Tag: Indonesia

  • Insight Media 2024 Resmi Diluncurkan Sasar Pembaca Gen Z.

    Insight Media 2024 Resmi Diluncurkan Sasar Pembaca Gen Z.

    Insight Media salah satu media baru yang baru saja diluncurkan di Indonesia merupakan media yang berbasis di Irlandia, UK yang hanya berbentuk perusahaan periklanan.

    “Pada dasarnya Insight Media itu sudah lahir sejak 2018 di Irlandia. Hanya saja di Irlandia, Insight Media, hanya berbentuk perusahaan periklanan dan media ini lahir dari kesadaran akan adanya celah di pasar Irlandia.”jelas Penanggung Jawab sekaligus Redaktur Pelaksana, As Saydah Putri, SH., M.Kn., atau yang biasa di sapa Puput ini dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (29/11/2024).

    Lahirnya Insight Media di tengah banyak tumbangnya media-media besar di Indonesia tak menyurutkan media baru ini hadir di Indonesia, justru kehadiran mereka di kondisi carut marutnya media menjadi tantangan tersendiri.

    Insight Media
    Foto: Eny

    “Kenapa Akhirnya kita buat Insight Media dan meluncurkan di Indonesia ditengah banyaknya media- media tumbang, ini merupakan salah satu challenge buat kita. Dan kita memiliki 20 kanal dan ada kanal yang kita berikan untuk warga punya keluhan  itu kelebihan kita, sasaran pembaca kita generasi Z atau gen Z namun secara keselurahan semua generasi kita sambangi, “jelas Puput.

    “Selain itu kita ingin ikut berkontribusi memberikan pencerahan dan inspirasi kepada masyarakat. Nah lalu, dengan diskusi panjang akhirnya kami memutuskan untuk mendirikan Insight Media sebagai media berita online di Indonesia,” tambah Puput.

    Dengan kemunculan Virtual Reality sebagai inovasi terobosan, melihat peluang untuk membawa teknologi ini ke pasar Irlandia, membantu bisnis mengubah cara mereka memasarkan properti dan layanan mereka.

    Insight Media
    Foto: Eny

    Insight Media, memahami bahwa pemasaran dan publisitas berkembang setiap tahun, didorong oleh kemajuan teknologi. Insight Media selalu mengeksplorasi tren terbaru dan memandang ke depan untuk mengetahui apa yang akan datang, memastikan klien kami tetap berada di garis depan inovasi.

    “Misi kami ini adalah untuk mendorong batasan pasar saat ini dan memberikan peluang terbaik bagi masyarakat untuk mempromosikan produk mereka. Insight Media  memperkenalkan kepada masyarakat  tren terbaru dan cara yang paling efektif untuk memanfaatkan teknologi media online. Dan kita tak hanya ingin sebagai media tapi punya kegiatan lainnya seperti kita membuat pelatihan-pelatihan jurnalistik dan sebagainya, yang pasti kita tidak mau ada pengkotak-kotakan media,”ujar Puput.

    Dengan pengalaman yang cukup panjang di berbagai layanan, Media baru ini berkomitmen untuk memberikan hasil yang terbaik. Menjamin peningkatan tampilan, jangkauan pembaca yang luas, dan strategi pemasaran yang inovatif. ‘

    “Dengan Tagline #InformasiMendalam, Inspirasi Tanpa Batas, bismillah media kami hari ini resmi kami luncurkan. Kami di sini untuk membantu pencapaian bisnis Anda dan membantu Anda mencapai tujuan melalui solusi terdepan.”kata Puput.

    Insight Media
    Foto: Eny

    Investor Media baru ini, Jordan Z, mengatakan, Indonesia saat ini mirip dengan China 20 tahun yang lalu, sebuah negara yang penuh dengan peluang bisnis. Ia meyakini bahwa Indonesia akan semakin berkembang, dan dengan tren tersebut, bisnis yang dijalankan Insight Media akan berpeluang besar untuk sukses.

    “Saya percaya bahwa Indonesia akan semakin baik, dan dengan tren ini, bisnis media Anda akan berkembang pesat,” ungkapnya.

    Sementara itu, Siska Farida Hasibuan, SH.,  M.Kn., dari Hasibuan & Partners Law Firm mengapresiasi kerjasama dengan Media baru ini. Siska berharap kerjasama dengan Insight Media sebagai kerjasama yang saling menguntungkan. (Eh)

  • Djakarta Warehouse Project 2024 Mulai Menjual Tiket Daily Pass, Segini Harganya.

    Djakarta Warehouse Project 2024 Mulai Menjual Tiket Daily Pass, Segini Harganya.

    Djakarta Warehouse Project 2024 #DWP24 mulai menjual tiket harian untuk edisi ke-16 hari ini, yang akan diselenggarakan selama 3 hari pada tanggal 13, 14, dan 15 Desember 2024, di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Indonesia.

    Ada dua kategori tiket Djakarta Warehouse Project 2024  harian yang tersedia; General Admission (GA) dan VIP. Tiket GA terdiri dari 2 tingkatan; GA – Early Entry, yang mengharuskan pengunjung tiba di lokasi acara sebelum pukul 18.00 WIB, dan GA – Presale, yang memungkinkan pengunjung untuk datang kapan saja. Tingkatan GA – Early Entry dimulai dengan harga Rp 800.000, sedangkan tingkatan GA – Presale dimulai dengan harga Rp 880.000.

    Djakarta Warehouse Project 2024

    Bagi para pengunjung yang menginginkan pengalaman yang lebih istimewa, tersedia juga tiket VIP yang memberikan berbagai fasilitas menarik dan kenyamanan ekstra dalam menikmati acara Djakarta Warehouse Project 2024 #DWP24 secara keseluruhan. Fasilitas tersebut termasuk antrian eksklusif, toilet khusus, bar pribadi, serta akses ke VIP lounge, VIP park, dan VIP viewing area. Tiket VIP – Daily Pass tersedia mulai dari Rp 1.750.000.

    Pengunjung yang ingin menikmati #DWP24 selama tiga hari juga dapat membeli tiket dengan pilihan GA 3-day pass atau VIP 3-day pass. Harga tiket belum termasuk pajak dan akan terus diperbarui. DWP juga menyediakan Travel Package (akomodasi dan tiket) dengan harga mulai dari Rp 8,300,000 yang dilengkapi dengan 2 buah tiket 3-Days Pass dengan pilihan tiket GA atau VIP, akomodasi penginapan selama 4 Hari & 3 Malam, serta sarapan harian untuk 2 Orang.

    Djakarta Warehouse Project 2024

    Nantikan pengumuman-pengumuman menarik lainnya, termasuk pengumuman lineup, pengalaman eksklusif, dan kejutan-kejutan lainnya yang akan membuat Djakarta Warehouse Project tahun ini menjadi sebuah pengalaman yang tak terlupakan. Untuk mendapatkan informasi lengkap, silakan kunjungi situs resmi kami di www.dwpfest.com dan bergabunglah dengan discord resmi kami di bit.ly/discord-ismayalive.

  • Piala Asia 2023: Ribuan WNI di Qatar Kesulitan Dapatkan Tiket Indonesia vs Australia

    Piala Asia 2023: Ribuan WNI di Qatar Kesulitan Dapatkan Tiket Indonesia vs Australia

    Doha, Qatar – Ribuan warga negara Indonesia (WNI) yang menetap di Qatar kesulitan untuk mendapatkan tiket pertandingan sepak bola antara Timnas Indonesia melawan Australia di babak 16 besar Piala Asia 2023. Pertandingan tersebut akan digelar di Jassim Bin Hamad Stadium, Al Rayyan, Qatar, pada Minggu (29/1) pukul 14.30 waktu setempat.

    Stadion tersebut hanya memiliki kapasitas 13.000 tempat duduk, sedangkan menurut sumber IndeksNews di Qatar, jumlah WNI di Qatar yang diperkirakan akan mendukung Timnas Indonesia diperkirakan mencapai lebih dari 15.000 orang.

    Sejak hasil pertandingan antara Kyrgyzstan vs Oman yang berakhir imbang 1-1 pada Kamis (26/1), ribuan WNI di Qatar mulai menyerbu situs web AFC Asian Cup (Piala Asia) 2023 untuk membeli tiket secara online. Namun, tiket yang tersedia sangat terbatas.

    Tiket pertandingan tersebut dibanderol dengan harga mulai dari 60 Qatar Riyal (Rp250.000) untuk kategori 1, 40 Qatar Riyal (Rp170.000) untuk kategori 2, dan 25 Qatar Riyal (Rp110.000) untuk kategori 3.

    Beberapa WNI di Qatar bahkan rela begadang semalaman untuk mendapatkan tiket. Namun, hingga pagi ini, tiket masih sangat sulit didapatkan.

    Supporter Timnas Indonesia di Qatar dikenal dengan kekompakan dan kreativitasnya dalam memberikan dukungan kepada tim kesayangannya. Mereka tergabung dalam sebuah wadah yang bernama Ultras Garuda Qatar.

    Meskipun pertandingan Piala Asia antara Indonesia vs Australia akan digelar pada jam kerja, namun ribuan WNI di Qatar rela mengambil cuti dan meliburkan anak-anak mereka dari sekolah agar dapat menyaksikan langsung pertandingan dan memberikan dukungan penuh untuk Timnas Indonesia.

  • Indonesia Wakil Tunggal ASEAN, Ini Daftar Tim yang Lolos Piala Dunia U-17

    Indonesia Wakil Tunggal ASEAN, Ini Daftar Tim yang Lolos Piala Dunia U-17

    Piala Dunia U-17 akan digelar di Indonesia selama 10 November-2 Desember 2023. Adapun peserta-peserta terakhir yang memastikan langkah mereka ke putaran final adalah wakil AFC yang telah memastikan masuk semifinal Piala Asia U-17 pada Minggu (25/6) dan Senin (26/6).

    Indonesia akan menjadi satu-satunya wakil dari Asia Tenggara (ASEAN). Sebab, Thailand yang berpeluang masuk Piala Dunia U-17 kalah telak 1-4 dari Korea Selatan.

    Sementara, Iran memastikan langkah usai menekuk Yaman via adu penalti 4-2. Jepang dengan meyakinkan bisa menang 3-1 atas Australia, dan Uzbekistan sukses ke Piala Dunia U-17 usai membekuk Arab Saudi.

    Dari semua negara peserta, hanya Indonesia yang akan berstatus tim debutan. Sebelumnya, FIFA resmi mengganti tuan rumah pada Jumat (23/6), Peru diganti karena tidak siap secara fasilitas. Simak daftar lengkap negara peserta Piala Dunia U-17 di bawah ini.

    Daftar Lengkap Tim yang Lolos ke Piala Dunia U-17

    1. Inggris (UEFA)
    2. Prancis (UEFA)
    3. Jerman (UEFA)
    4. Polandia (UEFA)
    5. Spanyol (UEFA)
    6. New Caledonia (OFC)
    7. Selandia Baru (OFC)
    8. Kanada (CONCACAF)
    9. Meksiko (CONCACAF)
    10. Panama (CONCACAF)
    11. Amerika Serikat (CONCACAF)
    12. Argentina (CONMEBOL)
    13. Brasil (CONMEBOL)
    14. Ekuador (CONMEBOL)
    15. Venezuela (CONMEBOL)
    16. Burkina Faso (CAF)
    17. Mali (CAF)
    18. Maroko (CAF)
    19. Senegal (CAF)
    20. Indonesia (AFC/Tuan Rumah)
    21. Iran (AFC)
    22. Jepang (AFC)
    23. Korea Selatan (AFC)
    24. Uzbekistan (AFC)
  • The Corrs Sambangi Indonesia, Promotor Siapkan 10ribu Tiket, Ini Harganya.

    The Corrs Sambangi Indonesia, Promotor Siapkan 10ribu Tiket, Ini Harganya.

    The Corrs band legendaris asal Irlandia bakal sambangi Indonesia untuk menghibur para fansnya di Indonesia pada tanggal 18 Oktober 2023 mendatang di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta.

    Konser The Corrs ini menjadi bagian dari tur reuni 4 bersaudara Andrea (lead vocals), Sharon (violin, piano, vocals), Caroline (drums, piano, vocals), and Jim (guitar, piano, vocals) yang telah hiatus kurang lebih selama 18 tahun lamanya.

    “Setelah penantian lama, kami sangat antusias menyambut kedatangan mereka karena sudah sangat lama ditunggu di Tanah Air”. The Corrs akan membawa kita bernostalgia dengan lagu-lagu hits mereka yang melegendaris”, kata Ravel Junardy selaku CEO Ravel Entertainment.

    The Corrs
    Ravel Junardy (CEO Ravel Entertainment) – Naomi Claudya Siahaan (Marketing Communication Manager Ravel Entertainment)

    Dipuji sebagai “band keluarga” paling sukses yang muncul dari akhir tahun 90-an grup ini dijadwalkan terbang ke tanah air untuk membawakan lagu-lagu hits mereka “Breathless”, “Runaway”, “What Can I Do”, dan “All The Love in The World” secara langsung kepada para penggemarnya di Indonesia, yang telah menjadikan lagu-lagu grup ini sebagai soundtrack yang mewarnai hidup mereka, terutama karena kepiawaian The Corrs dalam menciptakan lagu-lagu yang tulus dan suara yang dibuat dengan baik.

    Dibentuk secara resmi pada tahun 1990 di Dundalk, County Louth Irlandia, grup ini telah merilis tujuh album yang mendapat banyak pujian (termasuk debut mereka pada tahun 1995, Forgiven, Not Forgotten, dan album lanjutan mereka pada tahun 1997, Talk On Corners, album tersukses mereka hingga saat ini), sejumlah single, dan telah menjual 40 juta keping album di seluruh dunia. Mereka juga berhasil memenangkan 24 penghargaan dari 48 nominasi sepanjang karier mereka, termasuk BRIT Award untuk ‘Band Internasional Terbaik’ pada tahun 1999 dan dua nominasi Grammy Award pada tahun 2001 untuk lagu “Breathless” dan “Rebel Heart”.

