Supermarket Giant kini terancam akan mem-PHK-kan sekitar 3.000 karyawannya usai keputusan penutupan seluruh gerai retail tersebut per akhir Juli 2021 mendatang.
Terkait ancaman PHK karyawan Giant tersebut, peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira, menilai pemerintah harus segera mengucurkan dana khusus bagi karyawan yang terdampak pemutusan hubungan kerja atau PHK.
“Jadi untuk pekerja retail yang di-PHK sebaiknya ada dana khusus dari pemerintah, bisa diambil dari bantuan subsidi usaha mikro Rp 2,4 juta untuk memulai membangun wirausaha,” ujar Bhima, Kamis, 27 Mei 2021.
Bhima mengatakan, dana khusus tersebut dapat digunakan para karyawan Giant atau korban PHK lainnya untuk membuka usaha baru, misalnya warung. Usaha ini bisa menjadi penyambung hidup menunggu permintaan tenaga kerja di sektor formal pulih.
Bhima juga menilai kebijakan pemerintah untuk memulihkan perekonomian bagi sektor-sektor industri yang masih mengalami tekanan membingungkan.
Dia bahkan mempertanyakan rencana pemerintah yang akan menggencarkan program bekerja dari Bali atau work from Bali untuk pegawai negeri sipil atau PNS yang efeknya sangat kecil ke pemerintah.
“Langsung saja harusnya bantuan subsidi upah untuk pekerja penerbangan dan pariwisata. Sejauh ini hibah spesifik pariwisata Rp 3,7 triliun setara 0,5 persen dari total dana PEN (pemulihan ekonomi nasional) itu kecil sekali,” kata Bhima.
Bhima juga menyebut adanya inkonsistensi pemerintah dalam memulihkan sektor retail dengan rencana menaikkan tarif PPN. Padahal, dalam kondisi krisis, stimulus bagi sektor retail masih harus terus didorong.
Upaya mencari solusi untuk menangani masalah musim PHK tidak hanya dilakukan pemerintah. Bhima menyebut perusahaan harus mengubah strategi, misalnya dengan menggencarkan penjualan melalui platform digital.
“Ini momentum yang tepat. Tentunya dengan riset pasar yang lebih mendalam terkait segmen bisnis apa yang berkembang selama masa pemulihan ekonomi,” jelas Bhima.
Bhima melanjutkan, banyak faktor yang membuat supermarket dengan skala besar tutup. Kondisi tersebut didorong oleh pemulihan daya beli yang lambat dan belum merata di seluruh kelompok pengeluaran. Faktor lainnya adalah biaya operasional usaha yang terlalu mahal.
Sebanyak 3.000 orang terancam terkena PHK setelah PT Hero Supermarket Tbk. mengumumkan bakal menutup sekitar 80 gerai supermarket Giant di seluruh Indonesia. Keputusan ini dikabarkan diambil setelah saham investor Hero Group dari Hong Kong hengkang.