Iklan
Iklan

Sri Astari Rasjid Meninggal Dunia, Dubes RI Pertama Berlatar Belakang Seniman

- Advertisement -
Sri Astari Rasjid dikabarkan meninggal dunia di Farrer Park Hospital, Singapura, Minggu. 11 Desember 2022, sekitar pukul 19.48 waktu Singapura.

Sri Astari Rasjid merupakan seniman dan mantan Duta Besar Indonesia untuk Bulgaria, Albania, dan Makedonia periode 2016-2020, Astari Rasjid mengembuskan napas terakhir dalam usia 69 tahun.

“Telah berpulang ke rahmatullah Ibu Sri Astari Rasjid binti Soegiyanto pada hari Minggu, 11 Desember 2022 pk 19:48 waktu Singapura di Farrer Park Hospital, Singapura,” demikian informasi dikutip dari Tempo.co, Senin (12/12/2022)

Dilansir Tempo.co, kabar duka ini disampaikan oleh pihak keluarga. “Mohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan Almarhumah. Semoga Almarhumah husnul khotimah dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan semoga kami keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan,” tulis keluarga.

Sri Astari Rasjid

Pihak keluarga juga menyampaikan, bahwa jenazah Sri Astari Rasjid akan dipulangkan ke Indonesia dan disemayamkan di rumah duka sebelum dibawa ke tempat peristirahatan terakhir di San Diego Hills, Karawang Jawa Barat.

“Almarhumah akan mulai disemayamkan hari Selasa 13 Desember2022 pk 08:00 – 11:30 di : Ruang JOHN, Rumah Duka MRCC Siloam Semanggi. Jakarta. InsyaAllah jenazah akan diberangkatkan Ba’da Zuhur ke San Diego Hills Mercy H16, Karawang, Jawa Barat,” demikian informasi yang disampaikan keluarga.

Sri Astari Rasjid dikenal sebagai seorang seniman yang berkarya dalam seni lukis dan seni patung. Astari merupakan duta besar perempuan pertama yang berlatar belakang seniman profesional. Karya-karyanya bicara soal kemanusiaan.

Sri Astari Rasjid

Ia banyak mengangkat tema feminin, maskulin, budaya Jawa, simbol kebaya, tas, dan tokoh pewayangan dalam karya seninya. Pada 2016, Presiden Joko Widodo mengangkatnya sebagai Duta Besar Indonesia untuk Republik Bulgaria merangkap Albania dan Makedonia.

Astari pernah mengambil jurusan Sastra Inggris di Universitas Indonesia pada 1973, sebelum akhirnya melanjutkan pendidikan Advanced Painting di Universitas Minnesota, Amerika Serikat.

Ia pernah mengikuti Painting Course pada Royal College of Art di London, Britania Raya pada 1988. Ia meraih penghargaan Philip Morris Indonesian Art Awards VI (1999) dan telah beberapa kali mengadakan pameran tunggal di dalam maupun luar negeri.

Source: Tempo.co

Trending Topic

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Iklan

Iklan

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA