Presiden FIFA, Gianni Infantino menyinggung soal jadwal penyelenggaraan Liga Indonesia dalam surat uang dikirim ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Surat tersebut dikirim FIFA sebagai wujud tindaklanjut pembicaraan per telepon Jokowi dengan Presiden FIFA,.
Ada beberapa poin dalam surat tersebut yang harus jadi pertimbangan untuk penyelenggaraan Liga Indonesia, yaitu untuk laga Liga 1, Liga 2, dan Liga 3.
Pada poin ke-4 tentang Match Scheduling, FIFA mengimbau soal jam main Liga Indonesia. Intinya, kick off bisa dipertimbangkan tidak lebih dari jam 5 sore dan semua laga harus di akhir pekan.
“Ini dapat mencakup pertimbangan penjadwalan pertandingan selambat-lambatnya pukul 5 sore dan di televisi hanya pada hari Sabtu dan Minggu, yang mencerminkan korelasi antara waktu kick-off sebelumnya dan pengurangan insiden peristiwa kekerasan di tempat lain,” tulis FIFA dalam suratnya tersebut.
Sebelumnya, pada 12 September, Arema FC dan Polres Malang meminta perubahan kick-off laga lawan Persebaya. Mereka sepakat meminta kick-off Arema kontra Persebaya dimajukan menjadi pukul 15.30 WIB.
Akan tetapi, pada 19 September, PT LIB menolak permintaan tersebut dan akhirnya laga tetap dimainkan pukul 20.30 WIB.
Dari tragedi Kanjuruhan setidaknya membuat 131 orang meninggal dunia dan lebih dari 300 orang luka-luka.
Namun, sebelum surat FIFA ini keluar, PSSI tampaknya tak melihat faktor main larut sebagai salah satu penyebab insiden.
Pada poin 4 tentang Match Scheduling, FIFA menerangkan alasan kenapa sebaiknya pertandingan tidak terlalu larut. Mereka menyinggung akses suporter untuk meninggalkan stadion dan pulang yang dinilai lebih aman jika laga tak terlalu larut.
“Ini juga bisa mengurangi tekanan pada infrastruktur transportasi umum dan memfasilitasi akses yang lebih mudah bagi para suporter ke transportasi umum, sehingga membuat keberangkatan dari stadion lebih mudah dan lebih aman,” tulis FIFA.