Gara-gara video saat berada di kamar hotel bersama dengan teman pria diviralkan oleh akun gosip di media sosial, seorang siswi di salah satu sekolah di Kota Manado, memilih untuk pindah sekolah karena mendapatkan sanksi.
Video yang viral itu menunjukkan seorang siswi menggunakan seragam SMA Negeri 9 Manado sedang berada di kamar sebuah hotel dan membuat konten untuk tiktok. Di video itu juga terlihat seorang pria setengah telanjang dan seorang lagi sedang tiduran di kasur.
Video yang diunggah oleh akun instagram lambekawanua yang kemudian viral, akun gosip itu menuliskan caption bernada seksies, yang akhirnya mengundang netizen untuk menghakimi si siswi tersebut.
“Acaya.. acaya. Tapi retsleting sampe lupa tutup?,” tulis unggahan akun gosip @lambekawanua. Netizen pun membully siswi tersebut dengan nada hujatan.
Sementara, Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Sri Ratna Pasiak mengakui jika pihaknya telah melakukan klarifikasi kepada pihak sekolah. Dikatakannya, pihak sekolah telah memberikan sanksi terhadap siswi tersebut.
“Kasus itu sudah beberapa bulan lalu. Pihak sekolah sudah ambil tindakan mengembalikan ke orang tua,” ujar Sri, dikutip dari kumparan.
Disampaikan Sri, tindakan yang dilakukan oleh siswi tersebut dinilai tidak beretika sehingga diberikan sanksi. Namun, siswi tersebut sudah memilih pindah sekolah.
Lanjut dikatakan Sri, dirinya juga menyesali video yang diviralkan tersebut tanpa ada cross check terlebih dahulu, karena ternyata saat video direkam, orang tua dan keluarga dari siswi tersebut juga berada di lokasi yang sama.
Menurut Sri, dari penelusuran yang dilakukan, ditemukan fakta jika dalam video itu mereka semuanya adalah keluarga, dan saat itu lebih dari 10 orang yang ada, termasuk yang ada di tempat tidur.
“Yang sebenarnya terjadi, itu perayaan HUT ke siswi itu dilakukan di salah satu hotel. Mereka ada banyak, tapi video yang diunggah tidak semuanya dan kemudian diviralkan,” kata Sri.
Dikatakannya, siswi tersebut tidak mengunggah video utuh tapi hanya potongan video yang kemudian diviralkan tanpa ada penjelasan apa pun. Hal ini menurut Sri sangat disesalkan karena berdampak besar.
“Tapi apa pun itu, alasannya meskipun keluarga, itu hal yang tidak beretika karena memang menimbulkan persepsi lain karena tidak semua orang tahu itu keluarga,” ujarnya.
“Untuk itu saya imbau agar sebelum posting sesuatu harus dipikirkan masak-masak lagi,” katanya kembali.