Bupati Sleman Sri Purnomo dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Padahal ia bersama sembilan tokoh lainnya telah menjalani penyuntikan vaksin Covid-19 di Puskesmas Ngemplak, Kamis (14/1/2021).
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo mengungkapkan, kondisi Sri Purnomo setelah disuntik vaksin kondisinya cukup baik dan tidak merasakan efek samping apa pun.
“Jadi bukan menjadi positif gara-gara vaksin, tapi kebetulan saja seminggu yang lalu itu ikut vaksin lalu hari ini positif,” ujarnya, Kamis (21/1/2021).
Joko mengatakan, idealnya vaksinasi diberikan kepada seseorang sebanyak dua kali. Sehingga antibodi akan terbentuk secara optimal. “Diberikan dua kali, pertama dan kedua itu kita istilahkan penguat. Kalau memang baru satu kali belum memberikan efek kekebalan atau pembentukan antibodi belum memadai,” jelasnya.
Joko juga menambahkan, sebelum terkonfirmasi positif Covid-19, Sri Purnomo menjalani swab antigen karena merasakan gejala batuk-batuk. “Kemarin siang Pak Bupati meminta diperiksa swab antigen karena malam Rabunya merasakan batuk-batuk dan suhu tubuhnya 37,6 derajat jadi di atas 37,3,” ujarnya.
Swab antigen dilakukan oleh Dinas Kesehatan di rumah dinas bupati Sleman. “Tadi pagi PCR di rumah sakit, siang harinya keluar hasilnya ternyata positif,” tegasnya.
Meski terpapar Covid-19, Bupati Sleman Sri Purnomo mengalami gejala ringan. Bahkan, saat diperiksa paru-parunya bersih, tidak ada pneumonia.
“Guna meyakinkan diperiksa CT scan thorax atau paru dan ternyata tidak ada pneumonia yang khas untuk Covid-19. Jadi secara fisik semuanya bagus,” ungkapnya.
Sekda Kabupaten Sleman Harda Kiswaya mengatakan, bupati tengah menjalani isolasi mandiri di rumah dinas. “Hasil antigen kemarin dan hasil PCR tadi pagi itu (Bupati Sleman Sri Purnomo) positif (Covid-19),” kata Harda.
Harda juga menyampaikan, bupati saat ini dalam kondisi baik. “Kami bersyukur setelah dilakukan foto scan paru-paru dan sebagainya alhamdulilah semuanya kondisinya sangat baik, jadi OTG. Beliau melakukan isolasi mandiri di rumah dinas,” pungkasnya.