Rp 300 M anggaran untuk membangun Pasar Induk di Kota Batam disiapkan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR
Bantuan dari pemerintah pusat ini sangat dibutuhkan sekali oleh Pemerintah Kota Batam. Hal itu dikarenakan pemerintah daerah tak memiliki anggaran yang cukup besar untuk membangun pasar yang sudah bertahun-tahun terbengkalai tersebut.
Hal tersebut diucapkan langsung Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Gustian Riau. Dia optimis pelaksanaan pembangunan Pasar Induk bisa dimulai dalam waktu yang tidak terlalu lama.
“Saya mohon dukungan kepada seluruh masyarakat Batam untuk pelaksanaan pembangunan pasar induk tahun ini,” ungkap Gustian usai RDP di DPRD Kota Batam, Rabu, 24 Februari 2021.
Untuk itu lanjut Gustian, pihaknya meminta pengertian warga yang masih tinggal di bangunan bekas Jodoh untuk secepatnya meninggalkan lokasi.
Bangunan yang sebagian sudah dirobohkan ini tidak aman untuk tempat tinggal. Selain itu juga perlu dikosongkan agar proses pembangunan bisa dimulai.
“Pembangunan ini akan dimulai apabila sudah clean and clear. Artinya kosong benar. Kalau tidak kosong, anggaran tidak turun, maka akan tertunda pembangunan nya,” tutur Gustian.
Lanjutnya, Pemerintah Kota Batam sudah mengeluarkan surat himbauan untuk segera mengosongkan lokasi tersebut. Namun, masih ada saja sebagian masyarakat yang membandel dan masih memilih tetap tinggal dilokasi itu
“Ada sekitar 69 orang yang masih tinggal dilokasi itu. Dari data yang kami miliki ke 69 orang tersebut bukanlah para pedagang, melainkan pendatang dari luar area pasar,” jelasnya.
“Jadi, sekali lagi saya meminta untuk segera dikosongkan lokasi tersebut, karena batas terakhir pengosongannya sampai akhir bulan ini saja,” pungkasnya.
