Anak Menkumham Yasonna Laoly, Yamitema Laoly, tengah menjadi sorotan. Ia disebut terlibat bisnis, bahkan hingga memonopoli, di sejumlah lapas dan rutan.
Isu anak Yasonna Laoly berawal ketika aktor senior Tio Pakusadewo mengungkapkan tidak ada kepala lapas hingga sipir yang bekerja dengan benar. Hal itu disampaikan saat jadi bintang tamu di Youtube Uya Kuya, Tio Pakusadewo mengungkapkan soal bisnis yang terjadi di dalam lapas.
Tio Pakusadewo pun mengungkapkan ada anak menteri yang terlibat. Kemudian, akun Twitter @PartaiSocmed mengomentari pernyataan Tio Pakusadewo dengan menyebut yang dimaksud Tio Pakusadewo adalah Yamitema Laoly, Chairman dan Co Founder Jeera Foundation.
“Yg dimaksud Tio Pakusadewo pada bagian akhir video ini adalah Jeera Foundation dgn perusahaannya PT Natur Palas Indonesia yg memonopoli bisnis koperasi dan kantin di beberapa lapas besar, dimana anak Yasonna Laoly jadi Chairman dan Co Founder,” tulis akun @PartaiSocmed, dikutip dari kumparan pada Selasa.
Dalam cuitan lainnya, diunggah tangkapan layar dari akun YouTube Jeera Foundation. Pada tangkapan layar itu tertulis Tema Laoly (Jeera Foundation – Chair Man). Sementara dalam salah satu video, tertulis juga bahwa Tema Laoly selaku founder Jeera Foundation. Masih dari akun YouTube tersebut, ditulis penjelasan soal Jeera Foundation, yakni:
Jeera Foundation adalah organisasi nirlaba yang bersinergi dengan lembaga Pemasyarakatan Indonesia yang membantu para warga binaan nya untuk kembali ke dalam tatanan masyarakat melalui program rehabilitasi yang di rancang sedemikian rupa agar memberikan dampak yang mengurangi tingkat residivisme dan berkelanjutan.
Didirikan oleh seorang warga binaan yang visioner dan tiga orang pengamat dan kolaborator yang mempunyai semangat tinggi, Jeera Foundation dibentuk pada tahun 2016 dengan fokus merehabilitasi warga binaan yang sedang menjalani akhir masa tahanan di dalam penjara melalui program rehabilitasi 8C – change, chance, commitment, coaching, certainty, continuity, community, and collaboration. Jeera sangat bangga dan berterima kasih karena dari tempat yang sangat tidak terduga seperti penjara, muncul sebuah pemikiran yang visioner namun sangat praktis, begitu kuat namun ringkas untuk di ikuti, dan sangat bersahaja namun bisa diterima di seluruh dunia.
Selain itu, akun Twitter PartaiSocmed mengunggah pula soal kesepakatan bersama antara PT Natur Palas Indonesia/Jeera dengan Unit Bimbingan Kerja Lapas Klas I Malang. Tertulis bahwa PT Natur Palas Indonesia/Jeera selaku mitra Koperasi Pengayoman Lapas Klas I Malang sebagai pemegang otoritas penjualan barang konsumsi makanan/minuman di dalam Lapas Klas I Malang. Perjanjian ini per Desember 2020.
Unggahan lainnya, terkait Surat Perjanjian Kerjasama Kemitraan dengan Koperasi Pengayoman Pegawai Kemenkumham Rutan Kelas I Bandung pada Maret 2020. Salah satu pasalnya berbunyi Pihak Koperasi menyerahkan seluruh usaha meliputi toko, kantin, dan kegiatan Mikro Ekonomi yang ada di lingkungan Rutan Kelas I Bandung ke Natur Palas.
Dalam unggahan lain, terdapat foto botol minum yang bertuliskan Jeera. Dari tulisan dalam gambar itu, “tidak boleh ada brand lain kecuali air ini di lokasi lapas/rutan foundation itu berkuasa”.
Terkait dugaan itu, Yasonna Laoly angkat bicara. Ia membantah anaknya terlibat bisnis tersebut.
“Ah bohong besar itu. Enggak ada,” ujar Yasonna Laoly di Istana Negara, Selasa (2/5).
“Enggak, enggak ada. Yayasan Jeera kan latihan napi. Yayasan ini ada, bukan dia (Tema) ada di situ. Yayasan kerja sama dengan lapas melatih napi untuk ada yang jadi barista, kulit, kalau kalian lihat ada produk-produk kulit nah mereka itu,” sambung Yasonna Laoly.