Mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman enggan memberikan jawaban saat dikonfirmasi terkait dugaan keterlibatannya dengan tindakan terorisme dan baiat ISIS.
Munarman hanya mempertegas bantahan dari mantan Dewan Pimpinan Daerah FPI Sulawesi Selatan, Agussalim Syam, yang menyebut bahwa dirinya hanya sebagai narasumber di kegiatan umum FPI itu.
Nama Munarman disebut-sebut terlibat tindakan terorisme berawal ketika Ahmad Aulia, salah seorang terduga terorisme yang ditangkap Densus 88 Antiteror di Makassar mengaku tergabung ke dalam ISIS.
Polisi kemudian menyebut mereka adalah anggota FPI yang ikut baiat Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang turut dihadiri oleh pengurus FPI, termasuk Munarman. “Ada di penjelasan Agus Salim sebagai saksi,” jawab Munarman ketika dikonfirmasi pesan singkat, Sabtu (6/2/2021).
Mantan Sekum FPI ini kemudian mengirimkan beberapa penggalan ayat suci Alquran dan hadis yang disebutkan mirip dengan kondisi terkini negara dan apa yang tengah menimpanya.
“Dan janganlah kamu mengira bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang dzalim. Sesungguhnya, Allah menangguhkan mereka hingga hari yang ketika itu mata mereka terbelalak. (QS Ibrahim: 42),” tulis Munarman.
Tak hanya itu, ia juga mengirimkan potongan ayat dari Surat Al-Kahfi Ayat 59 yang membahas tentang kebinasaan suatu negeri ketika pemimpinnya berbuat zalim. Hadis riwayat Thabrani pun juga dikutipnya, yang memiliki arti akan tiba suatu masa dimana ada sebuah pemerintah yang dipenuhi dengan peraturan sewenang-wenang.
“Dan Kami telah membinasakan penduduk negeri itu tatkala mereka berbuat dzalim, dan Kami tetapkan waktu tertentu bagi kebinasaan mereka. (QS al-Kahfi: 59),” sebutnya.
“Akan datang di akhir zaman nanti para penguasa yang memerintah dengan sewenang-wenang, para pembantunya (menteri-menterinya) fasik, para hakimnya menjadi pengkhianat hukum, dan para ahli hukum Islam (fuqaha’nya) menjadi pendusta. Sehingga, siapa saja di antara kalian yang mendapati zaman itu, maka sungguh kalian jangan menjadi pemungut cukai (kerana khawatir akan bersubahat dengan mereka. (HR Thabrani),” tambahnya.
Sebelumnya, Mantan pimpinan DPD Habib Muchsin Al-Habsyi dan Agussalim Syam membantah pernyataan Ahmad Aulia yang menyebut telah terjadi pembaiatan kepada kelompok ISIS di Markaz Daerah FPI Laskar Sulawesi Selatan. Menurutnya, acara yang disebutkan oleh Aulia, hanyalah diskusi dengan topik perkembangan politik dunia secara global.
“Dalam acara tersebut, dihadirkan tiga narasumber yakni Munarman, Ustaz M Basri (almarhum), Ustaz Fauzan (almarhum),” ujar mereka berdua saat memberikan keterangan, Kamis 5 Februari 2021 kemarin.
Pihak DPD FPI Sulsel juga memastikan bahwa Ahmad Aulia tidak pernah terdaftar sebagai anggota atau Laskar FPI Makassar maupun di kota atau kabupaten lainnya yang ada di Sulawesi Selatan.
“Bahwa yang bersangkutan pernah ikut kegiatan yang dilakukan oleh Front Pembela Islam (FPI) Makassar maka tidak secara otomatis saudara AA menjadi anggota Front Pembela Islam (FPI),” pungkasnya.