Mantan Ketum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule membantah bahwa PSSI periode kepengurusannya ada tunggakan utang hingga Rp 100 miliar.
Namun, Iwan Bule menganggap wajar apabila ada utang yang ditinggalkan pada era kepengurusannya. Namun, jumlahnya tidak sampai sebesar yang diberitakan.
Iwan Bule mengatakan, periode kepengurusan PSSI 2019 hingga 2023, Indonesia sedang digempur pandemi Covid -19 yang berdampak parah pada sepak bola Indonesia.
Malahan dia merasa saat itu beruntung karena PSSI masih bisa bergerak dalam situasi dikepung Covid-19.
Liga 1 2020 yang baru berjalan tiga pekan saja terpaksa dihentikan akibat virus dari China yang melanda seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Iwan Bule juga membanggakan bahwa selama kepengurusan PSSI eranya yang dilanda banyak masalah tidak ada pegawai yang dipecat dan di-PHK.
“Masih mending PSSI masih ada,” ujar pria yang kini jadi politisi Gerindra tersebut.
“Kami nyari (uang) ke sana kemari. Wajar tidak ada pemasukan, liga tidak berjalan kemudian juga timnas juga harus tetap main.”
“Kami tetap harus memberikan kontribusi, kemudian juga kepegawaian harus tetap ada, tidak ada yang dipecat, tidak ada yang di-PHK,” imbuhnya.
Perihal utang yang diklaim berada di angka ratusan miliar, Iwan Bule juga menepisnya dan menurutnya utang yang ditinggalkan eranya hanya sebesar Rp 30 miliar.
Iwan menyebut orang yang benar-benar tahu hal itu hanya Yunus Nusi selaku Sekjen PSSI di era dan saat ini. “Jadi tidak benar (utang) sampai 100 miliar ya,” kata Iwan.
“Bisa ditanyakan ke Sekjen sekarang, Sekjen-nya yang sekarang kan Sekjen saya juga. Itu tahu betul.”
“Makanya jangan sampai bicara yang tidak (anda) tahu dan tidak by data.”
“Jadi tidak sampai 100 miliar, itu tidak benar,” pungkasnya.
