Iklan
Iklan

Edy Rahmayadi Ngamuk, Ada yang Tidak Beres dengan 8 Kota dan Kabupaten di Sumut

- Advertisement -
Edy Rahmayadi ngamuk, barangkali ini ini bukan cerita baru bagi Gubernur Sumatera Utara (Sumut) ini. Edy Rahmayadi ngamuk bukan tanpa alasan, karena sekitar delapan kota dan kabupaten di Sumut dinilai buruk dalam persoalan pelayanan publik.

Edy Rahmayadi ngamuk karena ada yang tidak beres dengan beberapa daerah di provinsi yang dia pimpin.

Delapan kota dan kabupaten yang buruk dan tak beres pelayanan publiknya adalah Nias, Labura (Labuhanbatu Utara), Labusel (Labuhanbatu Selatan),  Tapanuli Tengah, Padang Lawas, Sibolga, Toba Samosir dan Padang Lawas Utara,

Berdasarkan penilaian Ombudsman RI, delapan kota dan kabupaten ini masuk zona merah karena buruknya pelayanan publiknya.

“Itu artinya kalian tidak melayani rakyat dengan baik. Hanya saja tak ditulis oleh Bapak ini, karena Bapak ini orang Jawa. Kalau aku jadi ketua Ombudsman. Berarti tak ada layanan masyarakat yang bisa kalian buat,” ujar Edy Rahmayadi pada rapat koordinasi revitalisasi pelayanan publik di Provinsi Sumut, di Medan, dikutip dari Tribunnewsmedan.com, Jumat, 16 Desember 2022.

Gubernur Sumut ini meminta pada tahun 2023, wilayah yang kini pelayanan publiknya masuk ke dalam zona merah bisa naik ke zona kuning.

“Saya minta tahun depan 2023 tak ada lagi yang merah kalau bisa harus kuning. Dan yang kuning loncat ke yang hijau,” ujarnya.

Dari Hasil Survei Penilaian Kepatuhan terhadap standar layanan publik tahun 2021 yang dilakukan oleh Ombudsman RI pada Pemda se Sumut, ada delapan pemda berada di zona merah, 18 ada di zona kuning, dan yang berada di zona hijau ada delapan.

Delapan daerah yang masuk ke zona hijau adalah Medan, Pematang Siantar, Tebing Tinggi, Batubara, Humbang Hasundutan, Dairi, Kabupaten Deliserdang dan Tapanuli Selatan,

Sedangkan, pemda yang berada di zona kuning adalah Kabupaten Langkat, Tapanuli Utara, Serdangbedagai, Pemprov Sumut, Asahan, Padangsidempuan.

Kemudian, Karo, Samosir, Gunung Sitoli, Tanjungbalai, Binjai, Pakpak Bharat, Simalungun, Nias Utara, Mandailing Natal, Labusel, Labuhan Batu dan Nias Barat.

“Ini enggak nyogok dia untuk mendapatkan hijau. Kalau hijau dia standart melayani rakyat kita, ada tempat parkir, ada urusan pendidikan, urusan kesehatan, standar dia,” ujarnya.

Edy rahmayadi mengaku dari awal dirinya menjabat, semua pemda masih berada di zona merah.

“Ini dari awal saya menjabat semua merah ini. hingga tahun kemarin masih merah itu semua. Namun, sekarang alhamdulillah sudah mulai banyak yang kuning. Kita harus bersyukur banyak yang kuning. Inilah amanat kita dari rakyat, ini sebagai evaluasi,” pungkasnya.

Trending Topic

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Iklan

Iklan

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA