Menparekraf Lakukan Kunjungan ke Batam

- Advertisement -
Grand I Hotel, Batam, mendadak hangat. Semua dari Sandi. Menparekraf anyar hasil resufle jilid 2 Kabinet Jokowi itu emang mahir mencairkan suasana.

Menparekraf ini bahkan sudah melakukannya sejak sebelum sampai pintu ballroom, sibuk menyapa tiap orang mendekatinya. Sampai di ruang ballroom pun, kejadiannya sama.

Ya, begitulah Menparekraf Sandi emang ramah. Sepintas, jadi agak susah ngebedain ini selebriti apa pak menteri. Tapi intinya, di mana bumi dipijak, di situ Sandi disambut gempita..

Waktu didaulat ngasih sambutan, Menparekraf kelahiran Rumbai, Pekanbaru ini pun menyingkirkan ‘aura’ menterinya. Podium dibiarkannya melompong, ia malah cuma berdiri di sampingnya dan menyambar mic lalu mulai menyapa para tetamu…

Sebait pantun mengalir…suasana pun makin mencair.  Sempat terinterupsi tiga kali lantaran micnya ngadat, malam itu Sandi berorasi dengan gayanya yang khas dan diselingi joke2 ringan.

“20 tahun lalu, usai di-phk, saya pernah membuka usaha di Batam. Juga di Pinang, tapi yang di sana dah terjual karena pilpres kemarin,”  selorohnya disambut gelak semua undangan yang  memenuhi Ballroom. “Makanya, kalau mau kaya jadi enterpreneur, jangan politisi,” serunya lagi.

Di hadapan tidak kurang dari 50 pelaku pariwisata, termasuk Wali Kota Batam, Sekdaprov Kepri, Sandi mengurai ihwal penurunan kinerja pariwisata, termasuk Batam dan Kepri. Ia juga menyinggung tentang travel bubble yang menurutnya tengah digodok sebagai bagian dari skema pemulihan border tourism di Batam dan Bintan.

Sayang, meski bertajuk Ramahtamah dan Diskusi Perkembangan Pariwisata di Kepri Bersama Sandiaga Uno, Menparekraf RI, momen ini tak sepenuhnya “membahagiakan” para pelaku pariwisata sebab pasca Sandi berorasi, mc memungkasi acara…

“Saya dah siapkan kertas ini..banyak yang mau saya sampaikan ke menteri. Gak ada sesi diskusi ternyata,” urai Andika, Ketua Asita Kepri. Pun demikian, Maru, Ketua IPI Kepri. “Saya mau sampaikan satu saja persoalan ke beliau..mewakili kegelisahan kawan2. Gak tercapai juga”

Rahman Usman, mungkin yg paling beruntung. Ketua Batam Tourism and Promotion Board itu dari rumah dah siapkan dua bundel hasil kajiannya tentang existing condition pariwisata Batam dan Kepri. Keduanya dah sampai ke tangan sekretaris Sandi.

Dua hari Sandi menyambangi Kepri, usai menaja visitasi ke Bali, Mandalika dan Labuhan Bajo. Ngikut jadwal, mestinya ia meneruskan kunker ke Likupang. Tapi karena dibekap banjir, Sandi mengubah haluan dan Kepri yang ketiban berkah.

Merandai sejumlah destinasi, Sandi mengakui Batam dan Bintan telah purna memenuhi segala unsur 3 A. Di tiap tempat, ia tak henti-henti mengapresiasi potensi riil yang dimiliki dua zona andalan wisata Kepri itu.

Tapi, itu saja agaknya tak cukup. Banyak orang menaruh harap, kunker Sandi yg singkat dapat memetakan persoalan riil yang membelit Kepri pasca dihantam pandemi dan berujung pada pengerucutan formula dan implementasian aksi…

Ya, orang Kepri menanti gebrakan Sandi. “Yakinlah, badai pasti berlalu…akan ada pelangi indah.” Semoga, bait narasinya malam itu di penghujung orasi berwujud.

Sekali lagi, kami tunggu, pak menteri..
Jangan sampai kelewat triwulan satu..

spot_img

Trending Topic

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA