Seorang pelajar SMP di Kapanewon Ngawen Gunungkidul kedapatan membawa kondom di dalam tasnya saat razia pelajar. Akibatnya, pelajar ini lantas mendapatkan pembinaan dari kepolisian dan kemudian diserahkan ke pihak sekolah serta wali murid.
Pelajar SMP yang berinisial DS ini adalah salah satu dari belasan siswa yang diamankan oleh jajaran Polsek Ngawen dalam razia pelajar yang mereka lakukan. Polsek Ngawen menggelar razia dengan sasaran pelajar yang berada di luar sekolah pada saat jam pelajaran.
Kapolsek Ngawen AKP Suhariyanto menuturkan pihaknya menggelar patroli dan edukasi terhadap para pelajar yang berada di luar sekolah pada jam pelajaran. Sebanyak 15 personil mereka kerahkan dalam kegiatan ini.
“Kami juga melakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan dan kelengkapan surat-surat kendaraan yang dibawa oleh para pelajar,” tutur dia, dikutip dari kumparan Selasa (11/10/2022).
Patroli dan edukasi ini mereka lakukan untuk mencegah kenakalan remaja. Terlebih belakangan di Gunungkidul mulai marak kejahatan jalanan.
Sasaran kegiatan ini, lanjut dia, adalah pelajar-pelajar yang berada di luar sekolah pada jam pelajaran. Di antaranya seperti warung, pusat perbelanjaan dan lokasi strategis lainnya yang sering jadi tempat nongkrong pelajar yang bolos sekolah.
“Dengan adanya sejumlah razia pelajar yang nongkrong bersama-sama di luar sekolah cukup rawan dan berpotensi menimbulkan gangguan ketertiban dan keamanan masyarakat,” tutur dia
Polisi pun mengamankan belasan pelajar yang kedapatan membolos. Mereka juga melakukan razia pelajar termasuk barang-barang dari para pelajar itu.
“Kami menemukan satu buah kondom yang dibawa oleh DS pelajar SMP di Ngawen. Kami kaget juga,” ujar dia.
Pihaknya juga menemukan empat bungkus rokok, delapan buah HP namun tidak ditemukan Barang terlarang seperti Narkoba. Polisi juga mengamankan 8 unit sepeda motor.
Mereka kemudian melakukan pembinaan dan edukasi kepada razia pelajar SMP/SMA/SMK yang berhasil diamankan.
“Juga melakukan penertiban sepeda motor dengan knalpot tidak sesuai spesifikasi/ standart tujuannya untuk menjaga kenyamanan dan ketertiban di Kapanewon Ngawen serta mencegah terjadinya balap liar,” ujar dia.
Setelah itu, mereka kemudian melakukan konfirmasi dan koordinasi dengan pihak sekolah dan wali murid dan dilakukan pembinaan dan penyuluhan selanjutnya para siswa diserahkan kepada pihak sekolah dan orang tua untuk bimbingan lebih lanjut.