Gregoria Tunjung menghadapi wakil Korea Selatan, An Se-young, di final Australia Open 2022, Minggu (20/11). Gregoria belum berhasil meraih gelar perdananya.
Gregoria mendapatkan perlawanan sulit dari Se-young di Quay Centre, Sydney, Australia. Alhasil, Gregoria kalah dua gim langsung dengan skor 17-21 dan 9-21.
Ini adalah partai final BWF World Tour pertama yang ditembus oleh Gregoria. Sayangnya, pebulu tangkis 23 tahun itu belum mampu meraih gelar juaranya.
Gim 1 Australia Open 2022 Gregoria Tunjung vs An Se-young
Gregoria langsung tampil eksplosif, sementara Se-young bermain sedikit lebih tenang. Alhasil, Gregoria kehilangan dua poin pertama karena kesalahannya sendiri.
Terlihat perbedaan Gregoria dan Se-young dalam bermain, terutama dari pergerakan kakinya. Gregoria bergerak dengan cepat bahkan terkesan tergesa-gesa, sementara Se-young nampak lebih santai dengan langkah-langkah besar. 3-5.
Gregoria memainkan kombinasi pukulan lob dan permainan net untuk memaksa Se-young bergerak. Namun, power dan akurasi pukulan Gregoria kurang terukur. 5-7.
Gregoria menutup interval dengan keunggulan 11-9. Permainannya mulai tenang dan pengembalian-pengembaliannya lebih baik hingga bisa menyusul, Se-young pun dibuat jatuh-bangun.
Usai interval, lift Gregoria cukup bermasalah di mana ia kehilangan dua poin beruntun karena pukulannya keluar. 13-13. Hal tersebut dimanfaatkan oleh Se-young.
Se-young kerap melepaskan drop shot, meski Gregoria bisa menjemput shuttlecock, kombinasi serangan Se-young bisa mematikan langkah Gregoria. 13-15, 14-18.
Se-young memiliki recovery yang lebih baik, gerakannya tenang, taktis, dan pengembaliannya akurat. Gregoria, meski dengan gaya yang berbeda juga cukup solid, namun power-nya masih kurang terukur, ia pun harus menutup gim pertama dengan skor 17-21.
Gim 2 Australia Open 2022 Gregoria Tunjung vs An Se-young
Pada gim kedua, Gregoria banyak memanfaatkan drop shot dan memaksa Se-young untuk banyak bergerak. Akan tetapi, Gregoria masih didera inkonsistensi. 5-5.
Pertama, Gregoria masih belum mampu me-manage power pukulan, terkadang tak sampai dan di lain waktu keluar. Kedua, respons Gregoria kurang cepat, jadi terkadang tak siap dengan perubahan serangan Se-young yang cepat. 7-11.
Usai interval, Gregoria makin tertinggal dari Se-young. Ia nampak kelelahan dan pukulan-pukulannya makin tak menentu, di samping itu Se-young tetap konsisten. 9-17.
Pada akhirnya, Gregoria harus mengakui keunggulan Se-young. Gregoria gagal meraih gelar juara perdananya dengan kekalahan 9-21.