    Selain pencapaian di industri musik, band ini dan para anggotanya juga dipuji di seluruh dunia karena kegiatan filantropi mereka serta mendapat pujian atas upaya dan kontribusi mereka untuk berbagai gerakan dan kegiatan sosial dan kemanusiaan, bersama dengan para artis terbesar di dunia, sekaligus tetap mempertahankan hubungan yang mendalam dengan para penggemar mereka di seluruh dunia.

    The Corrs

    Tidak dapat dipungkiri, karir Band ini selama satu dekade dalam menghasilkan banyak lagu hit yang telah mewarnai hati dan kehidupan para penggemar musik dari berbagai generasi adalah pengalaman yang tidak boleh dilewatkan oleh siapa pun dan ini merupakan kesempatan sekali seumur hidup bagi penggemar musik yang sungguh-sungguh ingin mengenang kembali masa di mana karya-karya mereka terasa begitu hidup dan dekat dengan kita.

    Ravel Entertainment selaku promotor musik bakal menjual 10 ribu tiket. Tiket konser The Corrs di Jakarta dapat dibeli pada mulai 21 Juni 2023 melalui laman resmi thecorrsjakartacom.

    “Pada konser kali ini, kita ingin membangun suasana intimate bersama para penonton. Dengan 10.000 tiket, kami sudah mempersiapkan segala kemungkinan yang biasanya terjadi. Pemilihan Beach City International Stadium Ancol sudah kami pertimbangan seperti tempat parkir yang luas sehingga tidak perlu berjubel, venue yang luas pastinya bisa memudahkan.”jelas Naomi Claudya Siahaan – Marketing Communication Manager Ravel Entertainment saat konferensi pers di Cafe Kawasan Kebayoran Baru, Jumat (16/6/2023).

    The Corrs
    Ravel Junardy (CEO Ravel Entertainment) – Naomi Claudya Siahaan (Marketing Communication Manager Ravel Entertainment)

    Untuk pembelian tiket, Ravel bekerjasama dengan Tokopedia sehingga para calon penonton dapat langsung membeli di platform tersebut. Dengan 5 kategori tiket yaitu, Festival (Standing) Rp 2.000.000, VIP Platinum (Seating) Rp 4.500.000, Gold (Seating) Rp 3.500.000, Silver (Seating) Rp 1.500.000, Bronze (Seating) Rp 1.000.000.

    “Sebenarnya kita mengikuti pihak The Corrs-nya. Kalau pendapat atau pribadi sebenarnya untuk merasakan nostalgia ini bukan harga yang mahal,” ungkap Naomi

    The Corrs

    “Sebenarnya best view-nya aja sih, dan tiket ini tuh sudah melalui diskusi dengan manajemen-nya The Corrs,” tutup Ravel Junardy (EH).

  • Stadion Nasional My Dinh Diklaim Lebih Baik Jelang Laga Semifinal Piala AFF 2022

    Stadion Nasional My Dinh Diklaim Lebih Baik Jelang Laga Semifinal Piala AFF 2022

    Vietnam akan menjamu Indonesia pada leg kedua semifinal Piala AFF 2022, Senin (9/1) malam WIB. Markas Golden Stars yakni Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, kini diklaim sudah dalam kondisi yang jauh lebih baik untuk menggelar laga tersebut.

    Diwartakan Bongdaplus, sebelumnya Stadion Nasional My Dinh berkapasitas 40 ribu penonton ini sempat mendapat sejumlah kritik. Itu lantaran kondisi rumput yang keras serta kebersihan area stadion kurang terjaga.

    Namun, kini berkat bantuan dari pemerintah setempat, stadion yang dibangun pada 2002 silam itu seperti punya wajah baru. Terlihat kondisi di dalam maupun sekitar lokasi stadion sudah rapi dan bersih.

    “Upaya dari Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata, Departemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga Umum dan Kompleks Olahraga My Dinh telah membantu Stadion My Dinh memiliki penampilan yang lebih positif, sebelum leg kedua semifinal Piala AFF 2022 antara dua tim. Vietnam dan Indonesia terjadi,” tulis laporan tersebut.

    Sebanyak 100 sukarelawan telah dikerahkan untuk membersihkan area stadion jelang laga semifinal Piala AFF. Oleh karena itu, dewasa ini Stadion Nasional My Dinh tampak berubah penampilannya.

