Seorang pria ditemukan tewas di lokasisasi liar Gunung Antang di Matraman, Jakarta Timur, Minggu (17/10/2021) pagi.
Jasad pria tersebut ditemukan terkapar di pinggir rel dengan beberapa luka, terutama pada bagian punggung dan bahu kanan. “Mungkin kena bacok, makanya banyak luka,” ujar salah satu warga setempat.
Pria tersebut berinisial S (45), seorang pelanggan pekerja seks komersial (PSK) di lokalisasi liar tersebut. Saksi mengatakan, sebelum ditemukan tewas, S dalam pengaruh minuman keras.
Sementara, polisi mengatakan, S tewas karena dikeroyok setelah cekcok dengan sekelompok orang.
Awalnya, S bersama enam temannya datang ke lokalisasi itu pukul 04.30 WIB. Mereka datang dalam keadaan mabuk dan berniat mencari hiburan. S kemudian melakukan “hubungan intim” dengan salah satu PSK di kawasan itu.
Namun, setelah itu S tidak mau membayar. “Akhirnya terjadi cekcok dengan kelompok yang ada di sana dan terjadi perkelahian,” ujar Kapolres Jakarta Timur Komisaris Besar Erwin Kurniawan, Senin (18/10/2021).
Para pelaku mengeroyok S yang ditinggal teman-temannya. Ada yang menggunakan tangan kosong, pecahan botol kaca, hingga badik.
Barang bukti diamankan berupa pecahan botol yang diduga digunakan pelaku untuk menusuk pria tersebut, sedangkan untuk badik belum ditemukan.
Polisi juga menemukan sepasang sepatu milik salah satu pengeroyok. Di sepatu itu terdapat bercak darah. “Jadi sempat berkelahi dan ini masih kami sampling ke Labfor Polri,” kata Erwin.
Polisi juga telah menangkap dua pengeroyok yang menyebabkan tewasnya S. Kedua pelaku itu berinisial JS dan FS. Keduanya dijerat Pasal 170 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Ayat 1 dan Ayat 2 tentang kekerasan dilakukan bersama-sama terhadap orang yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
“Dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara,” kata Erwin.
Polisi menduga, ada enam pengeroyok di lokasi, empat lagi masih buron. “Yang diduga terlibat enam, yang dua (sudah kami tangkap), JS dan FS itu. Kami cari empat orang lagi,” jelas Erwin.
Empat pelaku itu masing-masing berinisial AK, I, G, dan B. Erwin berjanji, jajarannya akan menangkap seluruh pengeroyok S. “Proses penyidikan akan terus berlangsung sampai tuntas,” pungkas Erwin.