Niat hati ingin membeli set top box (STB) karena mengikuti anjuran pemerintah agar bisa terus menyaksikan siaran TV, lelaki asal Kapanewon Jetis Bantul ini justru hanya mendapat dua bungkus garam kemasan. Ia tertipu mendapat dua bungkus garam ketika membeli STB secara online.
Aris menuturkan nasib apes tersebut ia alami beberapa hari yang lalu. Dia berniat membeli set top box televisi karena pemerintah mengumumkan akan menghentikan siaran televisi analog pada tanggal 1 November 2022.
“Saya ingin membeli STB agar tetap bisa menikmati siaran televisi secara digital karena televisi di rumah belum bisa menjangkau siaran digital,” kata dia, Jumat (4/11/2022).
Pengusaha layanan instalasi listrik inipun akhirnya melakukan browsing guna mencari barang dicarinya. Dia memang berniat membeli secara online karena dianggapnya lebih praktis dan tidak menyita waktu.
Beberapa marketplace sempat ia buka dan akhirnya ketemulah salah satu toko yang menawarkan STB di sebuah Marketplace kenamaan yang banyak diiklankan di berbagai media. Diapun memilih merek yang menurutnya kualitasnya lebih bagus ketimbang yang lain
“Saya liat harganya Rp 150 ribu. Harga pasaran memang segitu, naik turun sedikitlah. Ini ada kelebihannya bebas ongkir, saya kira disubsidi ongkir,” kata dia, dikutip dari kumparan.
Saat itu ia tidak memperhatikan dari mana toko tersebut berada sehingga berani menggratiskan ongkos kirim. Aris kemudian memasukkannya ke dalam keranjang dan beberapa saat kemudian mentransfer uang untuk membayar STB tersebut di rekening yang disebutkan.
Awalnya ia tidak curiga karena ketika dicek di aplikasi sudah ada pemberitahuan jika barang pesanannya tengah dikemas. Dan ia pikir barang pesanannya akan langsung dikirim seperti dirinya membeli barang lain.
“Nah saya itu mulai curiga kok ini lama sampainya. Lebih dari 4 hari, kayaknya seminggu itu. Padahal biasanya paling lama 4 hari,”kata dia.
Setelah sepekan lamanya menunggu akhirnya kirimannya pun tiba. Saat menerima barang dari kurir, ia merasa curiga karena ketika dia pencet kemasannya ternyata empuk. ia sempat protes dengan kurir yang mengirimnya karena di dalam aplikasi sudah terlanjur dipencet warna hijau sebagai tanda barang sudah diterima.
Karena curiga, Aris kemudian memanggil anak perempuannya untuk memvideo dirinya saat membuka paket kiriman tersebut. Dia ingin menggunakan video tersebut untuk protes ketika nanti barang yang diterima tidak sesuai pesanan.
“Saya minta anak untuk merekam saat membuka bungkusan wong mencurigakan. Nanti kan bisa untuk bukti”kata dia.
Kecurigaannya akhirnya terjawab, ternyata barang yang ada dalam kemasan tersebut bukan STB seperti pesanannya. Ia kecewa namun juga ingin tertawa barang yang dikirim hanyalah dua bungkus garam halus masing-masing seberat 1 ons.
Dan yang mengherankan, barang tersebut nampak seperti barang yang dikembalikan karena sudah ada tempelan alamat lain. Nampaknya setelah dikembalikan ke pengirim dari korban sebelumnya.
“barang tersebut dikemas lagi dan dikirim ke saya,”kata dia
Diapun kemudian tersadar dan memeriksa komentar-komentar dari toko online tempatnya membeli set top box tersebut. Ternyata dari beberapa komentar yang ada, ada juga yang sebelumnya tertipu seperti dirinya.
Kini meski siaran televisi analog sudah dihentikan oleh pemerintah namun dia belum juga membeli set top box agar bisa menonton televisi, ia masih enggan membeli set top box lagi. Rasa kecewanya masih terasa meskipun harganya tidak seberapa.