    Hal ini juga dilakukan demi bisa menyambut seluruh suporter baik kubu tuan rumah maupun tim tamu. Dengan ini diharapkan pada laga nanti seluruh penggemar dapat nyaman saat menonton pertandingan.

    Kendati Stadion Nasional My Dinh sudah lebih baik secara kebersihan, namun masih ada kritik terhadapnya. Itu karena rumput stadion hingga kini masih belum berwarna hijau cerah sehingga kualitasnya masih diragukan.

    Akan tetapi, secara keseluruhan stadion kebanggaan rakyat Vietnam itu sudah siap untuk menghelat laga semifinal nanti. Dijadwalkan bentrok antara Vietnam vs Indonesia akan berlangsung pada Senin (9/1) mulai pukul 19.30 WIB.

    Adapun pada leg pertama di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia seri 0-0 dengan Vietnam. Indonesia punya peluang lolos ke final jika minimal meraih hasil seri dengan mencetak gol sebab adanya aturan gol tandang.

  • Bikin Gempar! TXT Mendadak ke Indonesia Untuk Jadwal Misterius

    Bikin Gempar! TXT Mendadak ke Indonesia Untuk Jadwal Misterius

    TXT sukses menggemparkan para penggemar karena mendadak muncul di Bandara Internasional Incheon Seoul. Hal ini karena TXT diungkapkan akan melenggang ke Indonesia untuk jadwal yang masih menjadi misteri.

    TXT sendiri tampil dengan gaya yang sangat santai bak akan nongkrong. Meski begitu, Soobin, Yeonjun, Beomgyu, Taehyun, dan Huening Kai memastikan memakai pakaian hangat mengingat Korea Selatan berada di musim dingin.

    Soobin tampil dengan mengenakan jaket hitam dipadu sweat pants senada. Yeonjun menjadi satu-satunya yang sedikit mencolok karena memakai hoodie cokelat dan celana abu-abu.

    Beomgyu memakai kaos hitam dipadu hoodie abu-abu gelap serta memakai jaket bomber dan sweat pants hitam. Taehyun memakai kaos oblong hitam dipadu celana denim gelap lalu memakai jaket puffer abu-abu muda. Sang maknae, Huening Kai serba hitam dengan mengenakan hoodie dan sweat pants dari seri sama.

    00466569s1
    Newsen

    Kabar ini sontak langsung membuat para penggemar bertanya-tanya. Apalagi Oktober tahun lalu, boy grup ini baru saja ke Indonesia untuk menggelar konser solo mereka.

    00466569se2
    Twitter

    Salah satu penggemar kemudian membeberkan percakapannya dengan seorang teman bahwa tahun lalu boy grup ini disebut-sebut merencanakan pergi ke Lombok, Nusa Tenggara Barat. TXT disebut-sebut sudah membayar untuk katering secara lunas namun kala itu kedatangan mereka batal. Meski begitu, tentu tidak dapat dipastikan apakah benar-benar menuju ke Lombok.

    Para penggemar pun ramai berharap agar jadwal TXT ke Indonesia berhubungan dengan “The SOOP”. Namun, tentu harapan para penggemar ini belum bisa dipastikan sampai terdapat pernyataan dari BigHit Music.

  • Ketua DPD RI: Hadapi Masa Depan, Indonesia Harus Lakukan Reposisi dan Perkuat Keunggulan

    Ketua DPD RI: Hadapi Masa Depan, Indonesia Harus Lakukan Reposisi dan Perkuat Keunggulan

    Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengatakan Indonesia harus melakukan reposisi dan memperkuat keunggulan untuk menghadapi perubahan global di masa depan.

    Saat mengisi dialog publik Kebangsaan dan Tata Negara Indonesia di Kantor Daerah DPD RI Jawa Tengah, Jumat (11/11/2022), LaNyalla mengatakan masa depan Indonesia harus dipersiapkan dari sekarang.

    Ia melanjutkan, setiap negara memiliki keunggulan berbeda. Ada yang memiliki keunggulan kompetitif, ada pula yang memiliki keunggulan komparatif.

    Korea Selatan misalnya, mereka sudah melaunching posisi masa depannya sebagai negara industri senjata dan alat berat di Asia. Begitu pun dengan Arab Saudi yang meluncurkan Saudi Vision 2023 dengan membangun kota baru di Kota Neom sebagai magnet pariwisata dunia.

    “Arab Saudi mulai menyadari bahwa minyak mereka akan habis dan menjadi energi yang bukan primadona lagi,” tutur LaNyalla.

    Sementara Uni Emirat Arab konsisten dengan membangun ikon raksasa yang menjadi magnet dunia. Saat ini, mereka sedang menyiapkan Replika Bulan di Dubai. Dengan demikian, turis mancanegara tak perlu naik SpaceX untuk ke Bulan, cukup ke Dubai.

    “Lalu, Tiongkok sudah memulai proyek menyulap kawasan gurun mereka menjadi hijau. Gurun yang bisa ditanami,” papar LaNyalla. Maklum saja, karena Tiongkok harus memikirkan makan tiga kali sehari bagi 1,5 miliar penduduknya.

    Contoh lainnya adalah Amerika yang akan tetap memastikan keunggulan kompetitif mereka sebagai garda terdepan ekonomi. Karena, ratusan perusahaan raksasa dunia dimiliki oleh warga negara Amerika dan berkantor pusat di Amerika. Sebut saja Apple, Alphabet, yang merupakan induk usaha Google, Microsoft, Tesla, Facebook, Zoom, JP Morgan, Bank of America, Chevron, Freeport McMoran, Citibank, KFC dan ratusan lainnya.

    “Mereka semua tidak memindahkan kantor atau unit usahanya keluar dari Amerika Serikat, sehingga miliaran US Dolar keuntungan mereka terdistribusi menjadi pemasukan pajak bagi pemerintah Amerika Serikat,” ulas LaNyalla.

    Begitu pula industri lainnya, seperti industri film Hollywood yang sampai hari ini mampu mencetak laba miliaran US Dolar dari monetize royalty atas pemutaran film-film produksi mereka di ratusan negara di dunia. Dan industri-industri lainnya, termasuk farmasi, vaksin dan obat-obatan serta industri militer dan penerbangan.

    “Lantas bagaimana dengan Indonesia? Apa yang harus disiapkan? Menurut LaNyalla, Indonesia adalah negara yang memiliki keunggulan komparatif.

    “Indonesia adalah negara yang memiliki anugerah yang diberikan oleh Allah SWT melalui iklim di garis khatulistiwa, tanah yang subur, laut yang luas, garis pantai terpanjang kedua di dunia, hutan dengan bio-diversity yang lengkap, sumber daya alam dan mineral di dalam bumi, serta alam yang sangat indah,” tutur LaNyalla.

    Senator asal Jawa Timur itu melanjutkan, Indonesia merupakan negara kepulauan yang jarak bentang dari Sabang sampai Merauke sama dengan jarak dari London sampai Kazakhstan. Sedangkan bentangan dari Miangas sampai Pulau Rote sama dengan jarak dari Moskow sampai Kairo.

    “Sudah seharusnya Indonesia menjadi negara unggul dan kuat, karena kita memang memiliki keunggulan komparatif. Oleh karena itu, sering saya katakan bahwa Indonesia seharusnya menjadi harapan hidup penduduk bumi. Karena Indonesia sangat bisa menjadi lumbung pangan dunia, sekaligus penyedia oksigen bagi penduduk bumi melalui hutan Indonesia,” tuturnya.

    Ia menambahkan, Indonesia juga sangat bisa menjadi surga pariwisata alam yang natural.

    Namun, yang terjadi justru paradoksal di masyarakat. Jutaan rakyat Indonesia sangat miskin. Dan ratusan juta lainnya rentan menjadi miskin. Sementara hanya segelintir orang yang memiliki kekayaan dan menguasai sumber daya alam dan lahan di Indonesia.

    “Yang terjadi, semakin hari oligarki ekonomi semakin membesar dan menguasai apa saja. Termasuk menguasai cabang-cabang produksi yang penting bagi hajat hidup orang banyak,” kata LaNyalla.

    LaNyalla menyatakan seharusnya ekonomi Indonesia dijalankan dengan tiga pilar utama yakni koperasi atau usaha rakyat, perusahaan negara dan swasta, baik swasta nasional maupun asing. Ada pula pembagian tegas antara public goods yang harus dikuasai negara dan wilayah commercial goods yang bisa dikerjakan oleh swasta nasional maupun asing, serta irisan di antara keduanya, dimana negara harus sebagai mayoritas pengendali.

    “Konsep inilah yang tertuang dalam Pasal 33 naskah Asli Undang-Undang Dasar 1945 beserta Penjelasannya. Sebelum dilakukan Amandemen Konstitusi pada tahun 1999 hingga 2002 silam,” jabar LaNyalla.

    “Itulah mengapa saya menawarkan gagasan untuk kita mengingat dan membaca kembali pikiran para pendiri bangsa. Tentang sistem demokrasi dan sistem ekonomi yang paling sesuai dengan bangsa yang super majemuk ini. Bangsa yang sangat luas dan kaya akan sumber daya alam ini,” tambah LaNyalla.

