Iklan
Iklan

Rocky Gerung Sebut Kritikan Keras Bernada Caci Maki Dilontarkan untuk Menyadarkan Publik

Dua kebijakan Jokowi seperti IKN dan Omnibus Law itu bermasalah secara hukum dan tidak ada manfaatnya

- Advertisement -
Rocky Gerung menegaskan protes publik atas ucapannya yang bikin heboh terkait IKN dan ‘Presiden Jokowi bajingan yang tolol’ itu digiring oleh PDI Perjuangan.

Meski ia sudah meminta maaf, tapi Rocky Gerung menyebut permintaan maaf itu tidak untuk Presiden Jokowi dan PDIP.

“Saya minta maaf bukan kepada presiden dan bukan pada PDIP tapi saya minta maaf karena menimbulkan pro kontra atau lalu terjadi kehebohan sampai sekarang,” kata Rocky Gerung.

Dia juga menegaskan permintaan maaf itu jika caci maki itu dialamatkan kepada presiden secara personal. Akan tetapi, ia mengklaim kalau ucapannya itu diarahkan kepada Jokowi sebagai pejabat publik yang dialam demokrasi sah memberikan caci maki terhadap kebijakan publik.

“Saya berulang kali mengatakan kalau yang saya ucapkan itu terarah pada kebijakan. Saya kritik kebijakan IKN dan Omnibus Law,” ujarnya.

Rocky menyebut kalau ucapannya memang keras dan bernada caci maki, akan tetapi itu adalah upaya untuk menyadarkan publik bahwa dua kebijakan Jokowi seperti IKN dan Omnibus Law itu bermasalah secara hukum dan tidak ada manfaatnya.

“Kritik saya kalau saya enggak bisa bangunkan orang dengan wekker, ya saya siram air,” katanya.

Mantan Dosen Universitas Indonesia itu juga mengatakan bahwa kemarahan publik adalah hasil rekayasa dari PDIP, dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto adalah orang yang mengorkestrasi kemarahan publik tersebut.

“Itu amarah yang direkayasa, tanya pada PDIP, Hasto, dia dulu bilang bahwa Rocky Gerung musti dipenjara, lalu relawan-relawan ikut. Puluhan laporan diokrestasi oleh PDIP, saya akan buktikan,” pungkasnya.

Trending Topic

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Iklan

Iklan

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA