Atlet gulat Heru Fernandes peraih medali perak PON XX Papua tak mampu membendung air mata, saat medali dikalungkan usai bertanding di babak final gulat kelas 65 kilogram gaya bebas putra.
Tersirat, bukan kekalahan di babak final yang ditangisi Heru Fernandes, namun ketika ia berjuang dan berlatih agar bisa berprestasi untuk Sumatera Barat di PON XX Papua, ia justru mengalami nasib cukup miris. Statusnya sebagai pegawai kontrak diputus oleh Bupati Solok.
Tentu saja nasib yang diterima Heru Fernandes secara tidak langsung mempengaruhi mentalnya yang tengah mempersiapkan diri menghadapi PON XX di Papua.
Ketika medali perak dikalungkan, tak sedikit pun terlintas senyum di bibirnya, meski seluruh kontingen berupaya memberikan semangat kepada dirinya.
Heru Fernandes sendiri meraih perak berturut-turut di ajang PON. Sebelum di PON Papua, ia juga mendapatkannya di PON Jawa Barat 2016.
Pada, PON Papua dirinya berjuang sekuat tenaga untuk meraih medali emas di kelas 65 kilogram gaya bebas putra, namun rezeki belum berpihak kepada dirinya.
Hasilnya dirinya kalah di final dengan lawan yang dikalahkannya di babak penyisihan.
Kondisi demikian, Manajer Gulat Sumbar Andre Algamar menjanjikan Heru sebagai pegawai kontrak di instansi pemerintahan atau non-pemerintahan di Kota Padang.
“Kita melihat perjuangan Heru Fernandes yang berjuang sekuat tenaga untuk membawa nama Sumbar di kancah nasional. Dia berlaga di babak final dan ini sebenarnya sudah juara tapi belum mendapatkan emas,” ujar Andre Algamar yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang ini.
Ia mengatakan ini apresiasi yang bisa diberikan hari ini untuk mendukung atlet yang berprestasi mengharumkan nama daerah.
“Saya tentu berterima kasih dengan kesempatan ini dan solusi bagi kehidupan saya dan keluarga di masa depan,” ujar Heru.