Iklan
Iklan

Sejarah Dibalik Hubungan Prabu Siliwangi dan Nyi Roro Kidul

- Advertisement -
Kisah Prabu Siliwangi dan Nyi Roro Kidul kerap kali dianggap Mitologi oleh masyarakat Jawa padahal beberapa literasi kuno peninggalan kerajaan Pajajaran justru menunjukan fakta keberadaan mereka yang hidup di antara abad 13-15 Masehi.

Prabu Siliwangi

Nama Prabu Siliwangi bisa dilacak pada teks kuno peninggalan kerajaan Padjajaran, Prabu Siliwangi disebut dalam Naskah Parahyangan, Naskah Sanghyang Siksa Kandang Karesian, Naskah Carita Purwaka Caruban Nagari, Naskah Bujangga Manik, dan masih banyak naskah lain. Keberadaan Prabu Siliwangi yang paling kuat tertulis di prasasti Batutulis di Bogor, Jawa Barat. Teks itu diukir Prabu Surawisesa, Raja Padjajaran   yang berkuasa selama 14 tahun (1521-1535 M). Bunyi dari teks itu menceritakan seorang anak yang kagum pada kepempimpinan ayahnya sebelum meninggal dunia. Ayah Raja Prabu Surawisesa adalah Sri Baduga yang disebut dalam tesk Pasasti Batutulis sebagai Prabu Siliwangi.

Prabu Siliwangi
Foto: Ilustarisi

Teks Prasasti Batutulis: Wangna pun ini sakakala, prebu ratu purane pun, diwastu diya wingaran prebu guru dewataprana. di wastu diya Prabu Siliwangi, di wastu diya wingaran sri baduga maharaja ratu haji di pakwan pajajaran seri sang ratu dewata. pun ya nu nyusuk na pakwan. diva anak rahyang dewa niskala sa(ng) sida mokta dimguna tiga i(n) cu rahyang niskala-niskala wastu ka(n) cana sa(ng) sida mokta ka nusalarang. ya siya ni nyiyan sakakala gugunungan ngabalay nyiyan samida, nyiyan sa(ng)h yang talaga rena mahawijaya, ya siya, o o i saka, panca pandawa e(m) ban bumi.

Terjemahan Prasasti Batutulis:

Semoga selamat, ini tanda peringatan Prabu Ratu almarhum, dinobatkan dia dengan nama Prabu Siliwangi, dinobatkan dia sebagai Guru Dewataprana, dinobatkan (lagi) dia dengan nama Sri Baduga Maharaja Ratu Aji di Pakuan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata.

Prabu Siliwangi
Foto: Ilustrasi

Dialah yang membuat parit (pertahanan) Pakuan dia putera Rahiyang Dewa Niskala yang dipusarakan di Gunatiga, cucu Rahiyang Niskala Wastu Kancana yang dipusarakan ke Nusa Larang. Dialah yang membuat tanda peringatan berupa gunung-gunungan, membuat undakan untuk hutan Samida, membuat Sahiyang Telaga Rena Mahawijaya (dibuat) dalam (tahun) Saka “Panca Pandawa Ngemban Bumi”. Lokasi yang dimaksud Hutan Samida, diyakini saat ini menjadi Kebun Raya Bogor. Sedangkan Sangkala, dalam prasasti berarti angka 5541. Atau bila dibalik menjadi 1455 Saka (1533 Masehi).

Nyi Roro Kidul (Kandita)

Sejumlah literatur dan artikel, tidak dapat memastikan bahwa Nyi Roro Kidul pernah hidup dalam sejarah kerajaan di Nusantara. Namun jika ditarik benang merah dalam kisah sejarah kerajaan Pajajaran. Nyi Roro Kidul tampaknya bukan sosok mitos belaka.

Prabu Siliwangi
Foto: Ilustarasi

Prabu Siliwangi atau Sri Baduga memiliki istri bernama Kentring Manik, dari pernikahan mereka lahir anak laki-laki yang melanjutkan tahta raja ayahnya di Pajajaran yaitu Prabu Surawisesa. Sedangkan Sri Baduga juga memiliki istri lain bernama Nyi Sri Dewi Paranghayu yang banyak dipercayai oleh masyarakat Sunda berparas cantik dan memiliki anak bernama Kandita.

Naskah Parahyangan dan Naskah Sanghyang Siksa Kandang Karesian, menceritakan sejumlah konflik antara Nyi Sri Dewi Paranghayu dan Kentring Manik, Hingga Sri Badung membagi wilayah untuk istri mereka. Nyi Sri Dewi Paranghayu di bagian Selatan mencakup wilayah Sukabumi, Tasikmalaya, Garut dan Banten. Sementara Kentring Manik di wilayah utara Bekasi, Indramayu dan Cirebon.

Naskah Sanghyang Siksa Kandang Karesian bahkan dengan gamblang menceritakan Kentring Manik menyerang anak Nyi Sri Dewi Paranghayu dengan sihir, sehingga putri kandita terkena kusta dan harus pergi ke laut untuk mensucikan diri dan enggan kembali kekerajaan. Pada bagian ini yang sampai sekarang terus menerus dipercaya masyarakat dan menjadi kisah Nyi Roro Kidul bermula.

Nadoan

Pada rujukan Kitab Fiksi Enigma yang merupakan Jurnal ilmiah karya Demian Namri tahun 2023. Pada jurnal tersebut menceritakan mengenai hubungan erat antara Putri Kandita dan Prabu Siliwangi. Dijelaskan pada halaman 213, “Nadoan adalah seorang peri air pemimpin pasukan air yang mengabdikan dirinya kepada Prabu Siliwangi. Mereka bertemu di Hutan Sancang saat Prabu Siliwangi dikejar oleh Prabu Kian Santang yang merupakan anak dari Prabu Siliwangi yang saat itu sedang berselisih. Prabu Siliwangi menolong Nadoan yang saat itu terjerat di dataran dan tidak bisa kembali ke air”.

Demian memakai istilah Nadoan untuk menyebut Kandita, Sementara Raja Prabu Surawisesa disebut sebagai Prabu Kian Santang. Jurnal itu juga mengaitkan ritual yang dilakukan Kandita saat terkena kusta dan mensucikan diri di laut selatan Jawa

“Setelahnya Nadoan bersumpah untuk mengabdi kepada Prabu Siliwangi dan keturunannya dan membantunya ngahiang bersama kerajaannya ke alam Ghaib yaitu Phasmalith. Nadoan juga adalah sosok dibalik Nyi Roro Kidul. Sebelumnya Nadoan dengan wujud peri air adalah pemimpin pasukan air pantai selatan, namun saat Putri Kandita menyerahkan tubuhnya ke laut dengan melempar badannya dari tebing, saat diusir dari kerajaannya, Nadoan membantunya dan memindahkan jiwa Putri Kandita ke alam ghaib bersama leluhurnya, Nadoan diberikan mandat menggunakan tubuh Putri Kandita dan kemudian dikenal dengan nama Ratu Pantai Selatan Sosok Nadoan yang dipercaya dapat membawa kesuburan dalam air yang mengalir dijadikan simbol bagi kultus-kultus kuno penyembah peri air tersebut.

Ritual yang mereka jalankan melibatkan tumbal yang dikafani dan di masukan di air dalam kurungan ayam terbalik. Di atas kurungan ayam berisi mayat tersebut dihamparkan tikar bambu yang diisi sesajen diatasnya dan dilarungkan ke laut. Tikar yang mengambang di muara ini kerap menjadi momok yang diberi nama sulur bidar atau lulun samak di berbagai daerah”.

Trending Topic

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Iklan

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA