Pasar Tanah Abang Meredup Digempur Online Shop

- Advertisement -
Pasar Tanah Abang yang pernah dijuluki sebagai pasar grosir terbesar di Asia Tenggara, kini mulai meredup bahkan nyaris mati ditinggal oleh pembeli. Jauh sebelumnya, nasib yang sama juga dialami Blok M Mal.

Pasar Tanah Abang saat ini sepi pembeli, interaksi antara pedagang dan pembeli mulai jarang terlihat. Bahkan, banyak pedagang yang hanya berdiam diri menunggu pembeli datang.

Pelayan toko yang mayoritas menjual pakaian wanita itu tak sedikit juga yang mencoba menyibukkan diri. Ada yang sekadar bermain ponsel, ada pula yang menyapa para pengunjung yang melintas di depan mereka.

Pelataran pasar memang ramai, namun tak padat. Pengunjung bebas berjalan tanpa harus berjejal seperti umumnya di sebuah pasar.

Kondisi serupa juga terjadi di lobby pasar atau lantai LSG. Di sini hanya ada pedagang yang menjaga kiosnya. Lantai SLG adalah pusat penjual baju formal untuk bekerja seperti blaze hingga pakaian muslim. Lalu, lantai LG menyediakan berbagai perlengkapan ibadah seperti mukena dan sajadah.

Kemudian, lantai ground floor pusat baju anak, lantai 1 celana jeans, lantai 2 adalah surga bagi para pecinta batik, lantai 3 merupakan pusat aksesoris, lantai 3A menjual berbagai baju pria, dan lantai 5 pusat grosir busana muslim.

Lalu, lantai 6 adalah tempat berbagai macam model pakaian wanita yang modern, lantai 7 pusat grosir aneka macam sepatu, lantai basement 2 (B2) menyediakan beragam bahan tekstil, dan lantai basement 1 (B1) menjual berbagai perlengkapan rumah tangga seperti sprei, sarung bantal, gorden, hingga taplak meja.

Sedangkan, food court, tempat parkir dan masjid, berada di lantai 8 hingga 12.

Tapi pemandangan tetap sama saja. Di lantai LG, pemandangan tak ubahnya seperti tempat ibadah alias selalu sepi.

Tak ada riuh pengunjung yang memadati sebuah toko. Jalanan kecil di antara toko-toko pun lengang. ngar bingar pengunjung lenyap. Tak ada suara ramai pengunjung yang tawar menawar. Padahal, biasanya suara mereka terdengar seperti dengungan lebah.

Pasar Tanah Abang mulai sepi ketika dunia diterpa pandemi Covid-19. Kondisi itu membuat penjualan barang dagangannya kian merosot. Bahkan, jarangnya pembeli yang datang membuat penghasilan pedagang kini kian tak menentu.

Saat ini masyarakat mulai terbiasa belanja online di ecommerce dengan harga jauh lebih murah dari harga pasar. Hal ini menjadi pemicu sepinya pasar terbesar di Indonesia ini.

TikTok Shop merupakan platform social e-commerce yang memungkinkan penjual untuk menawarkan produknya ke pengguna secara langsung. Penjual maupun kreator dapat menjual produknya melalui in-feed videos, LIVEs, dan tab katalog produk.

Online shop lambat laun telah membunuh hingar-bingar pasar tanah abang dan menjauhkannya dari pembeli.

Penjual berharap adanya langkah pemerintah untuk membatasi penjualan terutama di ecommerce agar tidak menjatuhkan harga pasar. Tak hanya itu, penjual juga berharap agar pengunjung dapat kembali membeli langsung ke Pasar Tanah Abang.

spot_img

Trending Topic

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA