Seorang wanita pengirim takjil beracun yang menewaskan bocah yang memakan takjil tersebut ditangkap Satreskrim Polres Bantul.
Tertangkapnya wanita pengirim takjil beracun tersebut dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi. Namun, dia enggan menjelaskan secara detail karena semuanya akan dirilis nanti.
“Iya, tapi nunggu rilis semua ya,” ujarnya, Senin (3/5/2021) pagi.
Sebelumnya, seorang bocah asal Pedukuhan Salakan, Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon yakni Naba Faiz Prasetya (10) tewas usai menyantap takjil beracun sate lontong Minggu (25/4).
Takjil yang dibawa ayahnya itu ternyata mengandung racun jenis C.
Ayah korban yaitu Bandiman (47) mengatakan, bahwa kejadian bermula saat dia tengah berisitirahat di samping sebuah Masjid di Jalan Gayam, Kota Yogyakarta tepatnya seberang kantor Radio Geronimo Minggu (25/4). Ketika beristirahat tiba-tiba dia didatangi seorang wanita.
“Ceritanya itu habis salat ashar istirahat di samping Masjid, jalan Gayam, barat Mandala Krida, depan Geronimo itu. Terus ada cewek sekitar 25 tahun menghampiri saya, dia bilang saya tidak punya aplikasi tapi saya ingin mengirimkan paket takjil ke Vila Bukit Asri di Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan, Bantul,” ujarnya, Selasa (27/4).
Kemudian, Bandiman menerima permintaan wanita tersebut. Bahkan, wanita itu meminta berapa tarif yang harus dibayar.
“Saya bilang tidak apa-apa. Terus saya ditanya minta berapa terus saya minta Rp 25 ribu dan malah dikasih Rp 30 ribu tidak usah mengembalikan kembaliannya,” ujarnya.
Terkait ciri-ciri wanita tersebut, dia menyebut jika masih muda dan berparas cantik. Selain itu, saat menghampirinya yang bersangkutan mengenakan hijab dan membawa 2 kotak makanan yang satu sate ayam lontong dan kotak satunya snack.
“Kalau ciri-ciri dia pakai motor, berhijab umur sekitar 20-25 tahun, sendirian. Orangnya putih tinggi sekitar 160an cm pakai jilbab dan pakai baju warna cream. Kalau motor jenisnya dan pelat nomor tidak tahu. Orangnya ayu (cantik), tidak pakai masker saat itu,” ungkapnya. (dtk)