanggung jawab terhadap anggotanya pergi ke salah satu ATM terdekat untuk menarik sedikit uang untuk membeli makanan buay anggotanya.
Namun ketika sesampainya di ATM BRI KCP Sentral Makassar, Pimpinan LSM LPK tersebut mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan disaat sedang menarik dompet dari kantong celana dimana kartu ATMnya disimpan. Sehingga terjadilah insiden tersebut.
Pada saat terjadinya insiden itu, ada salah satu warga yang komentar dan mengatakan; kenapa itu pimpinan LSM? kenapa dikasih begitu? LSM itu beda dengan orang biasa.
Kemudian pimpinan pun memanggil Anggota LSM LPK Makassar yang sementara menunggu di kantor. Secara spontan, anggotanya menghampiri panggilan pimpinannya itu.
Anggota LSM LPK Makassar yang dipanggil oleh pimpinannya ini tidak mengetahui kalo ada insiden yang terjadi di depan BRI KCP Sentral Makassar. Mereka hanya berfikir dan berharap panggilan itu adalah ajakan untuk makan bersama, ternyata ada insiden yang terjadi antara Pimpinan LSM LPK Makassar dengan salah satu security di Bank BRI KCP Sentral Makassar.
Adapun perekam Video yang mengatakan bahwa Wartawan dan LSM bebas masuk ke instansi manapun itu telah diatur dalam Undang-undang Kebebasan Pers pada Pasal 4 ayat 1 dan 2 dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Yang menjelaskan bahwa kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga negara dan pers nasional tidak dikenakan penyensoran, pembredelan atau pelarangan penyiaran.
Meskipun begitu, kebebasan pers bukanlah tanpa batas.
Pihak dari LSM LPK Makassar telah menjelaskan terkait insiden itu.
Semua sudah jelas dan kedua pihak sudah saling memaafkan.
Hal ini dilakukan setelah Divisi Investigasi LSM LPK Makassar meminta untuk diputarkan ulang CCTV, karena pada awalnya Pak Satpam yang berseteru dan menyangkal adanya perlakuan yang membuat tersinggung Pimpinan LSM LPK tersebut.
“Coba kalau hal itu terjadi pada orang biasa, pasti tidak akan melawan. Namun tetap ada rasa kesal dalam hatinya”, ungkap Koordinator Divisi Investigasi LSM LPK Makassar.
“Jadi disinilah letak yang perlu diluruskan, ketika kita memberikan informasi kepada publik itu harus lengkap sebelum di publikasikan. Jangan sampai gara-gara ketikan tangannya justru mengakibatkan berhadapan dengan hukum, maka hati-hati dalam membuat caption di medsos karena terkadang membuat netizen salah dalam mengomentari sebuah postingan”, sambungnya.
Dan untuk hal itu menurut Korwil DPP LSM LPK Makassar akan melakukan pelaporan terhadap akun-akun medsos yang dinilai mendiskreditkan LSM.
Penulis: AFM
Editor: Izzack AL Iskandart
Artikel berita sebelumnya telah terbit di :
https://beritasulsel.com/baca/viral-oknum-lsm-mengamuk-di-bank-karena-ditegur-tidak-pakai-masker
