Ganjar Pranowo baru saja tersandung mulut kotor Eko Kuntadhi yang merupakan mantan Ketua Kornas Ganjarist. Setelah komentar kasar Eko Kuntadhi terhadap video Ning Imaz viral dan menuai banyak kecaman, tiba-tiba Ganjar mengaku tidak mengenal Eko.
Pernyataan Ganjar Pranowo itu langsung dikomentari pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga. Jamiluddin menilai, posisi Eko Kunthadi sebagai sukarelawan Ganjar Pranowo dinilai memengaruhi rencana pencapresan Gubernur Jawa Tengah itu.
“Sebagian masyarakat akan mempersepsi Ganjar tidak mampu mengendalikan relawannya untuk berlaku santun. Persepsi itu akan menguat setelah Ganjar mengaku tidak mengenal Eko Kunthadi. Pengakuan Ganjar itu aneh karena Ketua Kornas Ganjarist yang sudah ‘mengampanyekannya’ relatif lama justru tidak dikenalnya,” ujarnya, Jumat (16/9).
Pengakuan Ganjar itu, kata Jamiluddin, tentu sulit diterima akal sehat. “Kesannya Ganjar justru ingin cuci tangan agar dampak kasus Eko Kunthadi tidak berdampak kepadanya,” imbuhnya.
“Soal aktivitas Mas Eko sebagai ketua relawan Ganjarist, saya tidak pernah mengikuti dan tidak ada hubungan apapun,” kata Ganjar, Kamis (15/9).
Jadi, dengan Ganjar Pranowo mengaku hanya kenal Eko Kunthadi sebgai pegiat media sosial, kiranya dapat menjadi pelajaran berharga bagi relawan. Jangan sampai sudah bekerja maksimal untuk seseorang, tapi karena ada masalah akhirnya sang relawan tidak diakui keberadaannya.
“Hal itu tentu menyakitkan bagi sang relawan,” ungkapnya.
Jamiluddin mengatakan, kasus Eko Kuntadhi pun menambah deret panjang perilaku tak seharusnya yang dilakukan buzzer. Adanya kasus Eko Kunthadi seharusnya dapat dijadikan pintu masuk untuk menertibkan para buzzer yang mengindahkan etika komunikasi di publik.
“Mereka ini justru menyalahgunakan demokrasi untuk memaki dan menghina orang lain. Celakanya itu mereka lakukan bukan untuk dirinya, tapi lebih kerap untuk kepentingan orang tertentu,” kata dia.
Salah seorang petinggi PA 212 yaitu Sekretaris Majelis Syuro, ustaz Slamet Ma’ruf turut memberikan komentar atas pernyataan Ganjar, menyusul penghinaan yang dilakukan oleh Eko terhadap Ustazah Fatimatuz Zahra atau Ning Imaz yang merupakan putri Kiai Pondok Lirboyo Kediri.
“Ngibul yo ngibul tapi ojo ngono toh mas Ganjar,” ujar Ustaz Slamet, Jumat (16/9).
Ustaz Slamet pun turut menanggapi terkait penghinaan yang dilakukan Eko Kundtadhi terhadap Ning Imaz. Menurutnya, Eko Kundtahi wajib diproses secara hukum.
“Wajib diproses secara hukum, enggak cukup di atas materai itu,” pungkasnya.