Iklan
Iklan

PDIP Tawarkan Duet Maut untuk Menjegal Prabowo Jadi Presiden

- Advertisement -
PDI Perjuangan (PDIP) mulai menyusun langkah untuk membangun koalisi dengan Partai Nasdem dan PKS untuk merancang duet maut guna menjegal kemungkinan Prabowo Subianto jadi presiden pada Pemilu 2024 mendatang.

Duet maut yang digagas PDIP ini pun mendapat respons dari Partai Nasdem dan PKS.

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang diprediksi sebagai duet maut, diharapkan dapat menggusur dominasi Prabowo Subianto di berbagai hasil survei capres.

Bahkan ketiga partai ini sama-sama memberikan sinyal lampu hijau dipasangkannya Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Wacana duet maut ini dilontarkan oleh Ketua DPP PDIP Said Abdullah, yang menyebut duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sebagai capres dan cawapres di Pilpres 2024 sangat ideal.

Pilihan tersebut bisa saja sangat tepat, mengingat Pilpres 2024 kemungkinan akan berlangsung dua putaran jika ada tiga pasang capres-cawapres.

Pengamat politik dan hasil survei memperlihatkan, yang lolos ke putaran kedua adalah Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Pada putaran kedua itu kemungkinan besar yang menang adalah Prabowo Subianto.

Melihat kalkulasi dan hasil survei yang mencekam itu, PDIP pun berpikir untuk saatnya menggandeng Anies guna mengalahkan Prabowo.

Terkait wacana duet maut ini, Sekretaris Fraksi Partai Nasdem, Saan Mustopa, menyatakan, pihaknya tak menutup peluang untuk memasangkan Ganjar dan Anies di Pilpres 2024. Menurutnya, dinamika politik terkini masih cair dan dinamis.

“Ya Said Abdullah menyatakan bahwa ada kemungkinan Pak Ganjar dengan Pak Anies bergabung, semua kemungkinan selalu ada. Apalagi ini kan masih dinamis, masih cair,” ujarnya, Senin (21/8/2023).

Namun, sejauh ini pihaknya masih konsisten untuk mengusung Anies sebagai capres di pesta demokrasi nanti.

“Sampai hari ini kita tetap konsisten mencalonkan Pak Anies sebagai (bakal) capres, tidak tahu nanti,” imbuhnya.

Sebelumnya, PDIP tidak merasa jemawa dengan keunggulan Ganjar atas Anies dalam survei Litbang Kompas pada simulasi dua bakal capres atau head to head.

“Walaupun unggul dengan Mas Anies, kami tidak merasa jemawa. Apalagi jika Ganjar harus head to head dengan Pak Prabowo masih kalah tipis,” kata Ketua DPP PDIP Said Abdullah, Senin (21/8/2023).

“Tentu ini akan menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki strategi pemenangan buat Ganjar Pranowo,” imbuhnya.

Menurut Said, Anies bukan kompetitor yang patut diremehkan. Baik Ganjar dan Anies merupakan dua sosok cerdas yang pantas memimpin bangsa ini.

Apalagi diketahui keduanya merupakan satu almamater di Universitas Gajah Mada.

Said justru mengandaikan Ganjar dan Anies bisa menjadi satu kekuatan.

“Apalagi jika keduanya bisa bergabung menjadi satu kekuatan, tentu akan makin bagus buat masa depan kepemimpinan nasional kita ke depan, sama-sama masih muda, cerdas, dan energik,” kata Said.

Seperti diketahui, hasil survei Litbang Kompas pada 27 Juli-7 Agustus 2023 menunjukkan, elektabilitas bakal calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto unggul saat head to head dengan Ganjar Pranowo dan Anies Bawedan.

“Hasil survei menunjukkan terjadinya akumulasi perolehan suara untuk Prabowo dalam skema head to head, dua calon berhadapan,” tulis Litbang Kompas, dikutip dari Harian Kompas edisi Senin (21/8/2023).

Berdasarkan hasil survei, jika pemilihan presiden digelar saat survei dilaksanakan dan Ganjar berhadapan dengan Prabowo, hasilnya Prabowo unggul atas Ganjar.

Survei menunjukkan, dalam skema tersebut, Prabowo memperoleh 52,9 persen, sedangkan Ganjar 47,1 persen.

“Perolehan kali ini semakin memperlebar jarak keterpilihan Prabowo dengan Ganjar, yang sebelumnya 2,2 persen pada Mei 2023, menjadi 5,8 persen,” tulis Litbang Kompas.

Jika Prabowo berhadapan dengan Anies, Ketua Umum Partai Gerindra itu juga unggul, bahkan selisihnya lebih lebar.

Pada skema itu, elektabilitas Prabowo 65,2 persen dan Anies 34,8 persen, jarak keduanya sebesar 30,4 persen lebih lebar dari hasil survei sebelumnya yakni 24 persen.

Jarak elektabilitas Anies juga terpaut jauh bila mantan gubernur DKI Jakarta itu head to head dengan Ganjar.

Survei menunjukkan, elektabiltas Ganjar 60,1 persen dan Anies 39,9 persen jika keduanya berhadapan, selisihnnya 20,2 persen, berubah tipis dari sebelumnya yang sebesar 19,8 persen

Sementara itu, Presiden PKS, Ahmad Syaikhu menyatakan bahwa peluang untuk menduetkan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 masih terbuka lebar.

Ganjar, yang diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) serta dua partai nonparlemen, yakni Hanura dan Perindo, telah diangkat sebagai bakal calon presiden.

Menurut Syaikhu, keputusan mengenai calon presiden dan calon wakil presiden yang diusung oleh partai politik belum bersifat final.

Dinamika politik masih berpotensi terjadi hingga tahap pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Oktober-November 2023.

“Sampai hari ini, saya kira partai-partai masih belum mencapai kesepakatan final, mereka masih saling mencari dinamika-dinamika politik,” ujar Syaikhu dalam kunjungannya di Swiss Belhotel, Tuban, Badung, Bali, Selasa (22/8/2023).

“Jadi, masih sangat mungkin terjadi pergeseran hingga saat mendekati pendaftaran, saat semuanya terkunci dan menjadi keputusan akhir,” tambahnya.

Meskipun begitu, Syaikhu menegaskan bahwa kerja sama politik antara PKS, Partai Demokrat, dan Partai Nasdem untuk mendukung Anies sebagai calon presiden tetap kokoh.

“Kami akan tetap menjaga soliditas antara ketiga partai ini. Namun, peluang untuk opsi lain masih terbuka selama proses pendaftaran ke KPU belum dimulai,” ungkapnya.

Syaikhu menjelaskan bahwa penentuan calon wakil presiden sepenuhnya menjadi keputusan Anies, sesuai dengan perjanjian tiga partai koalisi tersebut.

PKS telah memberikan tiga poin penting kepada Anies dalam menentukan pasangan calonnya, yaitu memiliki wawasan nasionalis dan religius, siap menjadi pasangan dwitunggal, dan mampu meningkatkan elektabilitas.

“Dalam piagam koalisi, penentuan calon wakil presiden sepenuhnya diserahkan kepada Anies Baswedan. Kami tinggal menunggu pengumuman dari pak Anies mengenai pilihannya,” jelasnya.

Trending Topic

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Iklan

Iklan

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA