Rocky Gerung, tiba-tiba saja memberikan komentar menohok pada sejumlah ketua umum partai politik pendukung Jokowi. Partai politik kini beramai-ramai memuji Jokowi dalam menangani pandemi Covid-19. Rabu (25/8/2021) lalu.
Rocky Gerung menilai para ketum parpol yang memuji Jokowi itu mirip seperti Ngabalin. “Pada akhirnya, semua mengalami Ngabalinisasi tuh,” sindir Rocky, melalui kanal YouTube Rocky Gerung Official, Selasa (31/8/2021).
Rocky bahkan menyinggung pertemuan para ketum parpol yang tampaknya tidak memiliki agenda jelas. “Kelihatan bahwa ini semacam arisan yang agendanya sudah diatur supaya nanti saling puji,” katanya.
Mendegar namanya disinggung, tenaga ahli Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin pun bereaksi. Bahkan, Ngabalin langsung menyerang Rocky Gerung sebagai profesor abal-abal. Bahkan, ia menilai Rocky merupakan manusia prasejarah yang hidup di era saat ini.
“Rocky, Profesor abal-abal satu diantara manusia prasejarah yang tertinggal pada zaman moderen,” ujarnya, di akun Twitter @AliNgabalinNew, Selasa (31/8/2021).
“Kabarnya para pakar genetik sedang meneliti DNA makhluk berotak sungsang ini,” kata Ngabalin.
Tak hanya itu, Ngabalin juga menyebut jika kebencian Rocky kepada pemerintahan Jokowi terlalu besar. “Dendam & sakit hatinya berkepanjangan akibat frekuensi cinta & kasihnya di bawah 200 Hertz. Semoga kau tidak dilarikan ke ICU,” ujar Ngabalin.
Rocky Gerung sebelumnya juga sempat memberikan komentarnya terhadap pernyataan Ali Mochtar Ngabalin yang mempertanyakan apa variabelnya kalau menilai pemerintahan gagal tangani pandemi Covid-19.
Mantan Dosen di Universitas Indonesia (UI) itu sempat menertawakan sebenarnya Ali Ngabalin apakah mengerti definisi dari variabel yang sebenarnya itu apa.
Rocky juga menyebut Tenaga Ahli Utama KPS itu sedang mencoba berupaya untuk bisa menjadi akademisi di depan publik.
Dari hasil analisanya, Rocky sudah dapat memastikan bahwa pemerintahan di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang sudah gagal.
“Loser room variabel itu yang dikemudian dikompilasi dengan data indeks internasional tentang HAM yang turun, indeks disparitas yang melonjak,” ucap Rocky di kanal YouTubenya pada Sabtu (21/8/2021).
“Semua itu adalah hasil dari variabel sehingga berubah menjadi konstanta, konstantanya berbunyi Jokowi gagal, dasarnya apa? Ya semua variabel tadi, ini Ngabalin jadul nggak ngerti cara berfikir, dia masih menunggu apa variabelnya, variabelnya udah dirumuskan diawal sehingga timbul kesimpulan bahwa Jokowi adalah pemerintah yang gagal,” imbuhnya.