    Hadir dalam kesempatan itu Senator asal Jawa Tengah, Bambang Sutrisno dan Abdul Kholik, Kepala Kantor DPD RI Jawa Tengah Fahri Okta Syakban beserta jajaran, narasumber dari Sekolah Tinggi Agama Islam Setia Wali Sembilan Semarang, M Adib Ridwan Azizy, M.H dan puluhan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Setia Wali Sembilan Semarang.

  • LaNyalla Jelaskan Beda Konsep Ekonomi Pancasila dan Kapitalis ke Mahasiswa Polije

    LaNyalla Jelaskan Beda Konsep Ekonomi Pancasila dan Kapitalis ke Mahasiswa Polije

    Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, memaparkan perbedaan mencolok konsep ekonomi Pancasila dan ekonomi kapitalis saat mengisi Kuliah Umum di Politeknik Negeri Jember (Polije).

    “Sistem ekonomi Pancasila pastinya akan memperkaya rakyat. Sedangkan sistem ekonomi kapitalis justru memperkaya Oligarki,” kata Ketua DPD RI LaNyalla, Selasa (25/10/2022).

    Namun, negara ini justru menerapkan konsep ekonomi kapitalis yang mengejar angka pertumbuhan ekonomi yang ekuivalen dengan tax ratio. Mekanisme ekonomi diserahkan pada pasar, yang semakin memperkaya orang per orang pemilik modal, termasuk asing.

    “Posisi negara, sudah tidak lagi menguasai secara mutlak bumi air dan kekayaan alam. Negara hanya akan menjadi ‘Host’ atau Master of Ceremony untuk memberi karpet merah kepada siapapun investor yang akan membangun di Indonesia. Dengan segala macam bonus yang diberikan. Mulai keringanan pajak hingga HGB yang bisa diperpanjang sampai 160 tahun,” ungkap Ketua DPD RI.

    Negara juga hanya menjadi pemberi Ijin Konsesi atas Tambang Emas dan Batubara serta mineral lainnya, pemberi Ijin atas penggunaan hutan untuk lahan sawit. Negara hanya menjadi pemberi Ijin atas investasi Smelter Nikel milik Tiongkok.

    Negara hanya mendapat royalti dan pajak ekspor dari Kekayaan Alam Indonesia yang dikuras oleh Oligarki Ekonomi, yang berkolaborasi dengan asing.

    “Itulah mengapa APBN Indonesia selalu minus. Sehingga harus ditutup dengan utang luar negeri yang bunganya sangat tinggi,” ucap Ketua DPD RI.

    Semua itu terjadi setelah Amandemen Konstitusi tahun 1999 sampai 2002, terutama Pasal 33 naskah asli UUD 1945 beserta Penjelasannya yang diubah semula 3 ayat menjadi 5 ayat dan menghapus total Naskah Penjelasannya.

    Padahal sesuai rancangan sistem ekonomi para pendiri bangsa, seharusnya kepentingan nasional suatu negara, terutama dalam konteks ekonomi adalah di atas segala-galanya.

    “Rumusan para pendiri bangsa sudah tepat dan paling sesuai dengan negara yang memiliki keunggulan komparatif seperti Indonesia melalui kekayaan Sumber Daya Alam dan segala isinya, baik yang di darat maupun di laut,” papar Ketua DPD RI.

    LaNyalla melanjutkan, sistem ekonomi Indonesia yang dikenal dengan sistem ekonomi Pancasila itu, pada hakikatnya adalah, negara harus berkuasa penuh atas bumi air dan kekayaan di dalamnya. Termasuk menguasai cabang-cabang produksi yang penting bagi hajat hidup orang banyak.

    Sehingga ekonomi Indonesia yang dijalankan dengan tiga pilar utama yakni koperasi atau usaha rakyat, perusahaan negara dan swasta, baik swasta nasional maupun asing berjalan proporsional.

    “Dengan posisi pembagian yang tegas, antara wilayah public goods yang harus dikuasai negara, dan wilayah commercial goods yang bisa dikerjakan oleh swasta nasional maupun asing, serta irisan di antara keduanya, dimana negara harus sebagai mayoritas pengendali,” ulas LaNyalla

    Tokoh asal Bugis yang besar di Surabaya itu menegaskan sudah seharusnya Indonesia menjadi negara unggul dan kuat. Sebab, Indonesia memang memiliki keunggulan komparatif.

    Untuk itulah LaNyalla berharap, mahasiswa dan kalangan akademisi di perguruan tinggi membaca kembali pikiran-pikiran para pendiri bangsa.

    Tentang sistem demokrasi dan sistem ekonomi yang paling sesuai dengan geografis dan keunggulan komparatif bangsa ini.

    “Karena itulah saya mengajak kita semua kembali ke Undang-Undang Dasar 1945 naskah asli. Untuk kemudian disempurnakan dengan cara adendum, sehingga tidak menghilangkan Pancasila sebagai Norma Hukum Tertinggi,” tutur Lanyalla.

    Hadir Direktur Politeknik Negeri Jember, Saiful Anwar, S.Tp, M.P, Para Wakil Direktur, Para Kabag, Ketua jurusan, dosen dan seluruh organ kemahasiswaan, serta mahasiswa wirausaha merdeka di Polije.

  • Bertemu Dubes dan Perwakilan Kadin di Singapura, Ketua DPD RI Bicara Cita-Cita Masa Depan Indonesia

    Bertemu Dubes dan Perwakilan Kadin di Singapura, Ketua DPD RI Bicara Cita-Cita Masa Depan Indonesia

    Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mencita-citakan Indonesia masa depan adalah negara yang menjadi Lumbung Pangan Dunia dengan mengoptimalkan keunggulan komparatif iklim, kesuburan tanah, dan potensi lautnya.

    Indonesia juga diharapkan menjadi harapan hidup penduduk bumi dengan penyediaan Oksigen melalui Biodiversity Hutan dan menjadi surga pariwisata alam natural di dunia.

    “Inilah yang sekarang saya kampanyekan, untuk menata ulang Indonesia, agar Negara kembali berdaulat, berdikari, mandiri. Agar cita-cita itu bisa diwujudkan,” kata LaNyalla saat bertemu perwakilan Kadin dalam kunjungan kerjanya di Singapura, Rabu (12/10/2022).

    Hadir juga dalam kesempatan itu Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Suryo Pratomo, perwakilan atase ekonomi, atase perdagangan & perwakilan BKPM.

    Menurut LaNyalla, Indonesia sebenarnya negara kaya raya karena memiliki keunggulan Komparatif Sumber Daya Alam, Biodiversity Hutan serta iklim dan tanah yang subur serta hasil laut yang melimpah.

    “Namun sejak tahun 80-an, ada upaya sistematis yang membuat negara harus melepaskan diri dari penguasaan atas Sumber Daya Alam juga cabang produksi yang penting bagi hajat hidup orang banyak,” ucap Senator asal Jawa Timur itu.

    Bahkan, lanjutnya, negara seolah dipaksa untuk menyerahkan penguasaan SDA kepada Swasta Nasional maupun Swasta Asing, atau share holder antara mereka. Sehingga tidak ada lagi pemisahan yang tegas antara public goods dan commercial goods atau kuasi di antara keduanya.

    “Negara ibaratnya hanya sebagai “host” atau master of ceremony alias “MC” untuk investor yang akan mengeruk Sumber Daya Alam dan lahan hutan di Indonesia. Hal itu dilakukan hanya demi angka Pertumbuhan Ekonomi yang ekuivalen dengan Tax Ratio. Padahal seharusnya Negara dengan keunggulan Komparatif seperti Indonesia, lebih mengutamakan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP),” paparnya.

    Itulah, kata LaNyalla, kesalahan paradigma. Sehingga banyak sekali “Paradoksal” yang terjadi di Indonesia. Dimana negara yang kaya raya dengan sumber daya alam ini, justru memiliki ratusan juta penduduk miskin dan rentan miskin. Sementara segelintir orang menjadi sangat kaya raya.

    Puncak dari kesalahan sistem itu terjadi saat Indonesia melakukan Amandemen Konstitusi tahun 1999 hingga 2002, dimana telah mengganti isi pasal-pasal Konstitusi Indonesia lebih dari 95 persen.

    “Akibatnya Indonesia sudah meninggalkan Konsep Bernegara yang dirumuskan para pendiri bangsa. Kita justru menjabarkan ideologi baru, bukan lagi Pancasila, tetapi Individualisme juga Liberalisme. Karena itu hari ini Indonesia menjadi negara dengan sistem ekonomi Kapitalis Liberal,” tuturnya.

    Oleh karena itu, di berbagai kesempatan, dirinya selalu mengkampanyekan untuk menata ulang Indonesia demi menghadapi tantangan masa depan yang akan semakin berat bagi anak cucu.

    “Arah perjalanan bangsa ini semakin menjauh dari cita-cita yang tertuang dalam nilai-nilai Pancasila juga pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Untuk itu kita harus kembali kepada Pancasila. Agar kita tidak menjadi bangsa yang durhaka kepada para pendiri bangsa. Agar tidak menjadi bangsa yang tercerabut dari akar bangsanya. Agar kita tidak menjadi bangsa yang kehilangan jati diri juga karakter,” ungkap dia.