Siswa SMP di Cilegon Jadi Korban Bully Teman Sekolah

Siswa SMP di Cilegon Jadi Korban Bully,Teman Sekolah
Ilustrasi
Aksi perundungan (bullying) hingga penganiayaan diperlihatkan pada sebuah video yang viral di media sosial (medsos). Peristiwa itu diketahui terjadi di SMPN 6 Cilegon.

Video viral itu berdurasi 30 detik itu memperlihatkan seorang anak SMP berpakaian olahraga menampar dan menendang teman satu sekolahnya yang berpakaian putih biru. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon pun membenarkan video viral itu.

“Itu kejadiannya pas tanggal 17 Agustus kemarin ya, hari Rabu. Menurut info dari sekolah, anak itu pulang dari sekolah kejadiannya,” jelas Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon Suhendi, Sabtu (20/8).

Suhendi menduga aksi kekerasan itu terjadi karena ada kesalahpahaman. Dia menduga penganiayaan itu terjadi karena diawali aksi saling ejek.

“Ya mungkin karena ada ketersinggungan. Namanya anak-anak, mungkin dari saling ejek atau apalah mungkin. Mungkin tersinggung, akhirnya ada tindakan seperti itu. Kalau di video itu kan satu orang yang melakukan perundungan atau bullying itu. Untung yang ininya tidak melawan. Kalau melawan, nggak tahu itu,” ujarnya.

Terkait video ini, Suhendi menjelaskan pihak sekolah sudah memanggil pelaku bullying dan korban. Orang tua (ortu) keduanya juga sudah dipanggil untuk mediasi.

“Kita sudah mendata, artinya sekolah sudah melakukan langkah-langkah sejak ada video yang diterima sekolah. Sekolah sudah memanggil orang tua kedua belah pihak yang melakukan sama korban itu sudah diundang ke sekolah untuk dimediasi oleh sekolah. Dan membuat surat pernyataan untuk intinya tidak mengulangi seperti itu lagi karena itu bertentangan dengan yang diajarkan di sekolah itu,” katanya.

Suhendi meminta sekolah memberi sanksi ke pelaku. Sanksi diharapkan agar murid tersebut jera dan tidak mengulangi perbuatan bullying.

“Untuk sanksi diserahkan ke sekolah terhadap yang melakukan itu, kan sekolah punya aturan kalau seperti itu apa sanksinya. Sebelum dikembalikan ke orang tua, kalau masih bisa dibina, tidak mengulangi lagi, ya mungkin masih ada kesempatan. Tapi, kalau itu berat, bisa jadi dikembalikan ke orang tua,” tutupnya. (Kay)

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments