Video penjarahan bantuan sembako untuk korban gempa Majene dan Mamuju viral di media sosial. Rekaman video memperlihatkan sekelompok warga disebut menjarah sembako bantuan untuk korban gempa. Barang-barang diduga hasil penjarahan itu dibawa dengan sebuah kendaraan.
Rekaman video penjarahan bantuan sembako untuk korban gempa itu beredar di berbagai platform media sosial. Sejumlah warga dalam video itu mengadang dan memberhentikan secara paksa kendaraan yang mengangkut bahan sembako ke Majene dan Mamuju.
Warga menjarah dan mengambil secara paksa bantuan berisi sembako dan keperluan sehari-hari dari atas mobil.
Bahkan, warga menyerang petugas berseragam oranye dengan sebilah parang. untung saja, aksi brutal warga berhasil diredam. Sementara, dalam video tersebut tidak terlihat ada petugas TNI-Polri yang mengawal pendistribusian bantuan ini.
Kabid Humas Polda Sulbar, Kombes Pol Syamsu Ridwan mengatakan, pihaknya akan melakukan penyelidikan terkait beredarnya informasi penjarahan bantuan oleh warga di tengah jalan.
“Perlu penyelidikan dulu terkait kejadian tersebut kapan dan di mana terjadi. Kami belum bisa memastikan,” ajar Kabid Humas Polda Sulbar, Kombes Pol Syamsu Ridwan, Sabtu (16/1).
Mantan Kapolres Bulukumba ini meminta agar setiap yang memberikan bantuan untuk korban terdampak gempa bumi di Sulbar lebih hati-hati. Selain itu, dia juga menyarankan pihak yang membawa bantuan melapor ke polsek setempat untuk mendapat pengawalan khusus.
“Disarankan agar setiap mobil yang akan membawa bantuan ke mamuju agar lapor ke polres atau polsek setempat untuk mendapatkan pengawalan. Dan bantuan bisa disalurkan secara terpusat di posko yang aa di belakang Kantor Gubernur Sulbar,” ujarnya.