Seorang pembuat tato temporer di Jalan Asia Afrika di Kota Bandung, Jawa Barat diduga lakukan penganiayaan dan pemerasan.
Kasus pemerasan yang dilakukan pembuat tato ini kini tengah viral di media sosial setelah seorang korban menceritakan pengalamannya di akun Facebook miliknya.
Peristiwa itu terjadi, Senin (2/1/2022), korban sedang bermain di sekitar Jalan Asia Afrika. Lalu ia ditawari terduga pelaku untuk membuat tato temporer.
Ketika itu pembuat tato ini menawarkan harga Rp 3.000 per sentimeter. Korban pun tertarik menggunakan jasa tersebut. Namun setelah selesai, ternyata korban dimintai biaya hingga Rp 1 juta.
“Ya udah, saya mau kirain ekspektasi saya tidak akan sampai Rp 1 juta kayak gini, masa tato butut (jelek) dua hari luntur hampir Rp 1 juta,” tulis korban.
Karena hanya membawa uang Rp 100.000, korban pun mencoba menjadikan ponselnya sebagai jaminan. Namun, jaminan tersebut ditolak oleh pembuat tato. Korban pun ditahan hingga lebih dari satu jam oleh pelaku.
“Tapi katanya enggak bisa jaminan (HP) kalau dijual boleh, di situ ditahan, ditahan enggak boleh pulang sampai ada satu jam lebih, sampai saya bingung banget,” ujarnya.
Korban kemudian menelepon ayahnya yang tak jauh dari tempatnya ditahan oleh si pembuat tato.
Saat datang, ternyata ayah korban langsung dianiaya oleh pelaku dan rekan-rekannya. Korban menyebut ada 20 orang yang melakukan penganiayaan.
“Ayah saya yang lagi diam di posko Pagar, terus ayah saya datang ke TKP sama temennya karena emang anak-anak tukang tatonya banyak, di situ ayah saya disiksa dihajar pakai helm sama anak-anak tato itu sampai-sampai ayah saya kepalanya bocor, dihajar sama 20 orang,” tulis korban.
Setelah itu, ayah dan anak yang telah menjadi korban penganiayaan ini melaporkan kejadian itu ke polisi.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Regol Kompol Edy Kusmawan membenarkan bahwa korban telah membuat laporan. Polisi pun langsung melakukan olah TKP dan memeriksa saksi korban serta saksi lainnya.
“Saat ini, pelaku tengah dalam pengejaran anggota,” katanya.