Iklan
Iklan

Turunkan Angka Stunting Salah Satunya Dengan Sukseskan KB MKJP

- Advertisement -
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak karena kekurangan gizi kronis dalam waktu yang cukup lama. Dalam rangka mencegah atau menurunkan angka tersebut, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar Sosialisasi dan Kie Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja Provinsi Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Brebes.

Dalam acara pencegahan Stunting oleh BKKBN ini di hadiri Nara sumber seperti Bapak Drs. Ahmad Ma`mun, M.Si ( Kepala Dinas DP3AP2KB Kab. Brebes), Ibu Eka Sulistia Ediningsih, SH ( Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah), Ibu Soetriningsih, S.Sos, M.Si ( Direktur KIE BKKBN Pusat), dan Ibu Hj. Nur Nadlifah, S.Ag. MM ( Anggota Komisi IX DPR RI).

Ibu Hj. Nur Nadlifah, S.Ag. MM Anggota Komisi IX DPR RI mengatakan bahwa urusan Stunting tidak hanya urusan kaya miskin.

Stunting
Foto: Istimewa

“Tapi urusannya perilaku , urusannya adalah persepektif, urusannya adalah kebiasaan kita. Maka yang menjadikan anak kita menjadi Stunting atau tidak tergantung sebagian besar di itu. Bukan urusan kaya dan miskin.”kata  Hj. Nur Nadlifah, S.Ag. MM Anggota Komisi IX DPR RI di acara. Sosialisasi dan Kie Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja Provinsi Jawa Tengah, di SDN 02 Kersana, Desa Kersana, Kec. Kersana, Kab. Brebes, Kamis (9/5/2024).

Menurut data, angka stunting berada di 26,1 persen dan berada di atas angka stunting nasional. Namun pada saat ini menurut Bapak Drs. Ahmad Ma`mun, M.Si Kepala Dinas DP3AP2KB Kab. Brebes penurunan Stunting bisa dilakukan di kabupaten Brebes.

“Turun menjadi dari 21,6 menjadi 14% masih butuh 7,6%, siap apa siap? Bisa apa bisa. Bisa. Insyaallah Bisa. Apalagi apalagi ini salah satu program yang ada di NU adalah terkait dengan urusan kesehatan,urusan pendidikan, urusan kesejahteraan. Salah satu programnya itu secara Nasional itu ada transformasi Digital.

Stunting
Foto: Istimewa

“Yang kedua ada program namanya  gerakan kemaslahatan keluarga NU didalamnya itu terkait dengan kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya. Didalamnya adalah bagaimana bersama – sama pemerintah melakukan pencepatan penurunan Stunting. Itu program pusat bekerjasama dengan PBNU.”tambahnya.

Menurut Drs. Ahmad Ma`mun, M.Si angka Stunting di Brebes akan turun bila KB MKJPnya berhasil mencapai 30 persen.

“Mengapa di awal itu kami menyampaikan kembali  MKJP, kalau  masyarakat Brebes mayoritas atau minimal 30% yang ikut KBnya MKJP Insyaallah ini angka Stunting di Brebes makin turun, karena ikut andil terhadap sebuah keluarga itu sejahtera apa tidak. Salah satu indikasinya adalah indikatornya ikut KB MKJP, metode kontrasepsi Jangka Panjang antara lain implan, Intra Uterine device IUD) dan MOW (Medis operasi wanita) dan Ada satu lagi MOP (Medis Operasi Pria).”ujarnya

“Mengapa perlu dikejar karena saat ini Brebes angkanya belum 30 persen. Yang ideal itu adalah 30 persen ini baru 23 persen berarti masih kurang 7 persen. Ini mari kita untuk bersemangat lagi. Biar insyaallah kalau KB nya sukses Stuntingnya akan sukses artinya ini akan segera turun.”kata Drs. Ahmad Ma`mun.

Sedangkan Ibu Eka Sulistia Ediningsih, SH  Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah dalam materi yang disampaikan bagaimana dan apa yang harus dilakukan supaya Brebes bisa turun lagi angka Stuntingnya.

“Karena dari 29 persen, jadi kemaren itu sebelum tahun 2023 di Brebes itu satu dari tiga anak Stunting sekarang sudah turun setidaknya sekarang 1 dari 4 anak. Bila kita bergerak bersama insyaallah akan turun. Yang pertama mulai dari siklus hidup, mati kita beri perhatian kepada remaja putri semua harus kita siapkan untuk bisa menjadi sehat terutama mereka yang akan segera memasuki ke kehidupan pernikahan,” kata Eka Sulistia Ediningsih, SH

“Yang kedua tolong perhatikan calon pengantin, calon pengantin selain harus masuk ke kehidupan pernikahan secara sehat, calon pengantin diminta untuk periksa kesehatan sebelum menikah minimal sebelum 3 bulannya. Sehingga ketika hamil, hamilnya sehat. Kenapa 3 bulan sebelum menikah, agar punya waktu itu memperbaiki tubuhnya, makan bergizi yang baik. Yang ketiga ibu hamil, yang harus periksa kesehatan minimal 6 kali selama kehamilan dan makanan seimbang. Setelah melahirkan beri ASI selama 6 bulan dan setelah 6 bulan berikan makan pendamping ASI.”tutupnya.a

Trending Topic

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Iklan

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA