Kasus kematian yang diduga akibat vaksin COVID-19 AstraZeneca kembali ditemukan di Kota Denpasar, Bali.
Kematian yang menimpa Muhamad Abdul Malanua (43) terjadi dua hari setelah menerima suntikan vaksin AstraZeneca. Kini Dinas Kesehatan dan tim Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) setempat pun sudah turun tangan untuk menginvestigasi kasus kematian tersebut.
“Iya, kan nanti dicek dulu oleh tim KIPI. Kita enggak boleh menyimpulkan apakah relasi (kematian Malanua) dengan vaksin atau penyakit lain,” ujar Kepala Dinkes Kota Denpasar, Ni Luh Sri Armini, Senin (24/5/2021).
Malanua ditemukan meninggal di indekosnya setelah sempat berobat ke klinik sehari sebelum divaksin karena vertigo dan hipertensi.
Dijelaskan oleh Sri Armini, ia meyakini proses skrining vaksinasi di fasilitas kesehatan sudah dilaksanakan secara ketat. Sri Armini menegaskan akan meminta keterangan pihak fasilitas kesehatan penyuntik vaksin kepada korban, serta mengatakan bahwa penerima dengan riwayat hipertensi di bawah 180 mmHg masih diperbolehkan mengikuti vaksinasi.
Sedangkan, ipar Malanua, Iqrima, mengaku tidak tahu jika almarhum telah menerima vaksin COVID-19. Namun, ia membenarkan apabila Malanua mengidap hipertensi selama beberapa tahun belakangan walau tak pernah terlihat sakit parah.
Menurut Iqrima pula, pihak keluarganya menolak melakukan autopsi terhadap jenazah Malanua. “Diikhlaskan, ini sudah takdirnya dan kita enggak mau mempermasalahkan,” ungkap Iqrima di RSUP Sanglah.
Terkait AstraZeneca ini pun sempat menjadi sorotan Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono. Ia membenarkan jika angka KIPI vaksin AstraZeneca sedikit lebih tinggi daripada Sinovac.
“Hanya, dari nilai kemanfaatan antara vaksin AstraZeneca dan Sinovac adalah sama,” sambung Dante di acara vaksinasi di Perpusnas, Jakarta, Senin (24/5).
Hingga saat ini pemerintah terus melakukan evaluasi terhadap KIPI yang muncul. Karena itulah, Dante mengingatkan agar penerima vaksin segera melapor ke pusat vaksinasi terkait jika mengalami efek samping.
“Untuk hasil kajian KIPI dengan batasan usia sedang kami bahas dan dalam minggu-minggu ini kami keluarkan,” pungkasnya.