Seolah mengulang hebohnya tagar percuma lapor polisi, belum lama ini viral spanduk sayembara menangkap maling. Spanduk tersebut ditemukan di Desa Teluk Pauh, Kecamatan Pangean, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.
Spanduk yang memberi isyarat percuma lapor polisi tersebut membuat warga heboh. Warga mengumumkan sayembara itu lewat spanduk yang dipasang di wilayah tersebut.
Tampak tulisan dalam spanduk itu, siapa pun yang bisa menangkap maling mendapat hadiah hingga jutaan rupiah. Sayembara itu dibuat lantaran maraknya aksi pencurian di wilayah tersebut.
Namun belakangan, spanduk itu dicopot oleh warga dan perangkat desa.
Menanggapi spanduk yang viral ini, Kapolres Kuansing AKBP Rendra Oktha Dinata mengaku telah mengecek pemasangan spanduk tersebut.
“Terkait dengan hal tersebut, sudah dilakukan cross check kepada masyarakat yang membuat spanduk. Tujuan mereka untuk menimbulkan efek jera bagi calon pelaku pencurian, agar tidak melakukan di desa tersebut,” ujar Rendra, Minggu (18/9/2022).
Rendra juga menegaskan, sebelumnya ada beberapa kejadian pencurian, tetapi tidak dilaporkan warga ke polisi. Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada korban agar melaporkan kejadian pencurian tersebut.
“Kami imbau korban melapor ke Polsek atau Polres. Di samping itu, kami akan mengusut kejadian pencurian yang sudah terjadi,” ungkap Rendra.
Diketahui, warga Desa Teluk Pauh, Kecamatan Pangean, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, sudah resah dengan ulah pelaku pencurian. Sebab selama ini sudah sering terjadi pencurian.
Perangkat desa bersama warga setempat akhirnya membuat sayembara dengan memasang spanduk di permukiman. Dalam spanduk itu disebutkan bahwa bagi yang menangkap maling akan mendapatkan hadiah uang.
“Menangkap maling pada malam hari, berhadiah Rp 1 juta.
Sedangkan menangkap maling pada siang hari hadiahnya Rp 750.000. Penangkapan maling harus disertai barang bukti.”
Saat dikonfirmasi terkait spanduk, Camat Pangean Mahviyen Trikon Putra membenarkan adanya pemasangan spanduk sayembara tangkap maling berhadiah oleh perangkat Desa Teluk Pauh.
“Ini strategi dari masyarakat dan Pemdes (Pemerintah Desa) setempat untuk menekan tingkat kriminalitas yang terjadi,” ujar Mahviyen, Sabtu (17/9/2022).