Pemegang sabuk juara kelas berat UFC Francis Ngannou menyatakan dengan tegas bakal keluar dari UFC setelah duel lawan Ciryl Gane bulan ini.
Francis Ngannou menyatakan dirinya sudah tak berminat lagi berkecimpung di dunia UFC yang menurutnya tidak memberikan bayaran dengan nilai pantas. Karena itu usai duel UFC 270 pada Minggu (23/1) pagi WIB, Ngannou menyatakan tidak ingin lagi berlaga di UFC.
“Tidak, saya tidak akan lagi bertarung untuk US$500 ribu (Rp7,1 miliar) atau US$600 ribu (Rp8,5 miliar) lagi.”
“Maksud saya, semua sudah berakhir. Sudah berakhir. Saya sudah melakukannya selama ini. Saya ingin memastikan bahwa meskipun tidak adil dan saya diperlakukan tidak dengan layak, saya bisa mengatakan bahwa saya bisa menyelesaikan delapan pertarungan,” ujar Ngannou.
Meskipun Ngannou punya tekad untuk keluar dari UFC, namun ada klausul kontrak yang terbilang cukup rumit. Kontrak Francis Ngannou berdurasi lima tahun ketika melakukan tanda tangan dan sepakat di bawah naungan UFC pada 2017.
Namun ada klausul yang menyatakan bahwa petarung yang berstatus juara maka dia akan terikat kontrak satu tahun berikutnya atau tiga partai. Maka, Ngannou bisa bebas bila kalah di UFC 270 namun bakal terikat bila masih menyandang gelar juara.
“Kontrak di UFC sangat penuh trik,” jelas Ngannou.
Setelah keluar dari UFC, Ngannou diyakini ingin berduel lawan Tyson Fury yang saat ini berstatus sebagai juara dunia tinju kelas berat.
Saat remaja, cita-cita Ngannou adalah menjadi petinju namun perjalanan hidup membawanya jadi atlet mixed martial arts. Kini setelah namanya tenar, Ngannou ingin mewujudkan mimpinya berlaga di arena tinju.
Tyson Fury sendiri juga antusias untuk duel lawan Ngannou. Tyson Fury bahkan sempat menawarkan duel di octagon dengan menggunakan sarung tangan UFC.